B. STORYTELLING
1. Pengertian Storytelling
Menurut The Oxford English Dictionary istilah storytelling mempunyai arti “the action of telling stories.” Storytelling yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi mendongeng atau bercerita, berasal dari dua kata yaitu story
dan telling. Story artinya cerita dan telling artinya memberitahukan. Dalam Webster’s New Twentieth Century Dictionary of the English
Language memberikan pengertian bahwa story adalah “telling of a happening or
connected series of happenings, whether true or fictitious, an account; narration.” Dan pengertian storytelling adalah “the art or act of telling stories.” Dan “The act
or practice of telling falsehoods.”
19
Karena dalam bahasa Indonesia storytelling sering diartikan dengan mendongeng maka perlu diketahui arti dongeng itu sendiri. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia pengertian dongeng adalah “cerita yang tidak benar-benar
terjadi terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh.” Sedangkan pengertian mendongeng adalah “menceritakan dongeng.” Menurut Kay Bishop
dan Melanie A. Kimball, “storytelling is an ancient art, as old as oral communication itself.”
20
Karena storytelling adalah menceritakan sebuah dongeng atau cerita secara lisan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa storytelling adalah menceritakan
sebuah cerita, baik fiksi maupun non fiksi, dongeng, dan sebagainya.
19
Jean L. Mc.Kechnie. ed. Webster’s New Twentieth Century Dictionary of the English Language
USA: William Collins Publisher, 1980, h. 1796.
20
Kay Bishop dan Melanie A. Kimball, “Engaging Students in Storytelling.” In Presented at The International Association of School Librarianship Conference in Dublin, Ireland, 2004
Dublin: Association of School Librarianship, 2004, h. 28.
2. Manfaat Storytelling
Saat anak mengembangkan imajinasi dan memperluas minatnya adalah ketika ia mendengarkan cerita. Dari cerita, anak belajar mengenal manusia dan
kehidupan, serta dirinya sendiri. Lewat cerita-cerita yang disampaikan, anak meluaskan dunia dan pengalaman hidupnya. Oleh karena itu, mendongeng atau
bercerita pada anak adalah hal yang amat perlu kita lakukan, baik itu oleh guru, pustakawan maupun orang tua.
Manfaat lain dari storytelling adalah menghadirkan atmosfer relaksasi di kelas, bermanfaat sebagai media penyegaran yang kreatif. Di samping itu,
mendongeng merupakan cara termudah, tercepat untuk membina hubungan antara guru-murid dan salah satu cara paling efektif untuk membentuk tingkah laku di
kemudian hari.
21
Hal serupa juga dikemukakan Dr. Seto Mulyadi, psikolog yang juga Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Komnas PA, yang akrab dipanggil Kak
Seto. Menurutnya, ”Mendongengstorytelling dapat merangsang psikologis anak sehingga
anak terdorong untuk berpikir kreatif. Selain itu, storytelling dapat membentuk perkembangan moral, karena dongeng mampu menanamkan
super ego kepada anak. Dongeng juga dapat mengembangkan khazanah bahasa pada anak, sehingga kosa kata yang diterimanya semakin kaya.”
22
Dalam artikel yang berjudul “Pentingnya Storytelling Tentang Dharma
dan Nilai-nilai Kemanusiaan Bagi Perkembangan Psikologi Anak ” disebutkan
21
Kusumo Priyono Ars. “Ukir Perilaku Anak dengan Dongeng.” Artikel diakses pada 10 Maret 2008 dari
http:lebah.formasi.combpr_home1.html
22
“
Mendongeng itu Perlu.” Artikel diakses pada 10 Maret 2008 dari http:www.mathe-
magics.com
bahwa sebenarnya banyak manfaat yang bisa diperoleh anak dengan memberikan
cerita yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan, diantaranya:
a. Melalui cerita-cerita yang disampaikan anak-anak menjadi mengerti
tentang ajaran agamanya dengan rasa terhibur, menyenangkan dan sesuai dengan pemahamannya sebagai anak-anak. Diharapkan nantinya
anak mendapatkan hikmah dari cerita yang dapat ia praktekkan dengan kehidupannya sehari-hari.
b. Makna cerita tersebut dapat dipahami dan diterapkan bagi sang anak.
c. Penceritaan mengembangkan kemampuan menyimak dan mendengar
aktif pada diri anak. d.
Melalui dongeng dapat meningkatkan daya imajinasi anak, kemampuan sosial dan kognitif.
e. Penceritaan mengembangkan sikap positif anak terhadap buku dan
membaca. Pencerita pun menjelaskan buku apa yang dibacanya sebagai sumber cerita yang disampaikannya.
f. Penceritaan membantu anak untuk mengembangkan sebuah sistem
nilai etika, moral, hormat pada orang tua dan cinta tanah air. g.
Kegiatan bercerita memperkenalkan anak dengan kisah-kisah klasik yang teruji kualitasnya dan umum dikenal orang karena hal-hal baik
yang dikandungnya. h.
Melalui cerita membantu anak untuk dapat menghargai kekayaan budaya agamanya serta agama orang lain.
Mengapa bercerita dapat memberikan pengaruh yang besar seperti itu? Karena bercerita atau storytelling memiliki
kekuatan yang sanggup
mempengaruhi akal pikiran dan psikologi manusia secara luar biasa. Manusia mempunyai memori yang luar biasa dan masa anak-anak adalah masa yang tepat
untuk menanamkan nilai-nilai moralitas kepada mereka.
23
Selain itu, manfaat dari model pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini melalui metode
storytelling adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi
dengan baik, membentuk karakter anak, sportivitas anak, memberikan sentuhan manusiawi kepada anak dan mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa
serta bercerita.
24
3. Program Storytelling di Perpustakaan