3. Apakah latar belakang tujuan dan diadakan program storytelling di
perpustakaan?
“Latar belakang diadakan storytelling karena storytelling salah satu metode yang bisa menggali potensi dan bakat siswa melalui pembiasaan
proses mendengarkan dan agar siswa tidak berisik dan gaduh di perpustakaan.” informan Y
“Tujuannya untuk membantu metode mengajar mata pelajaran yang dalam ha ini bekerja sama dengan guru, untuk mengajak dan
mengenalkan siswa pada koleksi perpustakaan untuk tujuan pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dengan materi saja.” informan A
4. Dalam 1 semester, berapa kali mengadakan storytelling?
“Dalam 1 semester bisa lebih dari 10 kali. Tapi pemenuhan materi tidak rata, biasanya lebih sering diadakan pada bulan September – Oktober
untuk promosi perpustakaan bagi siswa baru dan memperingati bulan bahasa.” Y
5. Dalam pemilihan cerita, siapa yang merekomendasikan tema, sumber
dan alatnya?
“Bisa pustakawan, guru dan siswa sendiri.” Y “ Terkadang kami memberikan kebebasan pada siswa cerita dongeng apa
yang ingin mereka dengar atau cerita apa yang akan mereka bawakan jika giliran siswa yang akan bercerita, dan terserah siswa sumber
ceritanya dari mana. Sebab ada siswa yang suka membawa buku dongeng sendiri dari rumahnya.” A
6. Tema cerita yang sering diceritakan?
“Budi pekerti dan sifat-sifat kebaikan untuk mengajarkan sikap dan kepribadian yang baik kepada siswa sejak dini.” Y
“Seperti cerita nabi, tokoh-tokoh dunia, kisah-kisah keseharian, cerita yang bisa membangkitkan semangat dan menambah pengetahuan anak.
Salah satu contohnya adalah dongeng Bawang Merah Bawang Putih.” A
7. Bagaimana pelaksanaan storytelling di perpustakaan?
“Pelaksanaan storytelling lebih diutamakan diadakan di perpustakaan. Pendongeng storyteller bisa guru kelas, guru mata pelajaran, pustakawan
dan siswa sendiri.” Y “Untuk siswa mereka tidak hanya akan mendongeng kepada teman sekelas
saja, tetapi akan dilatih untuk mendongeng di hadapan kakak kelas dan adik kelasnya. Ini untuk membentuk rasa percaya diri siswa. Untuk siswa
sebagai pencerita, kami beserta guru kelasmata pelajaran biasanya akan memilih anak yang akan ditugaskan untuk bercerita dan ada juga siswa
yang mengajukan dirinya sebagai pendongeng untuk acara cerita selanjutnya.
Kemudian setelah mendongeng, guru akan mengajak siswa untuk mendramakan cerita tersebut dengan para siswa sebagai pemain
sesuai tokoh dalam cerita. Pelaksanaan storytelling lebih diutamakan di