Strategi Efisiensi AsetAlat Pemanfaatan Sarana

spesialis. Untuk itu Pemerintah Kota Lhokseumawe mencoba mengembangkan model pengembangan pejabat fungsional dengan tim evaluasi. Evaluas Pejabat Struktural melalu LAKIP. DP3 sebagai ukuran penilaian PNS khususnya pada pejabat struktural sudah tidak memberikan penilaian yang secara signifikan pada kemampuan dan hasil kerja. DP3 menjadi formalitas saja yang tidak terlalu berarti, karena ukuran-ukuran yang dipakai masih bersifat umum dan kurun waktu penilaian yang cukup lama. Untuk hal tersebut dicoba untuk evaluasi pejabat struktural eselon II dilakukan dengan menggunakan LAKIP.

4.3.1.3. Strategi Efisiensi AsetAlat Pemanfaatan Sarana

Efisiensi di bidang alataset atau sarana ini berkaitan dengan pengadaan, pemeliharaan dan penggunanaan sarana. Walikota Lhokseumawe menggariskan agar para staf dalam pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan selalu mengacu pada prinsip kebutuhan, manfaat, berkesinambungan. Untuk itu demi Efisiensi maka Pemerintah Pemko Lhokseumawe melakukan langkah-langkah berikut. a. Pemanfaatan aset-aset Pemerintah Daerah secara maksimal. Paska otonomi daerah banyak sekali aset pemerintah baik berupa gedung, tanah dan sebagainya yang tidak terurus. Sementara masyarakat, kelompok masyarakat membutuhkan sarana-sarana tersebut. Untuk itu Pemerintah Pemko Lhokseumawe mencoba memanfaat aset-aset tersebut secara maksimal, apabila tidak dipergunakan diberikan kepada masyarakat untuk memanfaatkannya sehingga Miswar: Strategi Efisiensi Birokrasi Pemerintah Daerah Studi Kasus Di Kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008 pemerintah tidak mengeluarkan biaya untuk perawatan. Kadis Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah, 12 Maret 2008 b. Pola pemeliharaan sarana dan prasarana Pemerintah Pola pemeliharaan yang diproyekkan kurang tepat, karena harus melalui tahapan yang sangat panjang padahal tahapan tersebut dapat dipendekkan dan bahkan langsung dapat dikerjakan tanpa harus menunggu masalah baru yang akan muncul. Sebagai contoh pemeliharaan jalan merupakan hal yang semestinya secara rutin dilakukan dan itu merupakan tugas pokok dan tugas rutin Dinas PU. kecuali hal-hal yang memerlukan biaya yang sangat besar Kadis Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah, 12 Maret 2008 c. Pola kewenangan Seluruh Kebijakan yang dilakukan melalui pola efisiensi tiada lain untuk memanfaatkan seluruh sumber dana, sumber daya manusia dan prasarana secara maksimal untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pada aspekbidang yang mempunyai kewenangan yang dapat diukur seperti DPKAD kota Lhokseumawe, KPPTS kota Lhokseumawe, Bag. Kepegawaian Setdako Lhokseumawe. Efesiensi pada SKPD tersebut relatif tinggi karena menangani urusan yang mempunyai tolak ukur yang jelas. Kadis Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah, 12 Maret 2008 Miswar: Strategi Efisiensi Birokrasi Pemerintah Daerah Studi Kasus Di Kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008

4.4. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Strategi Efisiensi