pemerintah daerah. Desentralisasi merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam atas barang dan jasa publik sesuai dengan kekhususan
wilayahnya. Sebagai contoh, pemerintah daerah menyediakan fasilitas-fasilitas pariwisata untuk daerah dengan potensi pariwisata yang dominan. Secara ekonomis
desentralisasi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan pemerintah karena mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dan secara efektif memanfaatkan
sumber daya manusia. Atas dasar berbagai argumen tersebut, maka dapat disimpulkan adanya dua
tujuan utama dari kebijakan desentralisasi. Pertama adalah tujuan politis yang ditujukan untuk menyalurkan partisipasi politik masyarakat daerah dalam usaha
menggalang stabilitas politik nasional. Kedua adalah tujuan administratif dan ekonomis yaitu untuk meyakinkan bahwa pembangunan telah dilaksanakan secara
efektif dan efisien di daerah-daerah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat.
2.4.2. Otonomi Daerah
Otonomi mempunyai arti pemerintah sendiri dimana auto berarti sendiri dan nomes berarti pemerintahan. Lebih spesifik lagi Manan mengemukakan bahwa
otonomi mengandung arti “kemandirian” untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri dimana beliau mendefinisikan sebagai “Kebebasan dan
kemandirian satuan pemerintahan lebih rendah untuk mengatur dan mengurus sebagian urusan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang boleh diatur dan diurus
Miswar: Strategi Efisiensi Birokrasi Pemerintah Daerah Studi Kasus Di Kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008
secara bebas dan mandiri itu menjadi atau merupakan urusan rumah tangga satuan pemerintahan yang lebih rendah tersebut. Kebebasan dan kemandirian merupakan
hakekat isi otonomi”. Perlu ditekankan kembali disini bahwa arti kebebasan dan kemandirian disini adalah dalam arti ikatan kesatuan yang lebih besar.
Menurut Pide, pada dasarya penyelenggaraan azas desentralisasi akan menghasilkan “daerah otonomi”, sedangkan urusan yang diserahkan kepada daerah
otonom yang menjadi hak atau kewenangannya di sebut “otonomi daerah” atau otonomi saja.
Daerah yang menerima penyerahan wewenang dari pusat dengan cara desentralisasi atau devolusi menjadi daerah otonom. Daerah ini disebut daerah
otonom karena penduduknya berhak mengatur dan mengurus kepentigannya berdasarkan prakarsanya sendiri. Maksudnya daerah tersebut memiliki kebebasan
untuk mengatur dan mengurusi urusan-urusan rumah tanggannya kepentingannya sendiri yang diperbolehkan oleh undang-undang tanpa mendapat campur tangan
langsung dari pemerintah pusat. Di sini posisi pemerintah pusat hanya mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan agar penyelenggaraan otonominya tetap dalam
koridor peraturan perundang-undangan yang diterapkan Contoh daerah otonom local self Government adalah Pemkab dan kota.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pemkab dan Kota berdasarkan asas desentralisasi. Dengan digunakannya asas
desentralisasi pada Pemkab dan kota, maka kedua daerah tersebut menjadi daerah
Miswar: Strategi Efisiensi Birokrasi Pemerintah Daerah Studi Kasus Di Kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008
otonom penuh. Hal ini berbeda dengan status Pemkab dan kota di bawah Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Di
bawah undang-undang ini Pemkab dan kota, disamping sebagai daerah otonom juga sebagai daerahwilayah administrasi atau local state Government.
Perbedaan antara daerah otonomi dengan otonomi daerah adalah daerah otonomi menunjuk pada daerahtempat geografi sedangkan otonomi daerah
menunjuk pada isi otonomi atau kebebasan masyarakat. Charles Eisenmann menjelaskan bahwa otonomi adalah kebebasan untuk membuat keputusan sendiri
dengan tetap menghormati perundang-undangan. Sementara The Liang Gie menjelaskan otonomi adalah wewenang untuk menyelenggarakan kepentingan
sekelompok penduduk yang berdiam dalam suatu lingkungan wilayah tertentu yang mencakup mengatur, mengurus, mengendalikan, dan mengembangkan berbagai hal
yang perlu bagi kehidupan penduduk. Jadi, otonomi adalah hak yang diberikan kepada penduduk yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu untuk mengatur,
mengurus, msngendalikan, dan mengembangkan urusannya sendiri dengan tetap menghormati peraturan perundangan yang berlaku.
2.4.3. Pemerintahan Bercorak Wirausaha 2.4.3.1. Entrepreneur dan Entrepreneurship