wawancara yang telah disusul dan pengamatan dilakukan secara langsung terhadap strategi efisiensi birokrasi Pemerintah Kota Lhokseumawe dan faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan efisiensi birokrasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena
panelitian ini digunakan untuk mengamati dan menganalisis strategi efisiensi birokrasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Lhokseumawe sehingga didapatkan
gambaran nyata di lapangan., latar belakang, proses, kegiatan, keadaan dan hubungan antar fenomena berdasarkan fakta dan informasi yang di dapatkan dari kata-kata,
tindakan dan gambar
3.2. Teknik Pemilihan Informan
Untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan maka dalam penelitian ini memerlukan informan. Menurut Moleong, informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Agar informasi yang didapat lebih tepat dan akurat maka informan yang
dimaksud haruslah mengetahui dan memahami sepenuhnya mengenai objek kajian yang diteliti.
Dalam penelitian ini informan sebagai sumber data ditentukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan purposive sampling dapat diperkirakan orang yang
dipandang bisa memberikan data optimal diantaranya Walikota Lhokseumawe, Asisten, Kadis Pendidikan, Kadis Kesehatan, Kadis PU, Kadis DPKAD, Kabag Umum dan
perlengkapan. Kabag HOT Hukum, Organisasi Tata laksana Kabag Kepegawaian,
Miswar: Strategi Efisiensi Birokrasi Pemerintah Daerah Studi Kasus Di Kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008
Kabag Ekobang, Camat, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas dan Lurah. Karena merekalah yang menduduki posisi kunci pelaksana pemerintahan yang sangat terkait
dengan pembahasan strategi efisiensi birokrasi Pemerintah Kota Lhokseumawe. Kemudian para informan diwawancarai sehingga didapatkan data-data yang dibutuhkan.
Lebih lanjut mengenai orang-orang yang ditetapkan sebagai informan dan informasi yang akan diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Penetapan Informan berdasarkan Informasi yang Dicari
Informasi yang ingin diperoleh Informan
Jumlah Informan
1 2 3
1. Kebijakan umum dan Program- program peningkatan kesejahteraan
rakyat 2. Proses awallatar belakang
kebijakan efisiensi birokrasi 3. Kebijakan-kebijakan efesiensi
birokrasi yang dilaksanakan 4. Faktor pendukung dan hambatan
yang ditemui 1. Walikota Lhokseumawe
2. Asisten Tata Praja 2 informan
1. Kebijakan dan pelaksanaan efesiensi birokrasi yang berkaitan dengan
keuangan 2. Faktor pendukung dan hambatan
yang ditemui 1. Kadis Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah 1 informan
1. Kebijakan dan pelaksanaan efesiensi birokrasi yang berhubungan dengan
saranafasilitasasset 2. Faktor pendukung dan hambatan
yang ditemui 1. Kabag Umum dan
Perlengkapan 1 informan
1. Efesiensi yang berkaitan dengan pembangunan fisik
1. Kadis PU 2. Kabag Ekobang
2 informan 1. Kebijakan dan pelaksanaan efesiensi
yang berhubungan dengan organisasi dan pesonil
2. Faktor pendukung dan hambatan yang ditemui
1. Kabag Kepegawaian 2. Kabag hukum dan
organisasi 2 informan
Miswar: Strategi Efisiensi Birokrasi Pemerintah Daerah Studi Kasus Di Kota Lhokseumawe, 2008. USU e-Repository © 2008
Lanjutan 1. Efesiensi di bidang kesehatan
1. Kadis Kesehatan 2. Kepala Puskesmas
2 informan 1. Efesiensi di bidang
Pendidikan 1. Kadis Pendidikan
2. Kepala Sekolah 2 informan
1. Kebijakan efesiensi yang terkait dengan desakelurahan
1. Camat 2. Kepala Desa
2 informan 1. Kebijakan Efesiensi yang
menyangkut kesejahteraan rakyat 1. Wartawan
1. Lsm 2. Warga Masyarakat
4 informan Jumlah 14
informan
3.3. Teknik Pengumpulan Data