c. Pengertian komik
Kata komik berasal dari bahasa perancis comique, yang sebagai kata sifat lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda artinya pelawak atau
badut. Comique sendiri berasala dari bahasa Yunanni Komikos. Dalam bahasa inggris, komik sekali muat atau bersambung dalam penerbitan pers
disebut comic strip atau strip cartoon. Komik yang diterbitkan dalam bentuk buku disebut comic book, tapi secara umum harusnya disebut
comics. Komik umumnya berbentuk rangkaian gambar, masing-masing dalam kotak, yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita.
Gambar-gambar itu umumnya dilengkapi balon-balon ucapan dan dimuat secara tetap sebagai cerita bersambung dalam majalah dan surat kabar,
atau diterbitkan sebagai bentuk buku dan dalam bentuk majalah.
34
Pada awalnya, komik bersifat humor, lucu, dan menghibur. Namun dalam perkembangannya, tema yang diangkat semakin meluas sehingga
muncul tema-tema yang bersifat petualang maupun fantasi. Popularitas komik yang semakin meluas ini menarik perhatian banyak ahli hingga
muncul kecenderungan untuk menyetujui komik sebagai media komunikasi.
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Oleh karena itu, komik dapat menjadi media yang
informatif dan edukatif. Keberadaan komik sebagai bagian dari dunia seni yang pada dasarnya adalah hasil dari daya cipta dan karsa manusia yang
berangkat dari perpaduan cerita dan gambar, sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Di samping itu juga, komik memiliki daya
tarik yang luar biasa sehingga pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dipahami, dan juga tidak terkesan menggurui.
Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang
erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Gambar-gambar dalam komik berbeda
34
Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta: Delta Pamungkas, 1997, h. 54
dengan buku cerita bergambar. Peran gambar-gambar pada buku cerita bergambar, bagaimanapun tetap sekedar sebagai ilustrasi yang lebih
berfungsi mengkongkretkan, melengkapi, dan memperkuat sesuatu yang diceritakan secara verbal, sedangkan gambar-gambar yeng terdapat dalam
komik sudah mampu mewakili suatu peristiwa atau rentetan cerita yang sangat jelas tanpa disertai adanya penjelasan secara verbal.
Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa komik merupakan rangkaian gambar yang berisikan satu cerita yang terdiri atas unsur-unsur
tertentu seperti balon ucapan dan narasi yang biasanya di terbitkan dalam bentuk buku atau majalah. Hal ini sejalan dengan pengertian komik yang
terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berbunyi bahwa komik adalah cerita bergambar dalam majalah, surat kabar atau
berbentuk buku yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
35
Gambar-gambar kartun dalam komik biasanya memuat esensi pesan yang harus disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan
tmenggunakan simbol serta karakter yang mudah dikenal, juga dimengerti dengan cepat. Selain itu, pemilihan media komik didasarkan pada suatu
alasan bahwa tujuan mengajar di kelas bukan hanya mentransformasikan pengetahuan saja, tetapi menumbuhkan peran aktif siswa.
Dengan sifat komik umumnya lucu dan mudah di cerna tersebut, tentu ini sangat baik jika komik dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
bagi seorang guru, untuk menyampaikan berbagai informasi atau gagasan yang terkait dengan bahan ajar kepada peserta didiknya di kelas.
d. Unsur-unsur Komik
Komik secara sepintas dipandang sebagai media visual yang hanya terdiri dari kumpulan gambar dan tulisan yang terjalin menjadi sebuah
cerita. Padahal, komik mempunyai unsur-unsur yang lebih besar artinya dari sekedar kumpulan gambar dan tulisan belaka.
35
Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa Indonesia, Jakarta : Balai pustaka, 1999, h.515