Latar Belakang Masalah Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring dengan Media Komik pada Siswa Kelas III MI Hidayatul Mubtadi'aat Tahun Ajaran 2013-2014

komik yang biasanya berkarakter gambar kartun memiliki kekuatan untuk memancing perhatian dan pempengaruhi sikap dan prilaku pembacanya. Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter atau gambar kartun. Ia mempunyai sifat yang sederhana dalam cara penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang membuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi dilengkapi dengan bahasa verbal yang logis. 3 Oleh karena itu, media komik dapat disajikan sebagai salah satu arternatif untuk digunakan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yang dimaksud dengan digunakannya komik dalam pembelajaran adalah bahwa materi-materi dari pelajaran yang akan dipelajari dijadikan sebuah urutan cerita yang menarik untuk kemudian cerita tersebut divisualisasikan ke dalam bentuk gambar kartun dan disajikam sebagai komik, seperti yang kita tahu komik merupakan budaya popular di kalangan anak-anak dan remaja yang sifatnya sangat sederhana dan biasanya cerita yang disajikan mudah untuk dipaham Dari hasil uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan kajian ilmiah yang didasarkan pada penelitian mengenai “Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Dengan Media Komik Pada Siswa Kelas III Mi Hidayatul Mubtadi’aat Tahun Pelajaran 20132014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia 2. Kurangnya kreativitas guru dalam mengembangkan pembelajaran membaca. 3. Siswa kurang memiliki minat dan antusiasme dalam pembelajaran membaca. 3 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 100

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Untuk lebih memfokuskan masalah penelitian ini dibatasi pada penggunaan media dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III MI Hidayatul Mubtadi’aat, Gondrong, Tangerang. Beberapa yang terkait dengan masalah tersebut diberi batasan istilah sebagai berikut: 1. Peningkatan keterampilan membaca 2. Difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Penggunaan media komik kelas III Tiga MI Hidayatul Mubtadi’aat, Gondrong, Tangerang

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka perumusan masalah y ang diteliti yaitu “Bagaimana peningkatan keterampilan membaca siswa melalui media komik di MI Hidayatul Mubtadi’aat, Gondrong, Tangerang?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca siswa dengan penggunaan media komik pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III MI Hidayatul Mubtadi’aat, Gondrong, Tangerang.

F. Manfaat Penelitian

Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi program pendidikan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dapat memberikan tambahan wawasan yang berkaitan dengan penggunaan media. 1. Manfaat bagi guru a. Untuk menerapkan semangat membaca siswa dengan menggunakan media komik dalam proses pembelajaran. b. Didapatkannya metode membaca yang lain yang lebih menarik dan menyenangkan. 2. Manfaat bagi siswa a. Diharapkan mampu meningkatkan keterampilan membaca cepat dan lancar. b. Memperkenalkan media komik dalam proses pembelajaran 3. Manfaat bagi sekolah Diharapkan dapat menjadi suatu lembaga yang memberikan pengetahuan luas dan pembelajaran yang bermanfaat serta menerapkan semangat membaca siswa-siswinya. 4. Manfaat bagi penulis Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis dan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran Bahasa Indonesia terutama peningkatan keterampilan membaca siswa melalui media komik. 9 BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Pengertian Keterampilan

Menurut Kamus Bahasa Indonesia keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas. Raber dalam Maifalinda Fatra menyatakan bahwa, keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. 1 Keterampilan dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi 1 Membaca Pemahaman 2 Membaca ekstensif 3 Membaca cepat. Secara praktis membaca juga dapat dibedakan menjadi: 1 Membaca lisan, 2 Membaca dalam hati. Keterampilan membaca memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Seseorang yang memiliki keterampilan membaca tentu akan dapat berkomunikasi dengan bahasa tulis. Bahkan dengan keterampilan membaca, seseorang mampu menggali informasi, menambah wawasan, dan memperdalam ilmu pengetahuan. Namun, tidak semua orang mampu membaca dengan efektif. Guna dapat membaca efektif maka diperlukan sebuah strategi, teknik, atau metode. Sebagai suatu keterampilan berbahasa, membaca merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh semua anggota komunitas yang membuka diri dalam cakrawala pemikiran positif, referensial, berpemikiran luas multidimensional, dan kearah depan demi kemajuan kualitas hidup dan kehidupan manusia. “Keterampilan membaca mempengaruhi kebiasaan budaya membaca, orang yang mempunyai hobi membaca secara reflektif senantiasa 1 Maifalinda Fatra dan Abd Rojak. Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2010, Cet ke-1, h.136. meningkatkan kualitas membacanya. Dalam diri seseorang akan terbina tata baca yang baik dan benar serta situasional sesuai dengan keadaan yang ada di sekitarnya. Hobi membaca merupakan salah satu kebutuhan batiniah yang senatiasa harus dipenuhi setiap hari sebelum yang bersangkutan istirahat setelah lelah menjalankan fungsi, peran, tanggung jawab, dan kewajibannya berkaitan dengan status, baik strukturan maupun fungsional sosial. Keluasan wawasan seseorang akan mempengaruhi dan membentuk kerangka berfikir baik berkaitan dengan gagasan atau konsep baru maupun titik kebijakan pada waktu berikutnya. 2 Keterampilam membaca memang amat diperlukan oleh siapapun yang mulai memasuki dunia informasi melalui media tulis, baik dengan media buku maupun media lain, termasuk jaringan yang semakin maju. Oleh karena itu, sebab suatu keterampilan berbahasa, membaca memerlukan pelatihan yang strategi khusus guna memperoleh hasil yang optimal dari apa yang kita inginkan. “Sebagai seorang terdidik siswa dituntut mempunyai keterampilan membaca dengan baik, tepat, dan cepat dari berbagai literatur berbagai bidang studi sesuai dengan karakter masing-masing. Secara konvensional satu bidang studi minimal memiliki satu buku pegangan, bahkan ada pula yang lebih dari itu. Namun pada era globalisasi informasi sekarang ini, literatur justru mengacu pada referensi jaringan internet. Siswa justru semakin diperbanyak kewajiban membuka dan membaca sumber informasi dari berbagai sumber, baik tertulis maupun multimedia jaringan. 3 “Pengajaran keterampilan berbahasa berfungsi sebagai saran penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia. Dalam hubungannya dengan budaya, pengajaran keterampilan berbahasa berfungsi sebagai sarana pengembangan penalaran. Dalam hubungannya dengan ruang lingkup kurikulum, pengajaran keterampilan berbahasa berfungsi sebagai penerapan pengetahuan kebaha saan tentang penggunaan bahasa”. 4 2 H. Achmad Alex H.P. Buku Ajar Bahasa Indonesia, Jakarta: FITK Press, 2009, h. 46-47 3 Ibid. 4 Budi Nuryata, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: 2007, h.113

2. Pengertian Membaca

Pengertian membaca adalah kegiatan berinteraksi dengan bahasa yang dikodekan ke dalam cetakan huruf-huruf. 5 Membaca adalah kegiatan „decoding print sound’ atau aktivitas menguraikan kode-kode cetakan tulisan kedalam bunyi; dengan kata lain membunyikan kode-kode cetakantulisan. 6 Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang selalu digandengkan dengan menyimak, seseorang yang memiliki kemampuan membaca dan menyimak yang baik maka memudahkannya untuk menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain, baik dalam bentuk lisan keterampilan berbicara maupun tulisan keterampilan menulis . Membaca dengan menyimak akan sangat penting dalam mempelancar komunikasi dan sarana ampuh dalam mengumpulkan informasi. Daeng Nurjamal dalam bukunya Pembelajaran Bahasa Indonesia berkarakter mengatakan “ membaca dan menyimak merupakan aktivitas kunci seseorang mendapatkan dan menguasai infoprmasi.” 7 Sedangkan pengertian lainnya membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambing tulis dengan pengertian yang tepat. 8 Pengertian lain membaca adalah proses yang dilakukan serta di pergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan melalui media kata-katabahasa tulis. 9 Seorang siswa yang memiliki hobi membaca sudah merupakan modal dalam belajar, sebaliknya seorang siswa yang malas dalam membaca maka dia akan jauh dari pengetahuan. Membaca membutuhkan keterampilan dan pembiasaan, banyak orang-orang yang rajin membaca akan tetapi dia tidak 5 Novi Resmini dkk, Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajaran, Bandung : UPI Press 2006, Cet l, h. l 6 ibid 7 Hindun. Dalam daeng Nurjamal, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di MISD, Jakarta: Nufa Citra Mandiri, 2013, Cet 1, h. 199 8 Budi Nuryanto Y, dkk, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, Cet ke-2, h. 11-26. 9 Isah Cahyani dan Khodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007, Cet ke-1. h. 98

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Assa’adiyah Attahiriyah VII Tahun Ajaran 2015/2016

1 29 112

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III MI ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 129

Pemanfaatan Media Komik Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Bahasa Arab Kelas VIII B MTs. Salafiyah Karangtengah Warungpring Pemalang Tahun Ajaran 2010 2011

0 27 210

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Media Kartu Katapada Siswa Kelas I Mi Al-Hikmah Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2015-2016

1 3 110

Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 8 132

PENGARUH TEKNIK MAKE A MATCHTERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS III SDN 064034 MEDAN JOHOR TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

0 6 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF (COMMUNICATIVE APPROACH) Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Pendekatan Komunikatif (Communicative Approach)Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 1 Guwokajen Boyolali.

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DITINJAU DARI ASPEK INTONASI, PELAFALAN, JEDA DAN KELANCARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DITINJAU DARI ASPEK INTONASI, PELAFALAN, JEDA DAN KELANCARAN MELALUI MEDIA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN SAM

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA FLASH CARDS PADA SISWA KELAS III SDN KLIWONAN 3 TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

TAP.COM - PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DENGAN ... - JURNAL UNTAN 5874 19293 1 PB

0 0 11