Marjalekkat Margala Marsitekka Pesta Bunga dan Buah Rondang Bintang

Lomba Solu Bolon adalah suatu lomba dayung khas di Danau Toba Parapat dengan menggunakan Solu Bolon atau perahu besar. Solu Bolon pada awalnya adalah kegiatan olah raga sekaligus ungkapan kegembiraan masyarakat. Pada masa lalu, daratan belum digunakan sebagai sumber mata pencaharian, daratan masih dalam bentuk hutan dan kawasan pantai dijadikan tempat pemukiman. Hampir semua masyarakat menjadi nelayan. Secara rutin untuk menghilangkan kejenuhan bekerja sebagai nelayan masyarakat menggelar lomba perahu Solu Bolon antar kampung. Solu Bolon sebenarya memiliki makna sangat dalam, yaitu semangat, kekompakan tidak hanya terhadap sesama manusia namun juga dengan alam, kecintaan terhadap danau yang menjadi sumber mata pencaharian dan tempat melakukan berbagai aktifitas. Lomba Solu Bolon menanamkan kepada generasi muda bahwa lingkungan tempat tinggal harus dijaga kelestariannya dan terpenting kita harus kompak dengan alam.

4.8.3 Marjalekkat

Marjalekkat adalah olahraga tradisional kebudayaan Simalungun dengan menggunakan bambu dengan tinggi jalekkat 230 cm, tinggi pijakan dari tanah 40-50 cm. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama enggrang.

4.8.4 Margala

Universitas Sumatera Utara Permainan ini dilakukan dengan membentuk dua regu. Satu regu terdiri dari 4 atau 5 orang. Margala dilakukan di halaman dengan membuat garis-garis membentuk kotak besar. Regu yang jaga akan berdiri di atas garis yang ditentukan dan regu yang satu lagi akan melewati kotak-kotak tersebut dengan syarat tidak boleh disentuh oleh regu yang jaga. Bila disentuh, maka regu jaga berganti. Demikianlah permainan ini dilakukan denga riuh.

4.8.5 Marsitekka

Permainan ini dilakukan di halaman dengan terlebih dahulu membuat garis membentuk enam kotak kotak kecil berurut. Untuk memainkannya diperlukan sebuah gaco yang terbuat dari batu yang dipipihkan. Batu ini bisa dipipihkan dengan menggosoknya di atas aspal jalan raya. Marsitekka dilakukan dengan melempar gaco ke salah satu kotak yang ada, kemudian kita melalui kotak-kotak tersebut melopat- lompat dengan satu kaki. Demikian dilakukan berulang-ulang.

4.8.6 Pesta Bunga dan Buah

Pesta bunga dan buah yang diselenggarakan di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo sejak tahun 1988. Pada pelaksanaan pesta tersebut hampir seluruh kota Berastagi berhias dengan bunga dan buah. Mulai dari perumahan, pertokoan, kendaraan roda dua dan empat, restoran, rumah makan, hotel. Dan setiap kendaraan yang masuk dan keluar Berastagi dihadiahi bunga dan buah disisi kendaraan itu, sementara seluruh kendaraan di Berastagi dihiasi berbagai bunga dan buah yang Universitas Sumatera Utara menarik. Puncak acara yang diwarnai karnaval kendaraan hias sepanjang kota Berastagi dan sekitar 50 kontingen dari 13 kecamatan.

4.8.7 Rondang Bintang

Rondang Bintang artinya terang benderang. Yang berasal dari kata rondang yang berarti terang, benderang, melebihi dari terang yang biasa. Jadi rondang bintang adalah cahaya bulan dan bintang yang sangat terang di malam hari. Rondang bintang ini biasanya dimanfaatkan muda-mudi belajar menari dan kegiatan-kegiatan lainnya, dengan penuh sukaria di halaman. Lama kelamaan kebiasaan ini menjadi suatu kebudayaa di tiap desa di Simalungun.

4.8.8 Guro-guro Aron