4.2.1 Rendang
Rendang adalah makanan khas Sumatera Barat dengan rasa yang pada umumnya pedas. Akan tetapi tingkat kepedasan tersebut tergantung oleh racikan sang
juru masak. Untuk mencapai warna yang coklat kehitaman serta bumbu rendang yang kering, rendang dimasak cukup lama yaitu minimal 12 jam.
Rendang merupakan menu utama bagi masyarakat Minang. Dahulu kala rendang disajikan sebagai menu utama bagi para bangsawan. Akan tetapi, saat ini
rendang sangat digemari oleh masyarakat Minang khususnya dan bahkan oleh seluruh lapisan masyarakat serta para wisatawan asing.
4.2.2 Sate
Sate atau kadangkala ditulis satay atau satai adalah makanan yang terbuat dari potongan daging ayam, kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lain-lain yang
dipotong kecil-kecil,dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya dibuat dari bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan
dengan berbagai macam bumbu. Sate berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi sate juga populer di negara-negara
Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Resep dan cara pembuatan sate beraneka ragam bergantung variasi dan resep
masing-masing daerah. Hampir segala jenis daging bisa dibuat sate. Sebagai Negara asal mula sate, Indonesia memiliki variasi sate yang kaya, lihat daftar sate.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa sambal kecap, sambal kacang, atau yang lainnya. Untuk sate bebek tambak menu lengkapnya adalah sate, saus
bumbu manis kacang tanah atau bumbu pedas menurut selera dan irisan tomat serta mentimun. Lalu sate dimakan dengan nasi hangat. Di beberapa daerah disajikan
dengan lontong, atau ketupat. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal
abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab ke Indonesia.
4.2.3 Roti jala
Roti Jala adalah sejenis hidangan berbentuk jala. Roti jala dimakan bersama kuah. Roti Jala sering kali menjadi pilihan pada perayaan istimewa dan dihidangkan
dengan kari atau gulai ayam atau daging. Roti jala dinamakan sedemikian karena bentuknya yang seperti jala menangkap ikan. http:ms.wikipedia.orgwikiRoti_jala
4.2.4 Naniura