Asuransi Profesionalisme Dan Integritas Pejabat Perkreditan.

2 Kolektibilitas Bunga Kumulatif KBK 103 , yaitu suatu ratio yang menggambarkan besarnya kumulatif bunga yang dibayar sampai dengan bulan laporan dibandingkan dengan besarnya kumulatif bunga yang seharusnya dibayar sampai dengan bulan laporan. Semakin kecil rendah rasio KPK dan KBK yang dihasilkan menunjukkan kualitas Kupedes yang diberikan semakin memburuk.

5. Asuransi

a. Asuransi Jiwa Bagi Debitur Kupedes. Asuransi jiwa Kupedes merupakan suatu pertanggungan asuransi bagi jiwa debitur yang menikmati Kupedes, apabila debitur yang bersangkutan meninggal dunia dalam masa jangka waktu Kupedesnya. Diikutsertakannya debitur dalam asuransi jiwa Kupedes merupakan suatu upaya untuk menutup risiko kerugian kredit dari kemungkinan tidak terbayarnya pinjaman, akibat meninggalnya debitur. b. Asuransi kerugian umum adalah pertanggungan oleh perusahaan asuransi rekanan BRI, atas barang-barang assets kecuali tanah milik debitur yang dijaminkan kepada BRI, dimana atas pertanggungan tersebut, debitur harus membayar premi. Penutupan asuransi kerugian atas agunan Kupedes diserahkan kepada judgement Pemutus. 104 103 KBK = Kumulatif bunga yang dibayar s.d bulan laporan x 100 Kumulatif bunga yang seharusnya dibayar sampai dengan bulan laporan. 104 Loc Cit. Universitas Sumatera Utara

6. Profesionalisme Dan Integritas Pejabat Perkreditan.

a. Semua pejabat yang terkait dengan perkreditan harus melaksanakan kemahiran profesionalnya di bidang perkreditan secara jujur, objektif, cermat dan seksama serta harus memahami dan melaksanakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 dan Nomor10 tahun 1998 tentang perbankan, Ketentuan Bank Indonesia, Ketentuan Menteri Keuangan dan Ketentuan Pemerintah lainnya dan sekurang-kurangnya memahami Kebijakan Umum Perkreditan KUP BRI, Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro PPK – BM dan petunjuk pelaksanaan perkreditan yang berlaku bagi BRI Unit. b. Menyadari bahwa setiap pemberian Kupedes kepada peminjam manapun hendaknya benar-benar didasarkan atas prinsip kehati-hatian dan pemenuhan asas-asas pemberian kredit yang sehat. c. Menyadari bahwa dalam memberikan persetujuan kredit, pejabat bank tidak boleh terpengaruh oleh permintaan-permintaan dari pihak manapun yang dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. d. Menyadari bahwa peningkatan kemampuan dan pengalaman pejabat kredit merupakan kebutuhan dan tanggungjawab pejabat kredit itu sendiri. Disamping itu peningkatan kemampuan dan pengalaman pejabat kedit yang lebih yunior merupakan kewajiban dan tanggungjawab pejabat kredit yang lebih senior. e. Mengikuti praktek-praktek good corporate governance yang berlaku di BRI. 105 105 Ibid. Universitas Sumatera Utara

C. Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Penyaluran Kredit Dengan Pola