Keuntungan usaha profit Benefitcost ratio BC Ratio Net Present Value NPV Internal Rate of Return IRR Break even Point BEP

31 Angka 3 untuk penilaian sangat lebih baik, sedangkan angka -3 untuk penilaian sangat lebih buruk. Kriteria uji perbandingan berpasangan seperti pada Tabel 8. Tabel 8. Kriteria Uji Perbandingan Pasangan Skala perbandingan Nilai Sangat lebih baik 3 Lebih baik 2 Agak lebih baik 1 Tidak berbeda Agak lebih buruk -1 Lebih buruk -2 Sangat lebih buruk -3

3.9. Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi dilakukan untuk menilai kelayakan suatu usaha berdasarkan biaya-biaya yang dikkeluarkan selama proses produksi dengan jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, penilaian kelayakan dititik beratkan pada kelayakan usaha cendol instan yang dikeringkan dengan mesin pengering beku Freeze dryer yang notabene menggunakan energi yang tinggi terutama energi listrik dalam prosesnya. Hal pertama yang harus dilakukan dalam analisis kelayakan usaha cendol instan ini adalah menggolongkan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Berdasarkana perilakunya terhadap perubahan volume produksi, biaya dalam usaha cendol instan dapat digolongkan menjadi biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variable cost Garrison, 1997. Biaya tetap adalah jenis-jenis biaya yang selama periode kerja pengoperasian usaha tetap dan tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan pertambahan jumlah produksi.

a. Keuntungan usaha profit

Keuntungan usaha digunakan untuk melihat keuntungan dari suatu usaha berdasarkan perhitungan finansial. Perhitungan besarnya keuntungan diperoleh dengan persamaan : Keuntungan π = TR – TC 32 Dimana : TR = Total Revenue Penerimaan total TC = Total Cost Biaya total Kriteria : TR TC = usaha menguntungkan TR TC = usaha rugi TR = TC = impas

b. Benefitcost ratio BC Ratio

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari usaha tertentu cukup menguntungkan dengan membandingkan antara penerimaan dengan biaya. Perhitungan BC Ratio dihitung dengan persamaan : BC = Cj Pj Dimana : Pj = NPV dari aliran uang tunai proyek mulai pada periode t=0 Cj = NPV dari biaya yang dikeluarkan mulai pada periode t= 1 Kriteria : BC 1 = usaha menguntungkan BC 1 = usaha rugi BC = 1 = usaha impas

c. Net Present Value NPV

NPV adalah selisih harga sekarang antara penerimaan dan pengeluaran pada tingkat suku bunga tertentu. NPV merupakan salah satu metode menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan penerimaan kas di masa yang akan datang. NPV dirumuskan dalam persamaan berikut : NPV = ∑ = + − n t t i Ct Bt 1 1 Dimana : NPV = Net Present Value Bt = Penerimaan total pada tahun ke-t Ct = Biaya total pada tahun ke-t n = umur ekonomis proyek Kriteria : NPV ≥ 0 = usaha layak untuk dilaksanakan NPV 0 = usaha tidak layak dilaksanakan

d. Internal Rate of Return IRR

Usaha cendol instan layak dilaksanakan jika dioperasikan pada tingkat suku bunga di bawah suku bunga IRR, atau dengan kata lain nilai IRR lebih tinggi dari 33 tingkat suku bunga yang berlaku. Untuk mendapatkan nilai IRR dirumuskan dengan persamaan : IRR = i + i i NPV NPV NPV − − Dimana : NPV’ = NPV dari ulangan i’ yang bernilai positif NPV’’ = NPV dari ulangan ii’ yang bernilai negatif i’ = tingkat suku bunga yang memberikan NPV positif i’’ = tingkat suku bunga yang memberikan NPV negatif

e. Break even Point BEP

Break even point atau titik impas merupakan titik dimana usaha yang dijalankan tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian. Titik impas bisa dalam satuan jumlah produk atau dalam jumlah nilai penjualan. Titik impas dirumuskan dengan persamaan Riyanto, 1996 : BEP Q = VC P FC − BEP Rp = 1 S VC FC − Dimana : BEP Q = titik impas dalam unit P = harga jual per unit VC’ = biaya variabel per unit VC’’ = biaya variabel total FC = biaya tetap total S = volume penjualan

f. Pay Back Period PBP