Tekstur Analisis Ekonomi HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembuatan Bubur Rumput Laut

69 Astawan et al., 2004. Daya terima panelis terhadap rasa untuk setiap makanan cendol rumput laut berbeda-beda, tergantung kepekaan indra dan kesukaannya. Hasil uji perbandingan menunjukkan bahwa rasa cendol rumput laut formula B dinilai oleh panelis agak kurang enak dibandingakan dengan produk komersial dengan skor -0,7, sedangkan formula C dinilai memiliki rasa agak netral dengan skor -0,45. Rasa dalam penilaian cendol rumput laut ini cenderung identik dengan netral karena setelah proses pengeringan, rasa daun suji agak hilang dan tertutupi oleh rasa cairan gula dan santan. Nilai negatif dari uji perbandingan dapat disebabkan karena cendol komersil masih dalam kondisi yang segar baru dicetak sehingga rasa yang diharapkan masih terasa kuat.

d. Tekstur

Penilaian terhadap tekstur dilakukan dengan cara menilai kehalusan dan kekenyalan cendol rumput laut yang dihasilkan. Untuk menilai tekstur cendol rumput laut dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengunyah atau kepekaan lidah dalam menilai kehalusan cendol tersebut. Dari hasil penilaian 20 orang panelis, diketahui skor penilaian tekstur untuk cendol rumput laut formula B adalah -1,05 dan -0,6 untuk formula C. Tekstur cendol rumput laut yang dihasilkan dalam penelitian agak kurang baik, dimana hasil rehidrasi menjadi agak kasar dan kekenyalan menjadi sangat berkurang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Tischer dan Brockman 1957 dalam Desrosier 1988 yang menyatakan bahwa pengeringan beku mengakibatkan hilangnya air melalui sublimasi, partikel menjadi kering porous, dan densitas lebih rendah dari pada bahan pangan aslinya, sehingga kekenyalan menjadi hilang. Selain itu, kandungan rumput dalam cendol juga berpengaruh terhadap tekstur yang dihasilkan. Menurut Astawan et al., 2004 faktor yang berpengaruh terhadap tekstur cookies diantaranya adalah bahan baku tepung rumput laut, telur, dan mentega, proses pengocokan mixing, dan pembakaran. Penambahan tepung rumput laut sangat berpengaruh nyata terhadap tekstur produk yang dihasilkan, semakin banyak tepung rumput laut yang ditambahkan semakin keras produk yang dihasilkan. Hal ini diduga karena ukuran partikel tepung rumput laut yang cukup besar dan kandungan seratnya yang tinggi. 70

4.5. Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi usaha cendol rumput laut instan sesuai dengan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan mesin freeze dryer dengan kapasitas yang diperbesar hingga 50 kg bahan basah. Informasi dan spesifikasi alat pengering diperoleh dari perusahaan produksi mesin pengering beku www.mrclab.com . Analisis ekonomi diperlukan untuk memperhitungkan kelayakan usaha cendol instan dan jumlah modal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan usaha tersebut. Beberapa parameter yang digunakan dalam analisis ekonomi usaha cendol instan antara lain keuntungan profit, nilai bersih sekarang dari cash flow Net Present Value , tingkat suku bunga pengembalian Internal Rate Return, rasio penerimaan dan biaya BenefitCost Ratio, jangka waktu pengembalian investasi Pay Back Period , dan titik impas Break EventPoint. Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis ekonomi usaha cendol instan dapat dilihat pada Lampiran 16. Hasil analisis ekonomi usaha yang diproyeksikan selama 10 tahun menunjukkan bahwa usaha cendol rumput laut instan layak untuk dijalankan. Hal ini didasarkan pada nilai sekarang aliran kas NPV lebih besar dari nol dan tingkat suku bunga pengembalian IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku 18. Hasil lengkap analisis ekonomi usaha cendol rumput laut instan dapat dilihat pada Tabel 14 dan Rincian perhitungan usaha cendol rumput laut instan dapat dilihat pada Lampiran 17-20. Tabel 14. Analisis Ekonomi Usaha Cendol Rumput Laut Instan No Parameter Satuan Nilai Standar 1 Net present value NPV Rp 60.924.507 0 2 Internal rate of return IRR 59,04 18 3 BC Ratio BCR - 1,18 1 4 Pay back period PBP Tahun 2,17 5 5 Break even point BEP Kemasan 88.683 - 6 Break even point BEP Rp 699.080.834 - Pada Tabel 14 menunjukkan bahwa usaha cendol rumput laut instan mempunyai nilai NPV Rp 60.924.507,00 yang berarti bahwa selama 10 tahun usaha cendol instan akan mendapatkan keuntungan bersih dari nilai uang sekarang Rp 60.924.507,00. Nilai IRR 59,04 yang berarti bahwa tingkat suku bunga yang 71 ada saat ini masih aman untuk pengambilan kredit jika modal usaha cendol rumput laut instan ini diperoleh dari pinjaman bank, dimana asumsi tingkat suku bunga pinjaman saat ini adalah 18. Untuk parameter BC Ratio menunjukkan angka 1,18 yang berarti bahwa dalam setiap 1 rupiah yang digunakan dalam usaha cendol instan akan memperoleh keuntungan Rp 0,18. Parameter PBP menunjukkan nilai 2,17 tahun yang berarti bahwa investasi awal dalam usaha cendol instan dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2 tahun 2 bulan. Parameter BEP merupakan suatu titik dimana usaha cendol rumput laut instan tidak memperoleh laba ataupun rugi. Nilai dalam BEP bisa dalam dua satuan yaitu satuan kemasan dan stuan penjualan rupiah. Dalam satuan kemasan menunjukkan bahwa usaha cendol rumput laut instan mencapai titik impas pada penjualan 88.683 kemasan, atau Rp 699.080.834,00. Ditinjau dari parameter analisis ekonomi tersebut NPV, IRR, BCR, PBP, dan BEP secara umum parameter ekonomi usaha cendol instan masih berada di atas parameter standar, sehingga dapat diperoleh gambaran bahwa usaha cendol rumput laut instan dengan menggunakan mesin pengering beku freeze dryer layak untuk dijalankan. 72

V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Rumput laut Euchema cotonii memiliki komposisi kimia; kadar air 96,12, kadar lemak 1,55, protein 20,10, abu 6,96, karbohidrat 71,39, serat pangan larut 15,46, serat pangan tak larut 38,96, serat pangan total 54,38, dan iodium 55,46 µgg. Dengan demikian, rumput laut Euchema cotonii dapat digunakan sebagai sumber serat dalam cendol instan. Selain sebagai sumber serat, Euchema cotonii dapat juga digunakan sebagai sumber iodium. 2. Komposisi rumput laut Euchema cotonii dalam cendol paling disukai adalah pada taraf 20 formula C. Komposisi formula C dalam 100 gram bahan cendol yaitu rumput laut 20 gram, tepung hunkwee 53,4 gram, tepung beras 26,7 gram, dan larutan daun suji 70 ml. 3. Kadar serat pangan total cendol formula B RL 10 yaitu 17,40, sedangkan serat pangan total formula C RL 20 yaitu 18,68. Jika dalam satu takaran saji cendol instan adalah sebanyak 20 gram maka jumlah serat yang dikonsumsi untuk cendol formula B adalah 3,48 gram dan untuk formula C adalah 3,74 gram. 4. Kandungan iodium cendol rumput laut formula B yaitu 9,01 µgg dan untuk formula C yaitu 9,31 µgg. kandungan iodium ini tergolong tinggi sehingga dengan takaran 17 gram sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan iodium orang dewasa dalam satu hari. Dengan demikian, selain sebagai sumber serat, cendol instan ini dapat dijadikan sebagai sumber iodium untuk mencegah gangguan akibat kekurangan iodium GAKI. 5. Cendol rumput laut kering formula B dan formula C yang diuji dalam kondisi siap saji dinilai oleh panelis lebih baik pada parameter warna dengan warna hijau terang, sedangkan parameter aroma, rasa, dan tekstur masih kalah dibandingkan dengan cendol komersil. 6. Dari parameter analisis ekonomi menunjukkan bahwa usaha cendol rumput laut instan layak untuk dijalankan. Nilai parameter analisis ekonomi usaha cendol rumput laut instan tersebut antara lain NPV Rp 60.895.848,00; IRR 59,02; BCR 1,18; PBP 2,17 tahun; dan BEP 88.692 kemasan.