huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini
benar-benar dapat
mendidik, menambah
pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan desain
visual ataupun animasinya.
Pada awalnya game yang ada bersifat manual, namun seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, game pun ikut berkembang
menjadi game digital. Selain untuk menghibur pemainnya, game masa kini pun mulai di desain untuk memberi pengajaran kepada pemainnya.
2.8. 2 Pengertian Game Edukasi
Game edukasi menurut Nelly Setiawan sebagaimana dikutip oleh Andriansyah 2014:2 adalah game digital yang dirancang untuk pengayaan
pendidikan mendukung pengajaran dan pembelajaran, menggunakan teknologi multimedia interaktif.
2.8. 3 Karakteristik Skrip Model Games
Skrip adalah sejumlah naskah perencanaan produksi program yang harus disiapkan oleh perancang pembelajaran berbasis komputer yang mencakup
Analisis Kebutuhan Program, Hasil Telaah Konten Pembelajaran, Flow Chart, Story Board, dan penetapan software pembangunan model pembelajaran berbasis
komputer yang dimaksud. Skrip model games bisa diterapkan jika materi pelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut Darmawan, 2013:48-59:
a. Bersifat mencari dan menemukan jawaban sendiri oleh siswa; b. Terdiri dari prosedur dan langkah serta aturan permainan yang harus
diikuti selama pembelajaran berlangsung; c. Materi terdiri atas bagian-bagian yang memiliki satu kesatuan;
d. Bertujuan untuk membuktikan sesuatu dan mencari jawaban sesuai dengan langkah permainan;
e. Menunjukkan proses dan prosedur permainan yang menarik; f. Bersifat analisis, sintesis, evaluatif, dan penyimpulan bagian materi;
g. Memerlukan proses permainan dan berpikir kritis; h. Memerlukan bentuk dan variasi stimulus serta penguatan yang kuat;
i. Menuntut evaluasi dalam bentuk sikap kejujuran dan kecermatan.
Menurut Hurd dan Jenuings dalam Nelly Setiawan Andriansyah, 2014:2-3, perancang yang baik haruslah memenuhi kriteria dari education game
itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa kriteria dari sebuah education game, yaitu: 1. Nilai keseluruhan overall value
Nilai keseluruhan dari suatu game terpusat pada desain dan panjang durasi. Aplikasi ini dibangun dengan desain yang menarik dan
interaktif. Untuk penentuan panjang durasi, aplikasi ini menggunakan fitur timer.
2. Dapat digunakan usability Mudah digunakan dan diakses adalah poin penting bagi pembuat game.
3. Keakuratan accuracy
Keakuratan diartikan sebagai bagaimana kesuksesan modelgambaran sebuah
game dapat
dituangkan ke
dalam percobaan
atau perancangannya.
4. Kesesuaian appropriateness Kesesuaian dapat diartikan bagaimana isi dan desain game dapat
diadaptasikan terhadap keperluan pengguna dengan baik. 5. Relevan relevance
Relevan artinya dapat mengaplikasikan isi game ke target pengguna. Agar dapat relevan terhadap pengguna, sistem harus membimbing
mereka dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 6. Objektifitas objectivies
Objektifitas menentukan tujuan pengguna dan kriteria dari kesuksesan atau kegagalan. Dalam aplikasi ini objektifitas adalah usaha untuk
mempelajari hasil dari permainan. 7. Umpan balik feedback
Untuk membantu pemahaman pengguna bahwa permainan mereka sesuai dengan objek game atau tidak, feedback harus disediakan.
Aplikasi ini menyajikan animasi dan efek suara yang mengindikasikan kesuksesan atau kegagalan permainan.
2.8. 4 Macromedia Flash