media. Adapun kriteria pemilihan media menurut Hosnan 2014:120 sebagai berikut:
a. Media yang dipilih hendaknya selalu menunjang tercapainya tujuan pengajaran.
b. Media yang dipilih hendaknya selalu disesuaikan dengan kemampuan dan daya nalar siswa.
c. Media yang digunakan hendaknya bisa digunakan sesuai fungsinya. d. Media yang dipilih hendaknya memang tersedia, artinya alatbahannya
memang tersedia, baik dilihat dari waktu untuk mempersiapkan maupun untuk mempergunakannya.
e. Media yang dipilih hendaknya disenangi oleh guru dan siswa. f. Persiapan dan penggunaan media hendaknya disesuaikan dengan biaya
yang tersedia. g. Kondisi fisik lingkungan kelas harus mendukung. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan baik-baik kondisi lingkungan pada saat merencanakan penggunaan media, seperti bisa tidaknya kelas digelapkan jika memakai
LCD, ada tidaknya aliran dan stop contact listrik, dan sebagainya.
2. 6 Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dalam Pembelajaran
Arif S. Sadiman sebagaimana dikutip oleh Sutirman 2013:61 mengungkapkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi yang terus
berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, serta pendidikan dan pelatihan. Perkembangan teknologi
informasi tersebut akan menyebabkan bergesernya sistem pendidikan dan pelatihan dari berorientasi guru ke sistem yang berorientasi siswa dan semakin
banyaknya pilihan sumber belajar. Menurut Munir 2010:172-173 penggunaan TIK dalam pendidikan
berkembang melalui tiga tahap, yaitu: 1. Penggunaan Audio Visual Aid AVA
Penggunaan AVA yaitu alat bantu berbentuk audio memanfaatkan pendengaran dan visualmemanfaatkan penglihatan di kelas untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu juga agar peserta didik mengembangkan kemampuan berpikirnya.
2. Penggunaan materi-materi berprogram Materi pembelajaran merupakan materi pembelajaran yang diambil dari
subject matter. Materi pembelajaran ini dipecah ke dalam unit kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangkat yang digunakan.
3. Penggunaan komputer dalam pendidikan Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi telah mengubah masyarakat dari industri menjadi informasi, ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya
masyarakat berpendidikan yang berbasis TIK baik dari segi software perangkat lunak maupun hardware perangkat keras.
2. 7 Generasi Z atau
Net Generation
Generasi yang dibesarkan dalam dominasi penggunaan teknologi informasi dikenal dengan sebutan net generation. Generasi ini lahir tahuan 1990-
an sampai dengan sekarang. Generasi ini disebut dengan net generation untuk mereprentasikan generasi yang lahir di tengah pertumbuhan komputer dan internet
yang sangat pesat. Net generation disebut juga sebagai generasi Z atau generasi platinum Suprapto dalam Dian, 2011:1-2.
Ciri-ciri net generation menurut Oblinger Oblinger yang dikutip oleh Dian 2011:2-5 adalah sebagai berikut:
1. Digital literate Setelah terbiasa dan tumbuh dengan akses yang luas terhadap teknologi
net generation tumbuh sebagai generasi yang memiliki kemampuan digital yang baik. Mereka dengan mudah menggunakan berbagai
teknologi digital dan visual dan lebih menyukai tampilan visual dibanding dengan teks. Mereka adalah pelajar visual dan melihat teks
sebagai pendukung materi visual. Mereka ingin mengetahui hal-hal dengan sendirinya. Mereka memiliki kemampuan digital digital
literate yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan menggunakan perpustakaan sebagai sumber informasi library literate.
Sehingga mereka lebih menyukai penggunaan sumber-sumber online dibandingkan dengan sumber informasi tercetak.
2. Selalu terhubung
Net generation selalu terhubung dengan dunia luar melalui internet yang mereka bawa kemana-mana. Melalui laptop, mobile phone mereka
selalu terkoneksi dengan informasi dan komunitas dunia maya. Keterhubungan dengan dunia maya inilah yang menyebabkan mereka
sangat tergantung dengan keberadaan internet. 3. Segera
Net generation selalu menginginkan kecepatan, apakah itu berhubungan dengan respon yang mereka harapkan maupun kecepatan dalam
memperoleh informasi. Mereka terbiasa melakukan multitasking dalam memperoleh informasi ataupun dalam melakukan apapun. Mereka
dengan cepat bergerak dari satu aktifitas ke aktifitas ainnya dan kadang mereka melakukannya secara bersamaan. Mereka dengan cepat
membalas email ataupun permintaan respon dari komunitasnya, bahkan mungkin mereka lebih mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan
ketepatan. 4. Experiental
Kebanyakan siswa net generation lebih suka belajar dengan melakukan daripada dengan diberitahu apa yang harus mereka lakukan. Siswa net
generation belajar
dengan baik
melalui penemuan
dengan mengeksplorasi untuk diri sendiri atau dengan teman sebaya mereka.
Gaya eksplorasi mereka memungkinkan untuk lebih baik menyimpan informasi dan menggunakannya secara kreatif dan bermakna.
5. Tim
Net generation lebih menyukai belajar dan bekerja dalam tim. Pendekatan peer to peer umumnya digunakan dan siswa saling
membantu. 6. Struktur
Net generation sangat berorientasi pada prestasi. Mereka ingin parameter, aturan, prioritas, dan prosedur. Mereka berpikir bahwa
semuanya harus serba terjadwal, dan setiap orang harus memiliki agenda. Sebagai hasilnya, mereka ingin tahu apa yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuannya. 7. Keterlibatan dan Pengalaman
Net generation berorientasi pada penemuan dan cara belajar induktif atau pengamatan membuat, merumuskan hipotesis dan mencari tahu
aturan. Mereka menginginkan interaktfitas dan sejalan dengan keinginan mereka dalam memperoleh informasi berarti mereka sering
tidak memperhatikan jika kelas tidak interaktif, tidak komunikatif dan terlalu lambat.
8. Visual dan Kinesthetic Net generation merasa lebih nyaman di lingkungan yang kaya gambar
dibandingkan dengan teks. Siswa net generation menolak untuk membaca banyak teks, mereka lebih menyukai petunjuk visual yang
menuntun kepada langkah demi langkah dalam memahami sebuah pengetahuan.
2. 8 Media