Lokasi penelitian Contoh dan data

192 Tabel 33 Karakteristik dan jumlah contoh yang dipergunakan dalam penelitian, untuk masing- masing lokasi. No Responden Jumlah orang Metode Pengambilan Contoh Keterangan 1 Pejabat Dinas Perikanan kabupatenkota 1 Purposive - 2 Pejabat Pelabuhan Perikanan 1 Purposive - 3 Pejabat Koperasi Perikanan 1 Purposive - 4 Pejabat Kelompok NelayanTokoh Nelayan 3 Purposive - 5 Nelayan purse-seine 10 Aksidensial - 6 Nelayan payang 10 Aksidensial - 7 Nelayan gillnet 10 Aksidensial - 8 Peneliti - Purposive Sesuai kebutuhan

7.3.3 Metode analisis

Rapfish didasarkan pada teknik ordinasi dengan Multi-Dimensional Scaling MDS, yang mencoba melakukan transformasi multidimensi ke dalam dimensi yang lebih rendah. Menurut Supranto 2004, MDS adalah suatu klas prosedur untuk menyajikan persepsi secara spasial dengan menggunakan tayangan yang dapat dilihat. Persepsi atau hubungan antara stimulus secara psikologis ditunjukkan sebagai hubungan geografis antara titik-titik di dalam suatu ruang multidimensional. Sumbu dari peta spasial diasumsikan menunjukkan dasar psikologis atau dimensi yang dipergunakan oleh responden, untuk membentuk persepsi sebagai stimulus. Dalam penelitian ini, dimensi aspek keberlanjutan yang dipergunakan adalah ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, etik dan kelembagaan. Ke 6 enam dimensi tersebut memiliki atribut atau indikator yang terkait dengan keberlanjutan, sebagaimana disyaratkan dalam CCRF. Adapun atribut dari masing- masing dimensi yang dipergunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat melalui Lampiran 9. Sedangkan acuan pengukuran atribut-atribut dalam analisis dimensi perikanan pelagis 193 kecil yang berbasis di pantai utara Jawa, dapat dilihat melalui Lampiran 10. Selanjutnya, hasil tabulasi data primer dan sekunder yang diperoleh dan dengan menggunakan acuan pengukuran atribut seperti pada lampiran 10 tersebut diperoleh daftar skor untuk setiap dimensi dan atribut dari masing-masing kegiatan perikanan, seperti dapat dilihat pada Lampiran 11. Teknik ordinasi didalam MDS didasarkan pada Euclidian Distance, yang dalam ruang berdimensi n dapat ditulis sebagai berikut : . .......... 2 2 1 2 2 1 2 2 1 + − + − + − = z z y y x x d ……………..….…..……… 7.1 Konfigurasi atau ordinasi suatu objek didalam MDS selanjutnya diaproksimasi dengan meregresikan jarak Euclidian d ij dari titik i ke titik j dengan titik asal ij δ sebagaimana persamaan berikut : ε βδ α + + = ij ij d ……………………………………………….………….. 7.2 Metoda yang dipergunakan untuk meregresikan persamaan diatas adalah metoda ALSCAL, yaitu metoda Least Squared bergantian yang didasarkan pada akar dari Euclidian Distance squared distance. Metoda ini mengoptimisasi jarak kuadrat squared distance = d ijk terhadap data kuadrat titik asal = O ijk dalam tiga dimensi i, j, k dan ditulis dalam formula yang disebut S-Stress sebagai berikut : ∑ ∑ ∑ ∑∑ =           − = m k i ijk i j ijk ijk o j o d m S 1 4 2 2 2 1 ………………………………………..….. 7.3 dimana jarak kuadrat merupakan jarak Euclidian yang dibobot atau ditulis dengan, 2 1 2 ja ia r a ka ijk x x W d − = ∑ = …………………………………………………….. 7.4 Dalam aplikasinya pada penelitian ini, pendekatan diatas mengikuti langkah- langkah yang dilakukan oleh Purnomo et al. 2002 melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :