besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, ikan karang konsumsi, udang penaeid,
lobster dan cumi-cumi Tabel 9. Tabel
9 Estimasi potensi, produksi dan tingkat pemanfaatan masing- masing
kelompok sumberdaya ikan di wilayah pengelolaan perikanan WPP Laut Jawa, tahun 1997 dan 2001.
Tahun Kelompok Sumberdaya
1997 2001
1. Ikan Pelagis Besar
- Potensi 10
3
tonthn 55,00
55,00 - Produksi 10
3
tonthn 45,36
137,82 - Pemanfaatan
82,47 100
2. Ikan Pelagis Kecil
- Potensi 10
3
tonthn 340,00
340,00 - Produksi 10
3
tonthn 442,90
507,53 - Pemanfaatan
130,26 100
3. Ikan Demersal
- Potensi 10
3
tonthn 431,20
375,20 - Produksi 10
3
tonthn 242,00
334,20 - Pemanfaatan
56,12 89,26
4. Ikan Karang Konsumsi
- Potensi 10
3
tonthn 9,50
9,50 - Produksi 10
3
tonthn 11,56
48,24 - Pemanfaatan
121,68 100
5. Udang Penaeid
- Potensi 10
3
tonthn 10,80
11,40 - Produksi 10
3
tonthn 11,10
52,86 - Pemanfaatan
102,78 100
6. Lobster
- Potensi 10
3
tonthn 0,50
0,50 - Produksi 10
3
tonthn 0,13
0,93 - Pemanfaatan
26,00 100
7. Cumi-cumi
- Potensi 10
3
tonthn 5,04
5,04 - Produksi 10
3
tonthn 5,10
12,11 - Pemanfaatan
101,19 100
Seluruh - Potensi 10
3
tonthn 852,04
796,64
- Produksi 10
3
tonthn
758,15 1.094,41
- Pemanfaatan 88,98
100 Sumber : Pusat Riset Perikanan Tangkap dan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi 2001
Dari kelompok sumberdaya ikan pada Tabel 9 tersebut, paling menonjol
adalah kelompok ikan demersal dan ikan pelagis kecil, yang potensinya secara berturut-turut adalah 375.200 tontahun dan 340.000 tontahun. Selanjutnya,
melalui tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa tingkat pemanfaatan
sumberdaya ikan pelagis kecil yang ada di perairan Laut Jawa telah jauh melampaui angka potensi lestari yang ada, dimana tingkat pemanfaatan pada
tahun 1997 telah mencapai angka 130,26 persen dengan tingkat produksi mencapai 442,90 ton. Produksi ikan pelagis kecil ini meningkat menjadi 507,53
ton pada tahun 2001, yang berarti tingkat pemanfaatan telah mencapai 149,27 persen. Dengan kata lain, pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil di perairan
Laut Jawa telah mengalami lebih tangkap over fishing. Kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap menurunnya tingkat
pendapatan nelayan, yang pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan. Disamping itu, dilihat dari kelestarian
sumberdaya ikan, kondisi ini juga tidak memberikan jaminan pada keberlanjutan usaha perikanan yang ada.
Dari pengkajian tersebut, nampaknya dalam kurun waktu 1997 - 2001 telah terjadi fenomena penurunan potensi ikan secara keseluruhan di perairan Laut
Jawa disatu sisi, dan meningkatnya angka pemanfaatan disisi lain. Kondisi ini telah mengakibatkan tekanan yang semakin berat terhadap sumberdaya ikan yang
ada. Oleh karena itu dalam kaitan ini, pengelolaan sumberdaya ikan yang tepat sangat dibutuhkan.
4.4.3 Perkembangan perikanan pelagis kecil