163 datainformasi Ruslan, 2003. Penentuan nelayan sebagai contoh ini dilakukan
berdasarkan alat tangkap yang pada umumnya dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis kecil, yaitu pukat cincin purse seine; payang pelagic seine net dan
jaring insang hanyut drift gillnet. Jumlah contoh yang dipergunakan dalam penelitian ini sebanyak 289 orang, yang terdiri dari 128 orang nelayan purse
seine, 61 orang nelayang payang dan 100 orang nelayan gillnet. Adapun jumlah
contoh yang diambil untuk masing- masing strata seperti ditunjukkan pada Tabel 26.
Tabel 26
Jumlah dan sebaran contoh berdasarkan lokasi dan alat tangkap Jumlah Contoh
Lokasi Purse seine
Payang Gillnet
Provinsi Jawa Barat
1. Subang 15
- 15
2. Indramayu 21
- 14
3. Cirebon -
- 10
Provinsi Jawa Tengah
4. Pemalang 14
14 15
5. Pekalongan 25
- -
6. Rembang 15
16 15
Provinsi Jawa Timur
7. Tuban 15
- 8
8. Lamongan 15
11 15
9. Gresik 8
5 8
Jumlah 128
61 100
6.3.3 Metode Analisis
Dalam melakukan analisis faktor determinan keberadaan perikanan pelagis kecil yang berbasis di pantai utara Jawa, dipergunakan pendekatan model fungsi
produksi dan model fungsi keuntungan. Menurut Yotopoulos and Nugent 1976; Debertin 1986; Soekartawi 2003, fungsi produksi pada dasarnya merupakan
164 hubungan pisik antara masukan produksi input dengan produksi output.
Secara umum, fungsi produksi ini dapat ditulis sebagai berikut : .....,
.......... ,
,
3 2
1 n
X X
X X
f Y
= …………………...………………………. 6.1
dimana, Y = jumlah produksi output
X
i
= jumlah masukan input, i = 1, 2, 3, ……….., n dengan asumsi,
1 Adanya hubungan yang kontinyu tidak terputus antara Y dan X. 2 Hubungan antara Y dan X adalah sedemikian rupa, sehingga berlaku kaidah
kenaikan hasil yang semakin berkurang diminishing returns. 3 Hubungan antara Y dan X tersebut juga menggambarkan bahwa apabila
penambahan masukan dilakukan secara terus menerus, maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan produksi yang proporsional dengan
penambahan masukan tersebut. maka, persamaan 6.1 akan mengikuti kaidah bahwa turunan derivative pertama
dari fungsi Y = fX
i
atau
i
X Y
∂ ∂
adalah mempunyai nilai positif dan akan sama dengan nol, bila kondisi maksimum tercapai. Konsekuensinya adalah, nilai
i
X Y
∂ ∂
akan menurun bersamaan dengan menaiknya nilai X
i
dan turunan kedua dari fungsi Y = fX
i
atau
2 2
i
X Y
∂ ∂
adalah mempunyai nilai negatif. Sementara bentuk fungsi produksi yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah fungsi produksi Cobb-Douglas, yang persamaannya secara matematis dapat ditulis,
bn n
bi i
b b
X X
X AX
Y .....
.....
2 2
1 1
=
……………………….…..…..……..…...……. 6.2 atau
bi i
n i
X A
Y
∏
=
=
1
…………………………...…………………..…………….. 6.3 dimana,