Penggolongan Perbekalan

1) Penggolongan Perbekalan

Dalam dokumen dengan No. Ba.c.005/PKS/PMI/IX/2007 disebutkan bahwa barang inventaris PMI Kota Surakarta adalah harta atau aktiva tetap berupa barang yang mempunyai masa pakai lebih dari setahun, dibeli dengan tujuan untuk dipakai secara operasional dan tidak untuk diperjualbelikan dan terdiri dari :

a) Barang Inventaris Kantor dan Rumah Tangga

b) Barang Inventaris Alat Kesehatan dan Kedokteran Sehingga dapat dikatakan bahwa menurut dokumen tersebut barang inventaris merupakan barang yang sifatnya tidak habis pakai dan digolongkan menjadi barang inventaris kantor dan rumah tangga dan barang inventaris yang berupa alat kesehatan dan kedokteran.

commit to user

2011 dituliskan jenis-jenis aset tetap yang dimiliki PMI Kota Surakarta antara lain :

a) Peralatan Kantor, digolongkan kembali menjadi :

(1) Meja (2) Kursi (3) Lemari (4) Elektronik

b) Mesin/ Alat Berat Lainnya

c) Kendaraan

d) Gedung

e) Tanah Dokumen tersebut menunjukkan bahwa salah satu perbekalan yang dimiliki PMI adalah aset tetap yang terdiri dari peralatan kantor, mesin/ alat berat, kendaraan, gedung, dan tanah. Melalui nama barang-barang yang dirinci dalam daftar tersebut diketahui pula bahwa penggolongan tersebut mencakup barang-barang yang berupa barang-barang kantor dan barang-barang yang berupa alat kesehatan/ kedokteran. Berdasarkan dua dokumen tersebut dapat dikatakan bahwa barang inventaris atau tidak habis pakai terdiri dari barang inventaris kantor dan rumah tangga dan barang inventaris alat kesehatan/ kedokteran yang didalamnya dapat berupa peralatan kantor, mesin/ alat berat lainnya, kendaraan, gedung, dan tanah.

Dalam wawancara 23 April 2012 informan III mengatakan, “Barang-barang yang dikelola secara umum dibedakan menjadi barang

milik UDD dan milik Markas mbak baik berupa inventaris kantor maupun alat- alat kesehatan.”. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa barang inventaris digolongkan menjadi barang milik UDD dan milik Markas dimana didalamnya terdiri dari barang-barang inventaris kantor dan barang inventaris alat kesehatan/ kedokteran. Hal tersebut sesuai pengamatan peneliti bahwa PMI terdiri dari unit UDD dan Markas

commit to user

dan milik Markas. Aktivitas UDD berupa aktivitas kantor dan aktivitas yang berhubungan dengan kesehatan sehingga perbekalan yang dimiliki sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Begitu pula dengan Markas. Berdasarkan dokumentasi, hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa barang inventaris (barang tidak habis pakai) digolongkan menjadi barang-barang milik UDD dan Markas yang terdiri dari barang inventaris kantor dan barang inventaris alat kesehatan/ kedokteran baik berupa peralatan kantor, mesin, kendaraan, gedung, maupun tanah.

Dalam wawancara 23 April 2012 informa n II mengatakan, “Sie Logistik dan Inventaris tugasnya mengelola barang-barang yang sifatnya habis pakai mbak, yaitu reagen-reagen, alat kesehatan/ kedokteran, dan barang- barang cetakan”. Hal tersebut sesuai dengan dokumen Logistik yang berfungsi mencatat barang-barang yang dikelola sie Logistik dan Inventaris, yaitu buku barang reagen dan buku barang cetakan. Selain itu kasdek atau kartu gudang terdiri dari kartu gudang barang-barang reagen dan kartu gudang barang cetakan. Berdasarkan hasil wawancara dan dokumen yang dimiliki diketahui bahwa barang habis pakai terdiri dari barang reagen dan barang cetakan.

Berdasarkan pengamatan peneliti, barang-barang habis pakai sebelum digunakan oleh pemakai dikelola dan dicatat oleh sie Logistik dan Inventaris. Barang-barang tersebut terdiri dari reagen, barang habis pakai keperluan donor darah, formulir, kuitansi, kertas, amplop, map, dan ATK lainnya. Barang tersebut merupakan barang yang digunakan oleh UDD dan Markas. Sehingga berdasarkan pengamatan tersebut diketahui bahwa barang habis pakai terdiri dari alat kesehatan (reagen dan BHP keperluan donor darah) dan BHP kantor (kertas, amplop, formulir, kuitansi, map, dan ATK lainnya). Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan dokumen yang dimiliki dapat disimpulkan bahwa

commit to user

alat kesehatan baik milik UDD maupun milik Markas.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut peneliti menggolongkan perbekalan kantor PMI Kota Surakarta sebagai berikut :

Gambar 4.3 Penggolongan Perbekalan Kantor PMI Kota Surakarta