Adanya Tugas Lain Karyawan Sie Logistik dan Inventaris serta Sie Rumah Tangga

4) Adanya Tugas Lain Karyawan Sie Logistik dan Inventaris serta Sie Rumah Tangga

Terbatasnya sumber daya manusia yang ada di PMI Kota Surakarta secara umum menuntut karyawan melaksanakan tugas lain selain yang ada dalam job descriptions. Walaupun tugas tersebut tidak ada dalam job descriptions, mau tak mau karyawan harus melaksanakan tugas tersebut karena dianggap penting demi kelangsungan aktivitas PMI sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, selain yang ditentukan dalam job descriptions, karyawan pengelola

commit to user

unit dalam pelayanan donor darah, penjagaan, serta mengusahakan konsumsi untuk pelaksanaan pertemuan-pertemuan karyawan maupun untuk tamu.

Pelaksanaan tugas lain tersebut tentunya menghambat pelaksanaan pengelolaan perbekalan apalagi dihadapkan dengan terbatasnya jumlah karyawan. Contohnya apabila karyawan melaksanakan penjagaan atau sedang membantu dalam perbaikan peralatan. Hal tersebut mengakibatkan semakin berkurangnya sumber daya manusia yang tersedia. Sedangkan tugas-tugas Sie Logistik dan Inventaris dan Sie Rumah Tangga merupakan tugas rutin yang dilaksanakan setiap hari dan tugas-tugas yang bersifat mendadak sehingga menuntut karyawan selalu stand by di kantor. Misalnya melayani permintaan barang yang mendesak penggunaannya atau apabila menerima laporan kerusakan alat. Dengan tidak adanya karyawan yang bersangkutan

mengakibatkan

tugas-tugas

tersebut ditunda pelaksanaannya. Tugas lain yang menurut peneliti menghambat pelaksanaan tugas pengelolaan perbekalan adalah pengupayaan konsumsi untuk keperluan-keperluan PMI Kota Surakarta. Biasanya apabila diadakan rapat, ada tamu, atau ada kegiatan di PMI Kota Surakarta seperti senam pagi, maka Kasi Logistik dan Inventarislah yang bertugas untuk menghubungi penjual makanan, menyimpannya di ruang logistik saat konsumsi datang, dan mendistribusikannya pada kegiatan yang membutuhkan. Tugas tersebut tentunya sangat menyita waktu yang dapat digunakan untuk mengelola perbekalan kantor. Dengan adanya tugas lain tersebut sie Logistik dan Inventaris akan kewalahan apalagi pada hari Jumat dan apabila pada hari tersebut terdapat banyak permintaan barang dan kebutuhan mobil unit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan adanya tugas lain akan menghambat tugas sie Logistik dan Inventaris. Sedangkan sie Rumah Tangga akan sangat terpengaruh dalam

commit to user

lain maka tidak dapat segera merespon laporan berupa permintaan perbaikan peralatan, seperti AC dan peralatan lain yang sifat pemakaiannya rutin tidak berfungsi.

Permasalahan tersebut disampaikan oleh informan II dalam wawancara 25 April 2012,

Biasanya karyawan tidak ada di kantor selain karena cuti juga karena ada MU dan penjagaan mbak, selain itu kan biasanya staf membantu tugas Rumah Tangga kalau ada yang rusak, menyiapkan ruang dan keperluan kegiatan, dan mengurus keperluan Griya Peduli. Jadi bisa membantu saya ya kalau tugas-tugas tersebut sudah selesai. Kalau pas banyak bon dan MU tentu saja kewalahan. Tapi bagaimana lagi, tugas lain tersebut juga penting dan harus segera dilaksanakan demi kelancaran aktivitas PMI.

Dalam wawancara 27 April 2012 informan II menam bahkan, “Kalau pas Jumat gini pusing mbak kalau bonnya banyak, MU buat minggu banyak, Rumah Tangga harus menyiapkan senam, saya harus menyiapkan konsumsi padahal jamnya jam pendek.” Hasil-hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas lain dapat menghambat aktivitas pengelola perbekalan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa salah satu permasalahan dalam manajemen perbekalan di PMI Kota Surakarta adalah dilaksanakannya tugas lain oleh karyawan yang bertugas dalam pengelolaan perbekalan. Sedangkan hal tersebut dihadapkan dengan sumber daya manusia yang terbatas jumlahnya dan tugas-tugas pokok sie Logistik dan Inventaris dan sie Rumah Tangga sangat banyak. Situasi tersebut tentunya membuat karyawan kewalahan dan menghambat pelaksanaan tugas sehari-hari.