Prosedur Penelitian

H. Prosedur Penelitian

Penelitian harus dilaksanakan melalui prosedur yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Pedoman Penulisan Skripsi (2012), proses pelaksanaan penelitian meliputi penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan. Prosedur atau tahapan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian/ Proses Pelaksanaan Penelitian (Sumber: Pedoman Penulisan, 2012: 26)

Penelitian Pendahuluan

Pengembangan

Desain

Penelitian Sebenarnya

Penulisan Laporan

commit to user

Berdasarkan gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa tahapan pertama dalam melaksanakan penelitian adalah melaksanakan penelitian pendahuluan serta melakukan studi awal atau sering disebut dengan pilot study.

Banyak dianjurkan oleh para tokoh penelitian kualitatif, bahwa sebelum peneliti benar-benar terjun ke lapangan penelitian untuk bekerja secara intensif, sebaiknya melakukan studi awal (pilot study) untuk membuka pengenalan dan pemahaman awal yang dikaitkan dengan usaha pemilihan fokus yang tepat dan penting dari beragam kemungkinan pilihan yang ada dan mempersiapkan diri untuk bisa menempatkan dirinya sebagai partisipan, sehingga ia tidak akan melakukan sesuatu yang bersifat memaksakan pikiran penelitinya, dan memahami konteks secara garis besarnya, serta mampu melakukan observasi berperan (Sutopo, 2006: 186).

Peneliti memasuki lingkungan PMI Kota Surakarta dengan menemui Kasi Kepegawaian guna pengurusan perizinan. Sehubungan dengan bidang yang ingin diteliti, Kasi Kepegawaian memberikan gambaran mengenai bagian di PMI Kota Surakarta yang bertugas untuk mengelola perbekalan, diantaranya adalah bagian/ sie Logistik dan Inventaris. Dikarenakan padatnya aktivitas di bagian Logistik dan Inventaris, Kasi Kepegawaian menyarankan dilaksanakannya kegiatan magang sekaligus sebagai upaya mempermudah pengumpulan data. Peneliti kemudian dipertemukan dengan Kepala Bagian Tata Usaha yang merupakan atasan langsung Kasi Logistik dan Inventaris. Melalui izin yang diberikan Kepala Bagian Tata Usaha, peneliti memulai kegiatan magang yang sekaligus sebagai upaya dalam pengumpulan data penelitian. Kepala Bagian Tata Usaha mengarahkan peneliti untuk menemui bagian-bagian yang menangani pengelolaan perbekalan sesuai dengan fungsi-fungsi perbekalan yang akan diteliti, diantaranya Kasi Logistik dan Inventaris serta Kasi Rumah Tangga. Dalam hal ini peneliti ditempatkan di bagian Logistik dan Inventaris untuk melaksanakan magang. Pada awal kegiatan magang, peneliti melaksanakan penelitian pendahuluan yang hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana peneliti melaksanakan pengumpulan data, data apa saja yang dapat dikumpulkan, dan bagian apa saja di PMI Kota Surakarta yang dapat digunakan sebagai sumber data. Melalui penelitian pendahuluan ini peneliti

commit to user

berhubungan dengan pengelolaan perbekalan. Dan melalui kegiatan magang inilah peneliti dapat merancang desain penelitian dengan menyajikan data empiris mengenai manajemen perbekalan kantor di PMI Kota Surakarta.

Tahap kedua yaitu pengembangan desain, dalam hal ini pembuatan proposal penelitian. Menurut Sutopo, dalam merumuskan desain perlu memperhatikan unsur-unsur antara lain penentuan fokus penelitian, paradigma yang sesuai dengan fokus penelitian, penentuan penerapan paradigma penelitian pada teori substantif yang dipilih, penentuan dimana dan dari siapa data akan dikumpulkan, penentuan tahapan suksesif penelitian, penggunaan human instrumentation , pengumpulan, pencatatan, serta pengaturan data, perencanaan pengukuran validitas, analisis, serta perencanaan logistik (2006). Bagian-bagian yang akan menjadi sumber data yang informannya diperoleh dari pengumpulan data sewaktu kegiatan magang sebelumnya antara lain bagian keuangan yang bertugas dalam pengelolaan anggaran, khususnya anggaran perbekalan, koperasi Bakti sebagai penyedia alat tulis kantor, serta para Kasi sebagai pengguna perbekalan.

Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan penelitian yang sebenarnya dengan mempersiapkan dan melakukan pengumpulan data, mengatur data, melakukan analisis dan reduksi data, dan menyiapkan sajian data. Dan langkah terakhir yaitu penulisan laporan. Dalam penulisan laporan harus memperhatikan struktur laporan. Sutopo (2006) mengatakan, “Bab, bagian, dan komponen lain dari suatu laporan harus disusun dalam suatu bentuk yang disebut struktur laporan”(hlm.

202). Struktur yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah struktur analitik linear. Pola pikir struktur ini dipandang memenuhi standar bagi laporan penelitian akademik dan sesuai untuk laporan penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif, maupun eksplanatif.

commit to user