Mengatasi Permasalahan Sumber Daya Manusia

a. Mengatasi Permasalahan Sumber Daya Manusia

1) Mengatasi Terbatasnya Jumlah Sumber Daya Manusia Sie Logistik dan Inventaris dengan Memberdayakan Siswa Prakerin dan Karyawan Rumah Tangga

Samsudin (2006) mengatakan, “Perusahaan akan mencari tenaga baru apabila terjadi kekurangan karyawan atau tenaga keja yang

diperlukan oleh perusahaan” (hlm. 33). Hal tersebut menerangkan bahwa secara umum terbatasnya sumber daya manusia dapat diatasi dengan

melakukan perekrutan karyawan. Namun untuk melaksanakan perekrutan karyawan khususnya di PMI Kota Surakarta membutuhkan banyak pertimbangan seperti banyaknya biaya yang dikeluarkan, waktu yang harus diluangkan untuk perekrutan, maupun kebijakan kantor pusat.

Eroy (2011) mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperoleh tenaga kerja adalah dengan memberdayakan pegawai yang sudah ada. Di PMI Kota Surakarta untuk menangani terbatasnya SDM dilakukan dengan memberdayakan sumber daya manusia yang ada yaitu siswa Prakerin dan karyawan Rumah Tangga. Dalam prakteknya, pemberdayaan SDM yang sudah ada tidak dapat sepenuhnya mengatasi permasalahan karena keberadaan siswa Prakerin hanya bersifat sementara

commit to user

itu menurut peneliti tetap perlu dilaksanakan perekrutan karyawan.

2) Mengatasi Terlalu Banyaknya Fungsi Manajemen Perbekalan Kantor yang Dilaksanakan Sie Logistik dan Inventaris dengan Memberdayakan Siswa Prakerin dan Karyawan Rumah Tangga

Terlalu banyaknya tugas yang dibebankan pada suatu bagian/ karyawan dapat menyebabkan kewalahan sehingga pelaksanaan tugas menjadi tidak optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilaksanakan pembagian kerja dan perekrutan karyawan. Namun perekrutan karyawan tidak selalu bisa dilaksanakan di semua organisasi mengingat tiap organisasi mempunyai kebijakannya sendiri. Pemberdayaan SDM yang ada dalam organisasi dapat meringankan tugas-tugas yang dilaksanakan suatu bagian. Setelah sumber daya manusia tersedia perlu dilakukan pengorganisasian terhadap SDM tersebut. Salah satu bentuk pengorganisasian adalah melalui pembagian

tugas atau pembagian kerja. Wagimin (2005) mengatakan, “Maka agar mereka dapat melakukan kegiatan dengan baik, dalam arti juga untuk

meringankan beban masing-masing pihak, maka perlu diadakan pembagian tugas pekerjaan” (hlm. 56). Pelaksanaan pembagian kerja

dapat meringankan beban kerja tiap karyawan sehingga dapat mengatasi kewalahan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Di PMI Kota Surakarta, banyaknya fungsi yang dilaksanakan diatasi dengan memberdayakan siswa Prakerin dan karyawan Rumah Tangga. Pembagian kerja belum dilaksanakan. Sedangkan berdasarkan kebijakan pusat, perekrutan karyawan belum dapat dilaksanakan meskipun sangat dibutuhkan sie Logistik dan Inventaris.

3) Mengatasi Kurangnya Sumber Daya Manusia Sie Rumah Tangga Karena Over Functions Karyawan Rumah Tangga dengan Memaksimalkan Training yang Diberikan pada Pengguna Peralatan

Wagimin (2005) mengatakan bahwa dalam pelaksanaan tugas sebaiknya jangan sampai terjadi duplikasi tugas, tapi harus jelas apa yang

commit to user

tugas, setiap karyawan harusnya mengetahui dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia harus mempertanggungjawabkan kerjanya. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kekembaran atau kevakuman dalam pelaksanaan pekerjaan yang disebabkan bawahan menerima perintah lebih dari satu atasan. Selama ini duplikasi tugas maupun over functions belum dapat diselesaikan oleh bagian Rumah Tangga. Yang sudah bisa diupayakan adalah mengatasi permasalahan karena over function yaitu tetap kewalahannya Kasi Rumah tangga meskipun memiliki SDM yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut PMI Kota Surakarta melaksanakan training untuk pengguna peralatan. Samsudin (2006) mengatakan bahwa pelatihan atau training dapat dilakukan dengan pelatihan peralatan dan prosedur operasi. Training yang diberikan pada karyawan PMI berupa pelatihan penggunaan/ pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. Dengan pelaksanaan training, karyawan menguasai pengoperasian dan pemeliharaan peralatan yang digunakannya sehari-hari sehingga membantu tugas Rumah Tangga dalam melaksanakan fungsi pemeliharaan.

4) Mengatasi Adanya Tugas Lain Karyawan Logistik dan Inventaris serta Sie Rumah Tangga dengan Memberdayakan Siswa Prakerin, Karyawan Rumah Tangga, serta Karyawan Lain Selama Yang Bersangkutan Melaksanakan Tugas Lain

Tugas lain yang dilaksanakan oleh karyawan tentu saja akan menunda pelaksanaan tugas pokok. Apabila tidak segera dicarikan solusi maka tugas pokok dapat menjadi terbengkalai dan beban kerja karyawan yang ditinggalkan menjadi lebih banyak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya sumber daya manusia yang membantu pelaksanaan tugas di bagian yang ditinggalkan. Selanjutnya kerja karyawan yang ditinggalkan maupun karyawan yang diperbantukan akan lebih ringan apabila sebelumnya telah dilaksanakan pembagian kerja atau tugas yang jelas. Dengan demikian SDM yang diperbantukan tahu

commit to user

berkurangnya SDM karena karyawan yang bersangkutan melaksanakan tugas lain.

Di PMI Kota Surakarta, berkurangnya SDM dikarenakan adanya tugas lain diatasi dengan memberdayakan siswa Prakerin, karyawan Rumah Tangga dan karyawan lainnya. Adanya siswa Prakerin, karyawan Rumah Tangga dan karyawan lainnya membantu pelaksanaan tugas di bagian yang ditinggalkan. Agar pelaksanaan pekerjaan menjadi efisien selama karyawan melaksanakan tugas lain dan kerja karyawan yang diperbantukan lebih ringan sebaiknya dilaksanakan pembagian kerja/ tugas.