Mengatasi Kewalahan Kasie Rumah Tangga karena Over Functions Karyawan Sie Rumah Tangga dengan Memaksimalkan Training yang Diberikan pada Pengguna Peralatan

3) Mengatasi Kewalahan Kasie Rumah Tangga karena Over Functions Karyawan Sie Rumah Tangga dengan Memaksimalkan Training yang Diberikan pada Pengguna Peralatan

Over functions karyawan Rumah Tangga menyebabkan sie Rumah Tangga tetap kewalahan dalam melaksanakan tugasnya meskipun sumber daya manusia yang dapat diberdayakan oleh sie Rumah Tangga tergolong banyak. Itulah yang menyebabkan jumlah SDM sie Rumah Tangga nampak terbatas sehingga masih melibatkan karyawan sie Logistik dan Inventaris yang sebenarnya sangat dibutuhkan tenaganya di bagiannya sendiri. Upaya yang telah dilaksanakan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melaksanakan training pada para pengguna barang. Training tersebut berupa pelatihan cara pengoperasian dan pemeliharaan alat yang digunakan sehari-hari. Dan setelah selesai pelatihan tersebut diberikan sertifikat yang menunjukkan bahwa karyawan tersebut mampu mengoperasikan peralatan yang digunakannya sehari-hari. Dengan dilaksanakannya training akan meringankan tugas Rumah Tangga sehari-hari berkaitan dengan pemeliharaan alat. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada setiap alat diberikan checklist pemeliharaan yang menjamin peralatan dipelihara secara rutin oleh pemiliknya.

Informan III dalam wawancara 26 April 2012 mengatakan,

Dalam pengelolaan barang, karyawan tiap sie juga berperan serta mbak . Apalagi yang menggunakan barang sehari-hari itu karyawan, jadi paling tidak karyawan harus menguasai pengoperasian alat maupun pemeliharaannya. Untuk itu setiap kali ada barang yang baru selalu dilaksanakan training. Dengan adanya training, selain

commit to user

dalam penggunaan. Kalau tidak bisa menangani masalah baru dipanggilkan teknisi. Jadi diharapkan dengan adanya training dapat mengatasi terbatasnya SDM karena karyawan selain menggunakan juga sekaligus dapat melakukan pemeliharaan barang.

Dengan informasi dari informan III tersebut diketahui bahwa salah satu cara untuk membantu tugas sie Rumah Tangga adalah dengan memberikan training penggunaan dan pemeliharaan barang kepada pengguna barang. Keterangan serupa disampaikan informan VII dalam wawancara 1 Juni 2012, yang mengatakan,

Setiap kali ada alat baru karyawan kan ditraining mbak, ada sertifikatnya juga. Jadi karyawan itu tahu bagaimana menggunakannya, istilahnya tau sratenannya. Jadi nggak sedikit- sedikit menghubungi Rumah Tangga. Karena kan Rumah Tangga tugasnya mengelola semua inventaris PMI. Kalau karyawan tidak diberi training, bisa dibayangkan kewalahannya seperti apa. Padahal personilnya terbatas dan tugasnya juga banyak.

Keterangan dua informan tersebut menunjukkan bahwa guna mengatasi banyaknya perbekalan yang harus dikelola sie Rumah Tangga, maka dilaksanakan training. Dengan dilaksanakannya training, maka fungsi penggunaan dan pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan baik oleh karyawan dan membantu tugas sie Rumah Tangga dalam melaksanakan fungsi pemeliharaan. Dengan demikian permasalahan kewalahannya kasi Rumah Tangga karena over functions karyawan Rumah Tangga dapat diatasi sementara dengan berkurangnya tugas pemeliharaan yang menjadi tugas sie Rumah Tangga.

commit to user

Inventaris serta Sie Rumah Tangga dengan Memberdayakan Siswa Prakerin, Karyawan Rumah Tangga, serta Karyawan Lain Selama Yang Bersangkutan Melaksanakan Tugas Lain

Dampak langsung dari adanya tugas lain yang harus dilaksanakan adalah berkurangnya sumber daya manusia selama yang bersangkutan melaksanakan tugas lain dan tertundanya pelaksanaan tugas-tugas pokok. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menambah sumber daya manusia untuk diperbantukan, dalam hal ini siswa Prakerin, karyawan Rumah Tangga, dan karyawan PMI Kota Surakarta lainnya. Berdasarkan pengamatan peneliti, selama karyawan sie Logistik dan Inventaris melaksanakan tugas lain maka siswa Prakerin dan karyawan Rumah Tanggalah yang membantu melaksanakan tugas- tugas pokok. Misalnya apabila karyawan Logistik melaksanakan penjagaan, melakukan perbaikan barang, mengupayakan konsumsi rapat atau sedang mengurus kebutuhan griya peduli, maka pekerjaan Logistik dibantu oleh siswa Prakerin dan karyawan Rumah Tangga. Selain itu apabila Kasi Rumah Tangga yang sedang melaksanakan tugas lain, biasanya tugas Kasi Rumah Tangga dibantu oleh staf sie Logistik dan Inventaris serta karyawan-karyawan pengguna peralatan.

Informan II dalam wawancara 25 April 2012 mengatakan, “Untungnya ada anak PKL dan karyawan Rumah tangga, jadi kalau pas staf saya nggak ada atau pas ada konsumsi banyak bisa bantu- bantu”.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa untuk mengatasi kurangnya SDM saat karyawan melaksanakan tugas lain maka diperbantukan siswa PKL/ Prakerin dan karyawan Rumah Tangga. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi kurangnya SDM selama karyawan pengelola perbekalan melaksanakan tugas lain, PMI memberdayakan siswa Prakerin, Karyawan Rumah Tangga, dan karyawan lainnya untuk diperbantukan dalam pengelolaan perbekalan.

commit to user