Proud of myself Filled with hope, faith, and trust

235 3. Bagaimana tanggung jawab mbak pada profesi yang ditekuni sekarang? Menurut ku udah baik, aku sudah maksimal menjalankan kewajiban ku semua. Kalau dalam pekerjaan, masalah pelaporan masih perlu perbaikan, mungkin aku di lapangan bagus, tapi secara pelaporan masih kurang, aku masih males kalau pelaporan, poin plusnya aku kalau kerja di lapangan itu bagus. 4. Bagaimana tanggung jawab mbak pada peran di keluarga? Aku sudah berusaha menjadi seorang ibu yang baik, tapi ada kalanya waktu ku ta bagi buat pacar ku, teman-teman ku, jadi nggak setiap pulang kerja langsung pulang ke rumah, jadi aku punya waktu sendiri, aku masih muda jadi aku masih pengin maen, masih pengin pacaran, tapi sudah berusaha untuk maksimal. Kalau menjadi seorang anak, juga belum maksimal, aku belum membahagiakan banget, tapi aku sudah berusaha yang terbaik. 5. Bagaimana cara mbak menyelesaikan tugas yang diberikan? Selama ini aku kerjain sendiri dan masih mampu, malah nanti kan kalau sampai rumah masak buat makan malam anak ku, kalau pagi ya nyuci baju, setrikaan numpuk, beban ganda pokoknya tu. 6. Apa yang mbak lakukan ketika melakukan kesalahan kepada orang lain? Aku tipenya itu berani minta maaf kok mbak. Terus misal ada orang yang marah ke aku, pertama aku minta maaf terus aku tanya penyebabnya mbak.

d. Proud of myself

1. Bagaimana pandangan mbak terhadap diri sendiri sebagai ODHA? Ya aku sama si kaya orang lain, cuma yang beda ya ditubuhku ada virusnya. Aku nggak mau menggerutu sama Tuhan, apa yang sudah Tuhan kasih ya harus aku terima dengan ikhlas dan lapang dada, pasti semua ada hikmahnya meskipun aku tau semuanya itu berat. Tapi aku yakin semua cobaan itu ada ukurannya sesuai dengan kemampuan manusianya. 2. Hal apa yang membuat mbak bangga dengan diri sendiri? Sekarang aku bisa bilang aku dikasih titipan virus sama Tuhan, aku bisa membantu ODHA yang lain, membantu perempuan-perempuan yang lain kaya gitu, malah justru Alhamdulillah sekarang aku bisa membantu kehidupan ekonomi keluarga ku meskipun nggak banyak. 236

e. Filled with hope, faith, and trust

1. Bagaimana kondisi kesehatan mbak kedepannya? Saya yakin, insya Allah saya sehat terus, panjang umur yang terpenting kan tetep rutin minum obat, jaga pola hidup sehat. 2. Bagaimana rencana hidup kedepannya jangka pendek dan panjang? Yang pasti aku pengin menikah, kan baru punya satu anak, pengin punya satu anak lagi. Aku juga pengin ngliat anak ku tumbuh dewasa, kuliah, lulus, ngliat dia jadi dewasa terus punya anak, punya cucu, ya kaya rencana kehidupan manusia pada umumnya. 3. Usaha apa yang mbak lakukan untuk mencapai rencana tersebut? Ya biasanya aku planning gitu, contohnya mau beli apa gitu aku nabung dulu, nyiapin biaya buat sekolah anak, jadi udah direncanain. Kalau buat calon suami kan ya yang namanya orang pengin nyari yang terbaik dari yang terbaik kan ya mbak. Kan sekarang aku punya pacar, pendekatan udah enam bulan, itu waktu yang lama untuk akhirnya dia bilang suka ke aku tapi aku nggak mau buru-buru ngomong kalau aku HIV positif, gara-gara langkah ku dulu yang mudah mengungkapkan status kesehatan ku. Sekiranya dulu ada pengalaman seperti apa mba terkait mengungkapkan status kesehatan ke pasangan? Aku tu pernah punya pacar ODHA juga pernah punya pacar OHIDA. Dulu aku punya pacar OHIDA yang menerima aku apa adanya. Aku kalau masalah percintaan emang sering gagal. Kalau yang dulu-dulu, baru jalan sekitar setengah bulan, aku udah berani ngomong kalau aku ODHA, aku frontal bilang seperti itu, tapi emang untuk yang terakhir ini belum. Jadi dulu itu aku pernah punya pacar dan menerima aku apa adanya. Akan tetapi, baru jalan dua bulan, dia bilang kalau ibunya itu tidak setuju gara-gara aku udah punya anak. Ternyata di bulan kelima, aku tau kalau dia pacaran sama temen sekantornya. Lah dari kejadian itu, akau nggak tau kenapa aku jadi takut untuk bilang ke orang yang deket sama aku. 4. Apakah mbak yakin dapat meraih cita-cita atau harapan yang diinginkan? Harus yakin dan optimis dong, meskipun kita ga tau kedepannya akan seperti apa, tapi sugesti itu kan harus sugesti yang positif. 237 WAWANCARA SUBJEK “Dh” Wawancara ke Waktu: Keempat Kamis, 17 April 2014 pukul 10.00 WIB Tempat : Di LSM ASPEK I CAN a. Communicate 1. Sekiranya mbak mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain atau enggak mbak? Ya saya mampu mbak. 2. Biasanya gimana cara ngungkapinnya mbak? Biasanya aku ya langsung ngomong ke orangnya mbak, jadi kalau aku ada hal yang nggak aku suka ya ta klarifikasi mbak, kemarin aku sempet sebel sama orang tapi aku bahasa nyindirnya halus, aku ngirim WA, posisinya pas itu aku nggak ketemu orangnya, dan ternyata ada sesuatu yang bikin aku sebel ke dia, terus aku kirim WA, tapi aku pake bahasa yang sopan, kok bisa si kamu nglakuin hal kaya gitu ke aku, intinya aku klarifikasi ke dia. Kalau pas ketemu orangnya langsung, caranya gimana mbak? Kalau ketemu orangnya langsung ya aku ngomong ke orangnya mbak, klarifikasi, tanya gitu mbak. 3. Saat rapat biasanya mengungkapkan pendapat atau enggak mbak? Ya kalau sekiranya aku emang ada pendapat ya aku bilang mbak, kalau ada yang nggak sepaham ya nggak papa, namanya kan juga pendapat ya.

b. Problem solve