Diskriminasi Isolasi Kekuatiran Depresi Seksualitas

46 d. Hindari transfusi darah kecuali untuk keadaan darurat e. Jangan saling meminjam alat cukur atau sikat gigi f. Jangan menyentuh darah orang lain atau luka terbuka tanpa perlindungan.

7. Masalah yang dihadapi ODHA

Menurut Richardson 1988: 109 seseorang yang mengetahui bahwa dirinya menjadi seorang pengidap HIV positif akan menghadapi banyak masalah yang saling berhubungan dan terus dipikirkannya, diantaranya adalah:

a. Diskriminasi

Diskriminasi terhadap penderita AIDS ini menyiksa individu yang mengidap HIV positif sehingga penderita mudah marah, merasa takut, menjadi cemas yang berlebihan, dan minder Richardson, 1998: 109.

b. Isolasi

Penderita HIV AIDS sering kali dikucilkan oleh masyarakat Richardson, 1998: 109. Hal ini karena salahnya info yang beredar mengenai AIDS dan penularannya sehingga membuat masyarakat takut dan was-was. Bagi banyak orang yang terinfeksi HIV tidak mau mendiskusikan masalah yang dihadapi karena takut terhadap reaksi yang akan dimunculkan oleh orang lain. Selain itu mereka juga cenderung merasa seperti orang yang “kotor” dan “haram”. 47

c. Kekuatiran

Kekuatiran yang dialami terasa lebih berat dan lebih dalam karena AIDS merupakan suatu penyakit yang menakutkan karena sampai saat ini penyembuhannya belum ditemukan Richardson, 1998: 113.

d. Depresi

Kebanyakan orang menjadi depresi saat mereka dinyatakan mengidap AIDS Richardson, 1998: 116. Mengidap HIV AIDS membuat individu merasa tidak lagi memiliki kontrol terhadap kehidupannya. Perasaan tidak berdaya ini diperburuk oleh fakta bahwa AIDS belum dapat disembuhkan. Terdapat beberapa orang yang meninggal cepat setalah terinfeksi HIV AIDS tetapi ada juga yang keluar masuk rumah sakit selama beberapa tahun dengan kondisi kesehatan yang semakin membaik.

e. Seksualitas

Penderita HIV AIDS membutuhkan bantuan dalam menyampaikan kepada pasangan seksnya bahwa ia terinfeksi HIV Richardson, 1998: 120. Selain itu terjadi penurunan aktivitas seksual karena dirinya merasa mengidap penyakit yang salah satu penularannya melalui hubungan seks. Ditambahkan oleh Burns, et al 2000: 411 bahwa masalah yang timbul apabila mengetahui hasil tes HIV adalah individu akan merasa bahwa dunianya sudah berakhir. Hal tersebut merupakan reaksi yang normal untuk merasa shock dan menyangkal hasil tes yang positif tersebut. 48 Individu juga akan merasa marah dan putus asa serta menyalahkan diri sendiri atau orang lain.

C. Tinjauan tentang Dewasa Awal 1. Batasan Usia

Batasan usia pada dewasa awal yaitu sekitar 18 sampai 40 tahun Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 155. Menurut Mappiare, 1983 Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 155, batasan memasuki usia dewasa ditinjau dari beberapa segi, yaitu: a. Segi hukum, apabila orang dewasa telah dapat dituntut tanggung jawab atas perbuatannya. b. Segi pendidikan, apabila mencapai kemasakan baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil ajar atau latihan. c. Segi biologis, apabila diartikan sebagai suatu keadaan pertumbuhan dalam ukuran tubuh dan mencapai kekuatan maksimal, serta siap untuk berproduksi atau meneruskan keturunan. d. Segi psikologis, apabila ditinjau dari status keadaan dewasa telah mencapai kematangan maturity. Santrock 2002: 73 menjelaskan terdapat dua kriteria yang menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dewasa awal, yaitu:

a. Kemandirian ekonomi

Yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki masa dewasa ialah ketika individu mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap. Hal tersebut biasanya terjadi pada saat individu