64 segar layaknya orang yang sehat tanpa penyakit. Rd juga menjadi salah
satu pengurus di LSM yang mewadahi ODHA.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah kota Yogyakarta. Berdasarkan jumlah kumulatif kasus HIV AIDS, kota Yogyakarta berada pada urutan ke-12 se-
Indonesia.
D. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tempat subjek bekerja yaitu di salah satu LSM di Yogyakarta yang mewadahi ODHA, di rumah, di kos, dan di tempat
subjek melakukan aktivitasnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan oleh peneliti dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara Mendalam
Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin yaitu
cara mengajukan pertanyaan yang dikemukakan secara bebas, artinya pertanyaan tidak terpaku pada pedoman wawancara tetapi dapat
dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Pihak yang akan diwawancarai adalah subjek itu sendiri dan key informan. Key informan
terdiri dari anggota keluarga atau teman subjek. Data yang akan diperoleh dari proses wawancara adalah latar belakang kehidupan subjek, resiliensi
mencakup faktor I Have, I Am, dan I Can serta aktivitas keseharian subjek.
65
2. Observasi
Observasi yang digunakan adalah non partisipan dimana peneliti tidak ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang subjek lakukan. Peneliti
menggunakan pengamatan berstruktur yaitu menggunakan pedoman observasi. Pengamatan dilakukan untuk mengungkap aspek resiliensi yang
tampak dalam kehidupan sehari-hari ketiga subjek penelitian. Aspek-aspek yang akan diamati dan dicatat, yaitu:
a. Keadaan psikologis yang tampak pada subjek b. Keadaan jasmani yang tampak pada subjek
c. Sosialisasi subjek
3. Skala
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala resiliensi. Penerapan skala resiliensi menggunakan model skala Likert karena
mengukur sikap seseorang. Skala ini memiliki gradasi jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala resiliensi diberikan kepada ketiga
subjek penelitian untuk mengetahui tingkat resiliensi yang dimiliki.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian merupakan peneliti itu sendiri. Dijelaskan oleh Sugiyono 2007: 222 bahwa
peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
data, menilai kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas hasil temuannya.
66 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
berupa wawancara, observasi, dan skala sehingga instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan skala resiliensi.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini bertujuan untuk mengungkapkan resiliensi yang dimiliki ODHA secara mendalam beserta faktor-faktor yang
mempengaruhi resiliensi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun di dalam pedoman
wawancara agar wawancara tidak menyimpang dari topik yang akan diteliti. Secara umum penyusunan instrumen pengumpulan data berupa
pedoman wawancara digambarkan dalam bentuk pedoman wawancara pada tabel 1 dan 2 yang berada di halaman 71 dan 72.
2. Pedoman Observasi
Observasi ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui resiliensi subjek dan lingkungan yang berhubungan dengan resiliensi.
Penyusunan pedoman observasi didahului dengan penyusunan kisi-kisi pedoman observasi terlebih dahulu. Adapun kisi-kisi pedoman observasi
disusun secara rinci dalam tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Komponen
Aspek yang diungkap 1
Keadaan psikologis Perilaku yang tampak pada subjek
2 Keadaan jasmani
Keadaan fisik yang tampak pada subjek 3
Kehidupan sosial a. Hubungan interaksi subjek di lingkungan
sosial b. Sikap dan perilaku subjek di lingkungan
sosial
67
3. Skala Resiliensi
Proses penyusunan skala resiliensi menggunakan langkah-langkah berikut ini:
a. Membuat definisi operasional
Resiliensi adalah kapasitas manusia untuk menghadapi, mengatasi, menjadi kuat, dan bahkan berubah karena pengalaman adversitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi mencakup faktor I Have, I Am, dan I Can.
b. Membuat kisi-kisi skala
Kisi-kisi skala dapat dilihat pada lampiran 1 pada halaman 192.
c. Penyusunan item skala
Setiap pertanyaan dalam skala resiliensi dilengkapi dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, kurang sesuai
KS, dan tidak sesuai TS. Skor untuk item skala resiliensi yang positif secara berurutan adalah 4, 3, 2, 1. Untuk item skala resiliensi
yang negatif masing-masing diberi skor 1, 2, 3, 4. Setelah
skala selesai
disusun kemudian
perlu dilakukan
pengkategorian skala sehingga dapat menentukan tingkatan resiliensi yang dimiliki. Saifudin Azwar 2009: 109-110 mengatakan bahwa langkah
pengkategorian skala dalam penelitian, yaitu: a. Menentukan skor tertinggi dan terendah
b. Menghitung mean ideal M yaitu ½ skor tertinggi + skor terendah
68 c. Menghitung standar deviasi SD yaitu
16
skor tertinggi - skor terendah
Berdasarkan langkah tersebut maka diperoleh hasil perhitungan berikut ini:
a. Skala resiliensi Skor tertinggi
: 102 x 4 = 408 Skor terendah
: 102 x 1 = 102 Mean ideal = ½ 408 + 102 = 255
Standar deviasi =
16
408 – 102 = 51 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD.
M + 1SD = 255 + 1 x 51 = 306 M - 1SD = 255 – 1 x 51 = 204
Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Resiliensi
Batas Interval Batas Interval
Kategori
X M-1SD X 204
Resiliensi Rendah M-1SD
≤ X M+1SD 204
≤ X 306 Resiliensi Sedang
M+1SD ≤ X
306 ≤ X
Resiliensi Tinggi b. Faktor I Have
Skor tertinggi : 29 x 4 = 116
Skor terendah : 29 x 1 = 29
Mean ideal = ½ 116 + 29 = 72,5 Standar deviasi =
16
116 –29 = 14,5 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD.
M + 1SD = 72,5 + 1 x 14,5 = 87
69 M - 1SD = 72,5 – 1 x 14,5 = 58
Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kategori Faktor I Have
Batas Interval Batas Interval
Kategori
X M-1SD X 58
I Have Rendah M-1SD
≤ X M+1SD 58
≤ X 87 I Have Sedang
M+1SD ≤ X
87 ≤ X
I Have Tinggi c. Faktor I Am
Skor tertinggi : 42 x 4 = 168
Skor terendah : 42 x 1 = 42
Mean ideal = ½ 168 + 42 = 105 Standar deviasi =
16
168 – 42 = 21 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD.
M + 1SD = 105 + 1 x 21 = 126 M - 1SD = 105 – 1 x 21 = 84
Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kategori Faktor I Am
Batas Interval Batas Interval
Kategori
X M-1SD X 84
I Am Rendah M-1SD
≤ X M+1SD 84
≤ X 126 I Am Sedang
M+1SD ≤ X
126 ≤ X
I Am Tinggi d. Faktor I Can
Skor tertinggi : 31 x 4 = 124
Skor terendah : 31 x 1 = 31
Mean ideal = ½ 124 + 31 = 77,5 Standar deviasi =
16
124 – 31 = 15,5
70 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD.
M + 1SD = 77,5 + 1 x 15,5 = 93 M - 1SD = 77,5 – 1 x 15,5 = 62
Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kategori Faktor I Can
Batas Interval Batas Interval
Kategori
X M-1SD X 62
I Can Rendah M-1SD
≤ X M+1SD 62
≤ X 93 I Can Sedang
M+1SD ≤ X
93 ≤ X
I Can Tinggi Keterangan:
X : Skor subjek SD
: Standar Deviasi M : Mean ideal
G. Uji Validitas
Penelitian ini menggunakan logical validity validitas logis karena validitasnya didasarkan pada konstruk teori yang diukur. Dari konstruksi teori
ini dilahirkan definisi-definisi yang digunakan oleh pembuat alat pengukur sebagai pangkal kerja dan sebagai ukuran valid tidaknya alat pengukur yang
dibuatnya. Uji validitas logis dilakukan dengan menggunakan pendapat dari ahli expert judgment. Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksikan
dalam aspek yang akan diukur berdasarkan landasan teori tertentu selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh
ahli, terdapat beberapa item dalam skala resiliensi yang harus diperbaiki karena kurangnya kesesuaian antara indikator dengan item pernyataannya.
Namun secara keseluruhan, skala resiliensi sudah dikatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur resiliensi subjek penelitian.
71 Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Subjek
No Faktor
Komponen Aspek yang diungkap
1 Latar
belakang Latar belakang subjek
terinfeksi HIV AIDS Penyebab terinfeksi HIV, respon
dan sikap yang ditunjukkan saat mengetahui status kesehatan
subjek
2 I Have
Hubungan yang dapat dipercaya
Hubungan yang kuat dan tulus dari orang lain
Struktur dan aturan di rumah
Norma dan aturan yang di anut Role models
Panutan yang dimiliki Dorongan kemandirian
Hal-hal yang membuat subjek menjadi mandiri
Akses kesehatan,
pendidikan, pelayanan
sosial, dan keamanan Pelayanan kesehatan, pendidikan,
pelayanan sosial, dan keamanan yang diterima
3 I Am
Perasaan dicintai dan sikap yang menarik
Hal-hal yang membuat subjek dicintai oleh orang lain
Mencintai, empati, dan altruistik
Sikap mencintai, empati, dan altrusitik subjek
Tanggung jawab dan kemandirian
Sikap tanggung
jawab dan
kemandirian subjek Kebanggaan
terhadap diri sendiri
Hal yang membuat subjek bangga dengan dirinya
Harapan, keyakinan dan kepercayaan
Harapan, keyakinan,
dan kepercayaan yang dimiliki subjek
4 I Can
Komunikasi Kemampuan
mengungkapkan perasaan dan pikiran kepada orang
lain Problem solve
Kemampuan memecahkan masalah Kontrol perasaan dan
impuls Kemampuan
untuk mengatur
perasaan dan impuls diri sendiri Tingkat temperamen diri
sendiri dan orang lain Kemampuan untuk memahami diri
sendiri Kemampuan mencari
hubungan yang dapat dipercaya
Kemampuan subjek untuk mencari hubungan yang dapat diandalkan
72 Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Key Informan
No Faktor
Komponen Aspek yang diungkap
1 Latar
belakang Latar belakang subjek
terinfeksi HIV AIDS Penyebab terinfeksi HIV, respon
dan sikap yang ditunjukkan saat mengetahui status kesehatan
subjek
2 I Have
Hubungan yang dapat dipercaya
Hubungan yang kuat dan tulus dari orang lain
Struktur dan aturan di rumah
Norma dan aturan yang di anut Role models
Panutan yang dimiliki Dorongan kemandirian
Hal-hal yang membuat subjek menjadi mandiri
Akses kesehatan,
pendidikan, pelayanan sosial, dan keamanan
Pelayanan kesehatan, pendidikan, pelayanan sosial, dan keamanan
yang diterima
3 I Am
Perasaan dicintai dan sikap yang menarik
Hal-hal yang membuat subjek dicintai oleh orang lain
Mencintai, empati, dan altruistik
Sikap mencintai, empati, dan altrusitik subjek
Tanggung jawab dan kemandirian
Sikap tanggung
jawab dan
kemandirian subjek Kebanggaan
terhadap diri sendiri
Hal yang membuat subjek bangga dengan dirinya
Harapan, keyakinan
dan kepercayaan Harapan,
keyakinan, dan
kepercayaan yang dimiliki subjek
4 I Can
Komunikasi Kemampuan
mengungkapkan perasaan dan pikiran kepada
orang lain Problem solve
Kemampuan memecahkan
masalah Kontrol perasaan dan
impuls Kemampuan
untuk mengatur
perasaan dan impuls diri sendiri Tingkat
temperamen diri sendiri dan orang
lain Kemampuan untuk memahami
diri sendiri
Kemampuan mencari
hubungan yang dapat dipercaya
Kemampuan subjek
untuk mencari hubungan yang dapat
diandalkan
73
H. Teknik Analisis Data