Filled with hope, faith, and trust

167 terhadap dirinya atas apa yang sudah dilakukan dan dicapai. Dengan kondisi sebagai ODHA, mereka tetap percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan mengahargai dirinya dengan positif. Ketika individu mengalami masalah dalam hidupnya, kepercayaan dan harga diri membantu untuk dapat bertahan dan mengatasi masalah tersebut Grotberg, 1995: 17.

e. Filled with hope, faith, and trust

Individu mempunyai kepercayaan bahwa sesuatu hal akan berjalan dengan baik dan mempunyai masa depan yang bagus Grotberg, 1999: 74. Untuk mencapai hal tersebut, individu harus melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Hal tersebut dialami oleh ketiga subjek. Ketiga mempunyai keyakinan akan tetap sehat meskipun menderita HIV AIDS. Selain itu, mereka juga mempunyai berbagai harapan yang diyakini dapat diwujudkannya. Dh berkeinginan untuk menikah dan mempunyai anak lagi. Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan Havigrust Agus Dariyo, 2008: 105 bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu membina kehidupan rumah tangga. Usaha yang dia lakukan untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan merencanakan berbagai hal yang diperlukan. Untuk mencari calon suami, dirinya tidak mau terburu-buru untuk mengungkapkan status kesehatannya karena tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti dulu. Dh sudah mampu berpikir apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan dengan belajar dari pengalaman yang telah dilalui. Hal ini sejalan dengan teori 168 yang dikemukakan Grotberg 1999: 74 bahwa individu mengetahui apa yang benar dan apa yang salah karena mampu berpikir lebih kritis. Terkait harapan hidup kedepannya, Yn berharap bahwa ODHA tidak mengalami perlakukan diskriminasi lagi dan pengetahuan masyarakat mengenai ODHA tidak salah sehingga tidak merasa takut terhadap ODHA. Usaha yang dia lakukan untuk mencapai hal tersebut dengan melakukan testimoni, penyuluhan, dan berbagi informasi. Yn juga merasa yakin hal tersebut akan tercapai. Harapan Rd ke depan yaitu ingin bekerja di perusahaan yang berada di Jakarta. Akan tetapi, dirinya sedikit khawatir akan ada tes HIV di perusahaan yang dia masuki. Usaha yang dia lakukan yaitu dengan menjalin link dengan orang yang sudah bekerja di tempat tersebut. Rd juga yakin mampu mencapai hal tersebut dengan bukti dirinya sudah mempunyai link dan sudah mendapat tawaran pekerjaan di berbagai perusahaan. Ketiga subjek merasa percaya dan optimis tentang masa depan kehidupannya. Selain itu, mereka juga mempunyai berbagai harapan yang ingin dicapai. Kepercayaan, optimis, dan harapan merupakan faktor yang sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan resiliensi karena risiko yang terjadi beriringan dengan meningkatnya kemandirian, motivasi diri, dan tanggung jawab terhadap keputusan yang ada Grotberg, 1999: 128.

5. Faktor I Can a. Communicate