165 teori yang diungkapkan oleh Grotberg 1995: 16 bahwa individu dapat
merasakan ketidaknyamanan dan penderitaan orang lain dan ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan atau membagi penderitaan
tersebut atau memberikan kenyamanan. Ketika individu merasakan penderitaan orang lain saat menghadapi adversitas, pada saat itu juga
individu tersebut sedang mendorong orang lain untuk resilien dan memperkuat dirinya sendiri Grotberg, 1999: 113.
Kepedulian ketiga subjek juga dapat terlihat dari perilaku mereka yang berusaha tidak menularkan HIV AIDS ke orang lain. Dh menjaga supaya
tidak menularkan HIV ke orang lain karena Dh menganggap bahwa menjadi ODHA tidak mudah sedangkan Yn menjaga supaya tidak
menularkan HIV AIDS ke orang lain karena dirinya tidak mau generasi muda yang akan datang banyak terinfeksi HIV AIDS. Akan tetapi,
sekarang Rd masih melakukan hubungan seksual sesama jenis dan tidak selalu menggunakan pengaman. Rd mengungkapkan bahwa sebagai
bottom mempunyai risiko yang sangat rendah menularkan HIV AIDS ke orang lain sehingga tidak perlu khawatir akan menularkan penyakitnya
kepada orang lain.
c. Autonomous and responsible
Individu dapat melakukan sesuatu dengan kemampuannya sendiri dan menerima konsekuensi dari tindakannya Grotberg, 1995: 17. Individu
yang resilien akan mampu untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan. Ketiga subjek termasuk orang yang mandiri dengan
166 bekerja dan membiayai keperluan masing-masing. Selain itu, mereka
menerima konsekuensi sebagai ODHA dengan meminum obat secara rutin tanpa meminta bantuan orang lain. Sebagai seorang individu yang
mempunyai berbagai peran dan tanggung jawab, ketiga subjek merupakan orang yang sudah memahami dan memenuhi kewajibannya sesuai dengan
peran yang ada meskipun belum terlalu maksimal. Akan tetapi, secara keseluruhan ketika mendapatkan tugas, ketiga subjek melakukan dengan
kemampuan sendiri. Selain itu, ketiga subjek juga termasuk orang yang berani untuk meminta maaf ketika merasa bersalah. Individu akan resilien
ketika mampu memahami perannya dalam menghadapi berbagai adversitas Grotberg, 1999: 36.
d. Proud of myself
Dh merasa bangga dengan keadaan sebagai ODHA tetapi tetap bisa membantu keluarga dan ODHA lainnya sedangkan Yn merasa bangga
dengan kondisi sebagai ODHA tetapi masih bisa melakukan berbagai hal seperti individu lain yang sehat. Selain itu, dirinya menjadi contoh untuk
ODHA lainnya terutama bagi mereka yang akan menikah. Berbeda dengan kedua subjek di atas, Rd merasa bangga dengan penampilan fisiknya. Rd
mengungkapkan bahwa dulu dirinya tidak pandai berpenampilan dan merawat diri tetapi sekarang penampilannya sudah sangat berubah. Ketiga
subjek mempunyai kebanggaan sendiri terhadap dirinya, hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Grotberg 1995: 17 bahwa individu
mengetahui bahwa dirinya merupakan orang yang penting dan bangga
167 terhadap dirinya atas apa yang sudah dilakukan dan dicapai. Dengan
kondisi sebagai ODHA, mereka tetap percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan mengahargai dirinya dengan positif. Ketika individu
mengalami masalah dalam hidupnya, kepercayaan dan harga diri membantu untuk dapat bertahan dan mengatasi masalah tersebut
Grotberg, 1995: 17.
e. Filled with hope, faith, and trust