Membuat definisi operasional Membuat kisi-kisi skala Penyusunan item skala

67

3. Skala Resiliensi

Proses penyusunan skala resiliensi menggunakan langkah-langkah berikut ini:

a. Membuat definisi operasional

Resiliensi adalah kapasitas manusia untuk menghadapi, mengatasi, menjadi kuat, dan bahkan berubah karena pengalaman adversitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi mencakup faktor I Have, I Am, dan I Can.

b. Membuat kisi-kisi skala

Kisi-kisi skala dapat dilihat pada lampiran 1 pada halaman 192.

c. Penyusunan item skala

Setiap pertanyaan dalam skala resiliensi dilengkapi dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, kurang sesuai KS, dan tidak sesuai TS. Skor untuk item skala resiliensi yang positif secara berurutan adalah 4, 3, 2, 1. Untuk item skala resiliensi yang negatif masing-masing diberi skor 1, 2, 3, 4. Setelah skala selesai disusun kemudian perlu dilakukan pengkategorian skala sehingga dapat menentukan tingkatan resiliensi yang dimiliki. Saifudin Azwar 2009: 109-110 mengatakan bahwa langkah pengkategorian skala dalam penelitian, yaitu: a. Menentukan skor tertinggi dan terendah b. Menghitung mean ideal M yaitu ½ skor tertinggi + skor terendah 68 c. Menghitung standar deviasi SD yaitu 16 skor tertinggi - skor terendah Berdasarkan langkah tersebut maka diperoleh hasil perhitungan berikut ini: a. Skala resiliensi Skor tertinggi : 102 x 4 = 408 Skor terendah : 102 x 1 = 102 Mean ideal = ½ 408 + 102 = 255 Standar deviasi = 16 408 – 102 = 51 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD. M + 1SD = 255 + 1 x 51 = 306 M - 1SD = 255 – 1 x 51 = 204 Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kategori Skala Resiliensi Batas Interval Batas Interval Kategori X M-1SD X 204 Resiliensi Rendah M-1SD ≤ X M+1SD 204 ≤ X 306 Resiliensi Sedang M+1SD ≤ X 306 ≤ X Resiliensi Tinggi b. Faktor I Have Skor tertinggi : 29 x 4 = 116 Skor terendah : 29 x 1 = 29 Mean ideal = ½ 116 + 29 = 72,5 Standar deviasi = 16 116 –29 = 14,5 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD. M + 1SD = 72,5 + 1 x 14,5 = 87 69 M - 1SD = 72,5 – 1 x 14,5 = 58 Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kategori Faktor I Have Batas Interval Batas Interval Kategori X M-1SD X 58 I Have Rendah M-1SD ≤ X M+1SD 58 ≤ X 87 I Have Sedang M+1SD ≤ X 87 ≤ X I Have Tinggi c. Faktor I Am Skor tertinggi : 42 x 4 = 168 Skor terendah : 42 x 1 = 42 Mean ideal = ½ 168 + 42 = 105 Standar deviasi = 16 168 – 42 = 21 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD. M + 1SD = 105 + 1 x 21 = 126 M - 1SD = 105 – 1 x 21 = 84 Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kategori Faktor I Am Batas Interval Batas Interval Kategori X M-1SD X 84 I Am Rendah M-1SD ≤ X M+1SD 84 ≤ X 126 I Am Sedang M+1SD ≤ X 126 ≤ X I Am Tinggi d. Faktor I Can Skor tertinggi : 31 x 4 = 124 Skor terendah : 31 x 1 = 31 Mean ideal = ½ 124 + 31 = 77,5 Standar deviasi = 16 124 – 31 = 15,5 70 Batas antara kategori tersebut adalah M+1SD dan M-1SD. M + 1SD = 77,5 + 1 x 15,5 = 93 M - 1SD = 77,5 – 1 x 15,5 = 62 Untuk lebih jelasnya, akan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kategori Faktor I Can Batas Interval Batas Interval Kategori X M-1SD X 62 I Can Rendah M-1SD ≤ X M+1SD 62 ≤ X 93 I Can Sedang M+1SD ≤ X 93 ≤ X I Can Tinggi Keterangan: X : Skor subjek SD : Standar Deviasi M : Mean ideal

G. Uji Validitas