Jenis Penelitian Instrumen Penelitian

46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan, yang biasa dikenal dengan nama RD Research and Development. RD merupakan sebuah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, yang nantinya produk tersebut akan diuji keefektifannya Sugiyono, 2010: 407. Dalam penelitian ini, produk yang akan dikembangkan berupa prototype buku cerita tentang terumbu karang dalam konteks empowering masyarakat Mentawai untuk anak usia 9-12 tahun.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat. Penelitian awal dan pembuatan prototype buku dilakukan di Kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan uji coba penelitian dilakukan di SD St.Fransiskus yang berlokasi di Sikabaluan Kabupaten kepulauan Mentawai.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelas IV-V yang berjumlah 22 orang serta 14 orang guru di SD St. Fransiskus Sikabaluan. Untuk anak perempuan berjumlah 10 dan anak laki-laki berjumlah 12 orang. Seluruh anak kelas IV-V serta guru akan menjadi subjek analisis kebutuhan sedangkan untuk uji coba hanya bisa dilakukan pada anak saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan prototype buku cerita tentang terumbu karang dalam konteks empowering masyarakat Mentawai untuk anak usia 9- 12 tahun yang diujikan di SD St. Fransiskus Sikabaluan, Mentawai.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan satu tahun, terhitung mulai dari bulan Januari 2015 sampai Januari 2016. Dalam kurun waktu satu tahun tersebut dilakukan penelitian dengan tahapan sebagai berikut: 1 Analisis kebutuhan dengan memberikan kuesioner, 2 studi pustaka Bab I-III, 3 membuat produk sebagai respon atas analisis kebutuhan 4 Validasi, 5 revisi prototype dan cetak prototype, 6 uji terbatas ke Mentawai, 7 training guru dan siswa di Mentawai, 8 olah data, 9 menyusun bab IV, 10 revisi bab I-IV, 11 persiapan ujian skripsi, dan 12 ujian skripsi.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan prototype buku cerita tentang terumbu karang untuk anak 9-12 tahun dalam konteks empowering di SD St.Fransiskus Sikabaluan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengikuti langkah-langkah penelitian dan pengembangan dalam buku Sugiyono 2010: 298. Peneliti menggunakan tujuh tahap dari sepuluh tahap yang ditawrkan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi akhir produk. Ke tujuh langkah tersebut akan diuaraikan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Tahap I Potensi dan Masalah Tahap II Pengumpulan Data Tahap III Desain Prototype Tahap IV Validasi Prototype Tahap V Revisi Prototype Tahap VI Uji Coba Prototype Tahap VII Revisi Akhir Prototype Prototipe Pengembangan Buku Cerita tentang Terumbu Karang untuk Anak 9-12 Tahun dalam Konteks Empowering Masyarakat Mentawai Potensi : manfaat terumbu karang. Masalah: perilaku masyarakat yang mengambil terumbu karang secara sembarangan  Wawancara  Pembagian lembar kuesioner Guru  Pembagian Lembar Kuesioner Siswa  Menentukan Cerita dan Tokoh  Membuat Sketsa  Merancang Prototipe Buku Cerita  Dilakukan oleh seorang ahli Kelautan dan Perikanan  Revisi prototype berdasarkan masukan validator

3.3.1 Potensi dan Masalah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi dan masalah tentang terumbu karang yang ditemukan oleh peneliti melalui observasi dan analisis kebutuhan kepada 22 anak dan 14 orang guru yang berada di SDK. St.Fransiskus Sikabaluan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner. Pembagian lembar kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak dan guru membutuhkan sebuah buku cerita tentang terumbu karang dalam meningkatkan pemahaman mereka akan pentingnya memelihara terumbu karang.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara membagikan lembar kuesioner kepada 22 orang anak dan 14 orang guru di SDK. St.Fransiskus Sikabaluan, untuk analisis kebutuhan, pada bulan Februari 2015. Pengumpulan data ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengetahui bentuk perencanaan buku cerita yang akan dibuat sehingga produk yang dihasilkan dapat membantu pemahaman anak-anak dan guru di SDK. St.Fransiskus Sikabaluan terhadap terumbu karang. Pengumpulan data untuk pembuatan buku cerita sebagai media, juga dilakukan dengan studi pustaka, mencari bahan melalui internet dan mengumpulkan jenis-jenis cerita dari berbagai sumber.

3.3.3 Desain

Prototype Dari data hasil kuesioner yang berkaitan dengan kurang adanya kesadaran anak maupun guru sebagi bagian dari masyarakat Mentawai yang kurang peduli terhadap kelestarian terumbu karang, peneliti menentukan desain prototype adalah sebuah buku cerita. Buku tersebut diperuntukkan untuk anak usia 9-12 tahun. Setelah menentukan cerita dan membuat cerita yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak, peneliti mencoba menggambar ilustrasi dalam setiap bagian cerita dengan tujuan memberikan efek visual pada anak dengan begitu anak akan lebih mudah untuk mengimajinasi realita kehidupan di dalam komunitas terumbu karang. Seperti yang dinyatakan oleh Lynch-Brown dalam Astuti 2012: 18 buku bergambar adalah buku-buku yang banyak mengandung ilustrasi, untuk mendeskripsikan sesuatu hal baik itu pesan atau pun situasi di dalam cerita. Untuk alasan ini, ilustrasi gambar dalam buku-buku cerita sangat penting keberadaannya sebagai elemen yang memberikan efek visual dalam cerita dan terlebih lagi akan membantu anak memahami situasi cerita dengan baik. Ilustrasi dalam buku-buku bergambar menyediakan plot aktual atau informasi konsep serta petunjuk untuk jalan tokoh, setting, dan suasana hati. Pada tahap ini, peneliti merancang dan menyusun prototype buku cerita tentang terumbu karang agar ilustrasi yang terkandung di dalam buku tersebut dapat meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap terumbu karang. Peneliti mendesain prototype buku cerita tentang terumbu karang untuk anak 9-12 tahun dalam konteks empowering.

3.3.4 Validasi Desain

Produk yang peneliti kembangkan, divalidasi oleh seorang ahli kelautan dan perikanan sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan buku cerita tentang terumbu karang. Validasi desain produk ini bertujuan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mendapatkan kritik dan saran serta penilaian terhadap produk yang dikembangkan. Melalui kritik dan saran maka peneliti dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan.

3.3.5 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari ahli kelautan. Kritik dan saran dari para pakar menjadi landasan bagi peneliti dalam memperbaiki kekurangan dari produk. Hasil akhir dari penelitian ini adalah produk berupa prototype buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” yang baik dan mudah dipahami oleh anak-anak usia 9-12 tahun. 3.3.6 Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi dalam menentukan kualitas buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil”. Data tersebut diperoleh dari validasi seorang validator pakar kelautan dan perikanan yang digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk prototype buku cerita tentang terumbu karang. Hasil validasi tersebut, maka produk dapat diuji cobakan kepada siswa SDK. St.Fransiskus Sikabaluan. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui apakah prototype buku cerita tentang terumbu karang ini benar-benar layak dan mempunyai kualitas yang baik untuk diajarkan kepada siswa.

3.3.7 Revisi Akhir Produk

Revisi akhir produk dilakukan peneliti seteleh melakukan uji coba produk. Produk yang sudah divalidasi dan direvisi kembali sebelum diujicobakan sampai benar-benar layak untuk diujicobakan. Maka untuk memperoleh kualitas produk yang lebih baik, perlu dilakukan revisi akhir setelah mendapat saran dan masukan dari ahli.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyusun 2 instrumen yaitu: 1 instrumen pra penelitian untuk anak dan guru , 2 instrumen setelah uji coba untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kualitas buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil”. 1 Instrumen Pra Penelitian untuk Anak dan guru Peneliti menyusun instrumen pra penelitian untuk menyusun produk yang dikembangkan. Instrumen yang berupa kuesioner pra penelitian dibagikan kepada 22 anak dan 14 guru SD St. Fransiskus Sikabaluan pada Februari 2015. Lembar kuesioner tersebut telah divalidasi dengan teknik expert judgement oleh ahli. Adapun kisi-kisi dan kuisioner yang digunakan pada pra penelitian untuk anak dan guru. kisi-kisi ada 4 aspek dan 15 pertanyaan. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Pra-Penelitian untuk Anak No Aspek Nomor Item

1. Manfaat terumbu karang bagi masyarakat Mentawai

1-4 2. Bahaya jika merusak terumbu karang 5-10 3. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengkonservasi terumbu karang 11-13 4 Sarana-sarana yang diperlukan untuk menyadarkan atau memberdayakan empowering masyarakat tentang mengkonservasi terumbu karang 14-15 Saran atau komentar: Tabel 3.2 Lembar Pertanyaan Pra-Penelitian untuk Anak No. Pertanyaan Jawaban Ya Tidak 1. Saya tahu terumbu karang bisa diambil untuk dijual dengan mudah. 2. Saya mengetahui terumbu karang memiliki manfaat utama sebagai tempat tinggal dan berkembang biak ikan karang. 3. Saya mengetahui terumbu karang dapat bermanfaat melindungi pantai dari hempasan ombak 4. Saya mengetahui bahwa terumbu karang itu indah dan bisa dijadikan sebagai tempat wisata. 5. Saya melihat ada banyak terumbu karang yang mengalami kerusakan di pantai. 6. Saya mengetahui penyebab dari kerusakan terumbu karang adalah karena banyak diambil masyarakat untuk bahan bangunan. 7. Saya mengetahui ada kebiasaan masyarakat yang mencari ikan dengan melakukan pengemboman sehingga menghancurkan beberapa terumbu karang.

8. Saya tahu terumbu karang terbentuk sangat lama.

9. Saya tahu bahwa terumbu karang terbentuk dari fosil-fosil binatang karang. 10. Saya melihat salah satu akibat kerusakan terumbu karang adalah terkikisnya pantai terjadinya abrasi. 11. Saya mengetahui salah satu cara memelihara terumbu karang adalah dengan tidak merusaknya. 12. Saya pernah diajarkan cara memelihara terumbu karang. 13. Saya perlu mengingatkan teman-teman tentang pentingnya memelihara terumbu karang. 14. Saya pernah membaca buku tentang cara memelihara terumbu karang. 15. Saya merasa perlu buku panduan tentang cara memelihara terumbu karang. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pra-Penelitian untuk Guru No Aspek Nomor Item

1. Manfaat terumbu karang bagi masyarakat Mentawai

1-4 2. Bahaya jika merusak terumbu karang 5-10 3. Upaya-upaya yang dilakukan mengkonservasi terumbu karang 11-12

4. Sarana-sarana yang diperlukan untuk menyadarkan atau

memberdayakan empowering masyarakat tentang mengkonservasi terumbu karang 13-15 Saran atau komentar: Tabel 3.4 Lembar Pertanyaan Pra Penelitian untuk Guru No. Pertanyaan Jawaban 1. Menurut bapak ibu apakah terumbu karang bisa dijadikan uang? Bagaimana caranya? 2. Apakah manfaat terumbu karang bagi biota laut yang bapak ibu ketahui? 3. Apakah manfaat utama dari terumbu karang bagi perlindungan pantai? 4. Jika terumbu karang berpotensi sebagai tempat wisata, apakah itu akan merusak atau justru melestarikan? Mengapa? 5. Bagaimana keadaan terumbu karang di sini? Apakah terawat atau rusak? Jika rusak, mengapa? 6. Bagaimana perilaku masyarakat dalam mengeksploitasi terumbu karang? Dijadikan apa? 7. Bagaimana cara nelayan menangkap ikan? 8. Apakah bapak ibu mengetahui akibat kerusakan terumbu karang adalah terjadinya abrasi? 9. Terbuat dari apakah terumbu karang?

10. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

terbentuknya terumbu karang? 11. Bagaimana cara memelihara bakau supaya tidak rusak? 12. Apakah bapakibu pernah mendapat penyuluhan tentang cara memelihara terumbu karang? 13 Apakah bapakibu pernah mengajarkan tentang pentingnya memelihara terumbu karang? 14 Apakah bapakibu pernah membaca buku tentang cara memelihara terumbu karang? 15 Apakah bapakibu memerlukan buku panduan tentang cara memelihara terumbu karang? 2 Instrumen Penelitian Persepsi Siswa terhadap Kualitas Buku Cerita tentang Terumbu Karang untuk usia 9-12 tahun Selain instrumen pra penelitian, peneliti juga menyusun instrumen yang akan digunakan pada saat penelitian. Tujuan dari pengadaan intrumen ini adalah untuk melihat persepsi siswa terhadap kualitas prototipe buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil”. Berikut instrumen tersebut yang dibuat dalam bentuk tabel. Tabel 3.5 Instrumen Penelitian Persepsi Siswa terhadap Kualitas Prototype Buku Cerita Keterangan: 1: kurang baik, 2: cukup, 4: baik, 5: sangat baik No. Pernyataan skor Komentar 1 2 4 5 1 Buku Derita Aat si Gurita Kecil mudah dipahami karena bahasanya sederhana. 2. Saya memahami alur jalan cerita tentang “Derita Aat si Gurita Kecil” 3. Saya tertarik dengan gambar-gambar yang terdapat dalam buku “Derita Aat si Gurita Kecil” 4. Warna-warna dari gambar pada buku “Derita Aat si Gurita Kecil” membuat saya senang mempelajari pentingnya memelihara terumbu karang. 5. Tampilan gambar serta alur cerita pada buku “Derita Aat si Gurita Kecil” membuat saya tertarik untuk mempelajari pentingnya terumbu karang. 6. Saya mengerti jalan cerita dalam buku ini. 7. Melalui buku ini saya mengerti penyebab rusaknya terumbu karang. 8. Dengan buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” membuat saya mengerti manfaat dari terumbu karang. 9. Buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” membuat saya mengerti dan aktif bertanya tentang terumbu karang 10. Buku “Derita Aat si Gurita Kecil” membuat saya mengerti dampak kerusakan terumbu karang. 11. Buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil” membuat saya menemukan sendiri masalah dan kesimpulan dari kondisi terumbu karang saat ini. 12. Buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil” membuat saya dalam mencari jalan bagaimana menjaga kelestarian terumbu karang. Jumlah Skor Komentar umum dan saran perbaikan untuk buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil”. 3 Instrumen Validasi Tabel 3.6 Instrumen Validasi Produk Keterangan: 1: sangat kurang baik, 2: kurang baik, 4: baik, 5: sangat baik No. Komponen yang dinilai Skor Saran 1 2 4 5 1 Cover a. Judul buku menarik b. Judul buku sesuai dengan tujuan pengenalan konservasi terumbu karang c. Ilustrasi cover mendukung judul d. Ilustrasi buku menggambarkan konservasi terumbu karang 2 Format penulisan buku a. Sesuai kaidah penulisan buku b. Gambar pada buku mendukung alur cerita 3. Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak seusia 9-12 tahun. c. Pilihan kata sesuai karakteristik anak 4. Isi Buku a. Materi membantu pembaca untuk menyadari pentingnya memelihara terumbu karang b. Isi cerita mengandung unsur refleksi bagi anak untuk membangun niat memelihara terumbu karang c. Materi yang disampaikan memberikan tambahan wawasan bagi anak mengenai terumbu karang d. Materi yang disampaikan menggugah atau membangun kesadaran anak untuk melakukan aksi untuk memelihara terumbu karang e. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan konteks nyata kehidupan anak-anak di Pagai. Total Skor Tabel 3.7 Lembar Validitas Kuesioner kepada Anak No. Komponen yang dinilai No. Aitem Skor Saran 1. Bahasa 1 2 4 5 d. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. 1-15 e. Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak. 1-15 f. Susunan kalimat mendukung pencarian data yang berkaitan dengan tema penelitian. 1-15 2. Pertanyaan f. Pertanyaan yang 1-3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diajukan untuk mengetahui manfaat terumbu karang bagi masyarakat. g. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui bahaya bagi masyarakat apabila merusak terumbu karang. 4-7 h. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui upaya- upaya yang sudah dilakukan masyarakat untuk mengkonservasi terumbu karang. 8-11 i. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui sarana- sarana apa yang diperlukan BapakIbu untuk empowering pemberdayaan tentang mengkonservasi terumbu karang. 12-15 j. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan konteks nyata kehidupan anak-anak di pulau Sikakap. 1-15 k. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. 1-15 Total Skor Tabel 3.8 Lembar Validitas Kuesioner kepada Guru No. Komponen yang dinilai No. Aitem Skor Saran

1. Bahasa

1 2 4 5 a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. 1-5 b. Susunan kalimat dapat dipahami oleh guru. 1-15 c. Susunan kalimat mendukung pencarian data yang berkaitan dengan tema penelitian. 1-15

2. Pertanyaan

a. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui manfaat terumbu karang bagi masyarakat. 1-3 b. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui bahaya bagi masyarakat apabila merusak terumbu karang. 4-7 c. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui upaya- upaya yang sudah dilakukan masyarakat untuk mengkonservasi terumbu karang . 8-11 d. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui sarana- sarana apa yang diperlukan BapakIbu untuk empowering pemberdayaan tentang mengkonservasi terumbu karang. 12-15 e. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan konteks nyata kehidupan guru di pulau Sikakap. 1-15 Total Skor

3.5 Teknik Pengumpulan Data