digunakan untuk menyadarkan anak tentang manfaat terumbu karang.
Data-data tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan dalam menyusun buku
cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” yang berisi tentang peranan terumbu karang bagi kehidupan biota laut. Prototype buku cerita
tersebut dapat dijadikan sebagai panduan supaya anak-anak di Sikabaluan dan Mentawai secara keseluruhan, menyadari tentang pentingnya mengkonservasi
terumbu karang empowering sedini mungkin. Hal ini senada dengan seperti yang dinyatakan oleh J. Piaget dan L. Kohlberg Gunarsa dan Yulia, 2008: 69 bahwa
anak usia 6-12 tahun mengalami tahap perkembangan moral secara teratur mulai dari kosep „tingkahlaku baik‟ sebagai suatu tindakan yang khusus seperti „patuh pada ibu‟
dilanjutkan tahap konsep selajutnya „mencuri adalah salah‟ sampai dengan kejujuran, hak milik, keadilan dan kehormatan. Pada masa ini, pada anak juga terdapat dorongan
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain.
c. Validasi ahli terhadap kuisioner pra penelitian untuk anak dan guru
Peneliti menyusun lembar validitas kuesioner instrumen pra penelitian untuk anak dan guru yang divalidasi oleh seorang ahli, agar peneliti dapat membuat
prototype buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil”. Adapun hasil validasi tersebut
adalah:
Tabel 4.5 Pedoman Kelayakan Pra Penelitian untuk Anak. Rentan Skore
Skor Maksimal 45
1 sd 11 STB
Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan 12 sd 22
TB Keseluruhan instrumen belum layak digunakan
23 sd 33 B
Keseluruhan instrumen sudah layak dengan perbaikan 34 sd 45
SB Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan
Tabel 4.6 Hasil Validasi Instrumen Pra Penelitian untuk Anak Total Skor
Kelayakan
37 SB
Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan Hasil dari validasi ahli adalah 37 sangat baik yang berarti keseluruhan
intrumen sudah layak digunakan. Tabel 4.7 Pedoman Kelayakan Pra Penelitian untuk Guru
Rentan Skor Skor Maksimal 40
1 sd 10 STB
Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan 11 sd 20
TB Keseluruhan instrumen belum layak digunakan
21 sd 30 B
Keseluruhan instrumen sudah layak dengan perbaikan
31 sd 40 SB
Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan
Tabel 4.8 Hasil Validasi Instrumen Pra Penelitian untuk Guru Total Skor
Kelayakan
36 SB
Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan Hasil validasi dari ahli adalah 36 sangat baik yang berarti keseluruhan instrumen
sudah layak digunakan. d.
Presentase Respon Anak dan Guru dalam Mengisi Kuesioner
Dari 30 kuesioner yang dibuat oleh peneliti, yang disebarkan adalah 22 kuesioner kepada 22 anak dan kembali semua. Demikian juga yang dibuat oleh
peneliti untuk guru berjumlah 30 kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan kepada 14 guru dan kembali semua.
Tabel 4.9 Presentase Respon Anak dan Guru dalam Mengisi Kuesioner No
Nama Instrumen Jumlah Disebar
Jumlah Kembali
1 kuesioner pra penelitian untuk
anak 30
22 76.67
2 kuesioner pra penelitian untuk
guru 14
14 100
Peneliti melihat bahwa ada respon baik dari anak dan guru terhadap pengisian kuesioner. Hal itu terlihat dari sebarapa banyak jumlah responden yang diberikan
kuesioner akan kembali dengan jumlah yang sama saat membagikan kuesioner.
3. Desain Produk
Peneliti menyusun prototype buku cerita anak dengan judul “Derita Aat si
Gurita Kecil ”. Prototype buku cerita tersebut terdiri dari 20 kumpulan gambar-
gambar ilustrasi tentang kehidupan terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang hidup di sekitar terumbu karang. Dari dua puluh gambar tersebut terdapat narasi
singkat dalam setiap gambar ilustrasi dari buku cerita tersebut. Selain teks narasi dan gambar ilustrasi, ada juga evaluasi di akhir cerita. Tujuan dari evaluasi tersebut agar
setiap pembaca dalam hal ini adalah anak mampu membahasakan sendiri cerita yang telah ia baca. Di samping itu, anak juga sambil mengisi evaluasi, mereka juga sambil
berimajinasi dan memaknai pesan yang mau disampaikan penulis kepada pembaca. Tokoh dalam cerita merupaka salah satu biota laut yang sering dijumpai oleh anak
Mentawai yaitu gurita yang dalam bahasa Mentawainya adalah goritak. Hal ini setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
elemen yang terdapat dalam prototype b uku cerita “ Derita Aat Si Gurita Kecil”
menjadi lebih dekat dengan anak-anak Mentawai. Penggunaan salah satu biota laut dalam cerita tersebut, merupakan pandangan
peneliti yang melihat kedekatan masyarakat Mentawai terhadap alam. Anak-anak Mentawai memiliki dasar kecintaan akan lingkungan yang pada dasarnya adalah
turunan dan kebiasaan dari budaya Mentawai yang mungkin tanpa disadari oleh masyarakat di zaman sekarang. Keharmonisan hubungan antara masyarakat dengan
alam terlihat dalam kepercayaan masyarakat yang mengatakan bahwa alam memliki roh. Kondisi dan kepercayaan seperti ini sudah ada sejak berabad-abad lamanya
dalam dimasyarakat mentawai biasa dikenal dengan sebutan arat sabulungan. Pada prinsipnya Arat Sabulungun merupakan suatu pengetahuan, nilai, aturan dan norma
yang dipergunakan oleh masyarakat dalam memahami serta menginterpretasi lingkungan hidup yang ada di sekitarnya yang terdiri dari pola-pola interaksi
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air, udara, dan juga benda-benda hasil- hasil buatan manusia Pujiraharjo Rudito, 2014
Dari pemahaman tersebut, peneliti melihat bahwa menggunakan cerita dalam bentuk fabel dengan tokoh salah satu biota yang hidup di terumbu karang dalam
upaya mendekatkan kembali anak-anak Mentawai untuk mencintai alam terumbu karang yang menjadi tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Budaya yang
memelihara lingkungan sungguh budaya memberikan pandangan akan sakralnya alam sehingga siapapun memiliki tanggung jawab untuk menjaganya. Oleh sebab itu,
maka peneliti mengembangkan prototype buku cerita dengan judul “Derita Aat si
Gurita Kecil” dalam upaya menyadarkan anak agar menkonservasi terumbu karang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 Desain Cover Prototype Buku Cerita
Gambar 4.2 Desain Awal Prototype Buku Cerita
4. Validasi Desain
Validasi desain dilakukan dua kali oleh seorang ahli kelautan dan perikanan Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan
Perikanan, Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Adapun hasil validasi pertama dari ahli kelautan dan perikanan adalah:
Tabel 4.10 Validasi Ahli dari Produk Awal No.
Komponen yang dinilai Skor
Saran 1
2 4
5
1
Cover e.
Judul buku menarik f.
Judul buku sesuai dengan tujuan pengenalan
konservasi terumbu karang g.
Ilustrasi cover mendukung judul
h. Ilustrasi buku
menggambarkan konservasi terumbu karang
v v
V
V
a. Sebaiknya penamaan bisa membuat anak-anak makin
mengingat nama atau jenis biota. Saya merasa nama Aat
tidak
dapat memberikan
“pahatan” organisme laut kepada anak-anak.
c. ilustrasi
cover tidak
menggambarkan penderitaan. Nampaknya semua senang,
biota yang
ada sangat
beragam. d. ilustrasi terumbu karang
masih terlalu jauh dari bentuk- bentuknya yang indah, saya
khawatir
anak-anak tidak
dapat memahami
betapa indahnya
terumbu karang.
Kalau ilustrasi gurita sudah sesuai dengan kondisi aslinya
dalam konteks karikatur.
2 Format penulisan buku
c. Sesuai kaidah penulisan
buku d.
Gambar pada buku mendukung alur cerita
V v
a. masih terdapat beberapa kesalahan tata bahasa.
3. Bahasa
g. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang baik dan benar.
v a. apakah bahasa yang
dirancang memang sesuai dengan bahasa Indonesia gaya
Mentawai atau mau seutuhnya menggunakan kaidah EYD?
Harus sudah ditentukan oleh penulis
h. Susunan kalimat dapat
dipahami oleh anak seusia 9-12 tahun.
v
i. Pilihan kata sesuai
karakteristik anak v
4.
Isi Buku l.
Materi membantu pembaca untuk menyadari
pentingnya memelihara terumbu karang
v a. kurang terasa peran
terumbu karang bagi Aat dan biota lainnya
m. Isi cerita mengandung
unsur refleksi bagi anak untuk membangun niat
memelihara terumbu karang
v
n. Materi yang disampaikan
memberikan tambahan wawasan bagi anak
mengenai terumbu karang v
o. Materi yang disampaikan
menggugah atau membangun kesadaran anak
untuk melakukan aksi untuk memelihara terumbu karang
v
p. Pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan konteks nyata kehidupan anak-anak
di Pagai. v
Tidak ada pertanyaan refleksi dari awal sampai akhir cerita
Saran validator: 1.
Ilustrasi cover tidak menggambarkan penderitaan, nampaknya semua senang 2.
Ilustrasi terumbu karang masih jauh dari bentuk-bentuknya yang indah, saya khawatir anak tidak akan tertarik.
3. Masih ada kesalahan dalam tata bahasa
4. Tidak terdapat pertanyaan refleksi.
Total Skor
2 + 12 + 24 = 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Pedoman Kelayakan Prototipe
Score Score max 65 Keterangan
1 sd 16 STB
Prototipe Buku Tidak Layak Digunakan 17 sd 32
TB Prototipe Buku Belum Layak Digunakan
33 sd 48 B
Prototipe Buku Sudah Layak Dengan Perbaikan 49 sd 65
SB Prototipe Buku Sudah Layak Digunakan
Keteraangan:
STB = Sangat Tidak Baik, TB = Tidak Baik, B = Baik, SB = Sangat Baik Hasil validator adalah 48. Berdasarkan tabel kelayakan tersebut di atas maka
prototype yan g dikembangkan peneliti “baik”. Buku sudah layak tetapi harus
melakukan perbaikan sehingga dengan perbaikan buku layak diujicobakan.
Tabel 4.12 Validasi Kedua dari Produk yang Sudah Direvisi.
No. Komponen yang dinilai
Skor Saran
1 2
4 5
1
Cover i.
Judul buku menarik j.
Judul buku sesuai dengan tujuan pengenalan konservasi
terumbu karang k.
Ilustrasi cover mendukung judul
l. Ilustrasi buku menggambarkan
konservasi terumbu karang
V v
v v
2 Format penulisan buku
e. Sesuai kaidah penulisan buku
f. Gambar pada buku
mendukung alur cerita v
v
3.
Bahasa j.
Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan
benar. v
k. Susunan kalimat dapat
dipahami oleh anak seusia 9- 12 tahun.
v
l. Pilihan kata sesuai
karakteristik anak v
4.
Isi Buku q.
Materi membantu pembaca untuk menyadari pentingnya
memelihara terumbu karang v
r. Isi cerita mengandung unsur
refleksi bagi anak untuk membangun niat memelihara
terumbu karang v
s. Materi yang disampaikan
memberikan tambahan wawasan bagi anak
mengenai terumbu karang V
Tidak ada penjelasan mengenai terumbu karang
t. Materi yang disampaikan
menggugah atau membangun kesadaran anak untuk
melakukan aksi untuk memelihara terumbu karang
v
u. Pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan konteks nyata kehidupan anak-anak di
Sikabaluan. v
Refleksi cerita sudah ada di dalam buku.
Total Skor 2 10 2
Tabel 4.13 Pedoman Kelayakan Prototype
Score Score max 65 Keterangan
1 sd 16 STB
Prototipe Buku Tidak Layak Digunakan 17 sd 32
TB Prototipe Buku Belum Layak Digunakan
33 sd 48 B
Prototipe Buku Sudah Layak Dengan Perbaikan 49 sd 65
SB Prototipe Buku Sudah Layak Digunakan
Keterangan: STB = Sangat Tidak Baik, TB = Tidak Baik, B = Baik, SB = Sangat Baik.
Hasil validator adalah 54. Berdasarkan tabel kelayakan tersebut di atas maka prototype yan
g dikembangkan peneliti “sangat baik”. Buku sudah layak tanpa melakukan perbaikan dan buku layak diujicobakan.
5. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi desain prototype buku cerita sesuai dengan komentar validator saat melakukan validasi. Komentar yang diberikan sesuai dengan
kekuarangan yang harus diperbaiki agar produk layak untuk diujicobakan. Adapun komentar validator, yaitu: pertama, memperbaiki cover. Kedua, memberikan efek
warna yang lebih cerah dan menarik. Ketiga, memperbaiki beberapa bahasa yang salah dalam penulisan. Dan yang keempat, memberikan evaluasi di akhir cerita, agar
anak semakin mendalami isi dan pesan yang mau disampaikan.
a. Memperbaiki cover