berusia lima belas tahun. Aat bekerja sebagai tukang angkat mesin boat. Senyum dan cara berbicaranya yang sedikit gagap membuatnya disenangi oleh banyak orang.
Dengan alasan itulah, peneliti menggunakan nama Aat sebagai nama tokoh utama dalam cerita. Keberadaan nama Aat yang akrab di tengah masyarakat dan juga mudah
diingat oleh anak-anak, akan membuat anak-anak semakin tertarik untuk membaca buku cerita tersebut. Maka dari itu, buku tersebut tidak hanya membuat anak tertarik
untuk membaca karena Aat sebagai tokoh utama, tetapi lebih dari itu dapat dijadikan sebagai panduan supaya anak-anak di Sikabaluan sedini mungkin menyadari
pentingnya mengkonservasi terumbu karang empowering. Konsep empowering ini peneliti maksudkan untuk merealisasikan ide dari Sastrapratedja 2013:14 tentang
pentingnya pendidikan yang dapat memberdayakan atau membantu orang agar dapat mengambil tanggung jawab atas kehidupannya, dan berefleksi atas tindakannya.
Dalam konteks ini, tanggung jawab yang hendak ditanamkan pada anak-anak di Sikabaluan adalah tentang pentingnya merawat terumbu karang. Oleh sebab itu
penelitian ini berjudul “Pengembangan Prototype Buku Cerita Tentang Terumbu
Karang dalam Konteks Empowering Masyarakat Mentawai untuk Anak 9-12 Tahun ”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana langkah-langkah pengembangan prototype buku cerita
“Derita Aat si Gurita Kecil” untuk anak 9-12 tahun dalam konteks empowering masyarakat Mentawai?
1.2.2 Bagaimana kualitas prototype buku cerita dapat membantu anak 9-12
tahun memiliki persepsi untuk memelihara terumbu karang dalam konteks empowering cinta lingkungan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pengembangan prototype buku cerita tentang terumbu
karang ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.3.1 Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan prototype buku cerita
anak terhadap konservasi terumbu karang untuk anak 9-12 tahun dalam konteks empowering masyarakat Mentawai.
1.3.2 Mendeskripsikan kualitas prototype buku cerita membantu persepsi
anak 9-12 tahun tentang pentingnya mencintai lingkungan sekitar empowering.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat Sikabaluan di Kepulauan Mentawai agar dapat
mengkonservasi terumbu karang.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Peneliti
Mampu melakukan
penelitian pengembangan
dengan menghasilkan prototype berupa buku yang dapat digunakan untuk
anak SD usia 9-12 tahun di Sikabaluan agar dapat memelihara terumbu karang.
b. Guru
Guru mendapatkan salah satu sarana berupa buku cerita yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas IV-VI SD agar
anak dapat memelihara terumbu karang. c.
Siswa Mendapatkan salah satu sumber bacaan berupa buku cerita
yang mampu merangsang imajinasinya tentang kehidupan biota laut yang bergantung pada terumbu karang. Dengan demikian mereka
termotivasi memelihara terumbu karang.
1.5 Definisi Operasional
a. Prototype
Prototype adalah model dari suatu produk sesungguhnya yang akan dikembangkan. Model ini harus bersifat representative dari
produk akhirnya. b.
Buku cerita bergambar Buku cerita bergambar adalah buku cerita dengan dengan narasi
singkat yang disertai gambar sebagai ilustrasi yang memberikan efek visual bagi pembacanya.
c. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis
dengan sejenis
tumbuhan alga
yang disebut
.zooxanthellae d.
Anak usia 9-12 tahun Menurut Piaget, anak usia 9-12 sedang berada berada pada
tahap operasional konkrit umumnya mampu berpikir logis, mampu memperhatikan lebih dari satu dimesi sekaligus dan juga dapat
menghubungkan suatu dimensi dengan dimensi yang lain, kurang egosentris, dan belum bisa berpikir abstrak.
e. Empowering
Kegiatan yang dapat memberdayakan atau membantu orang agar dapat mengambil tanggung jawab atas kehidupannya, dan
berefleksi atas tindakannya. Dalam konteks ini, tanggung jawab yang hendak ditanamkan pada anak-anak di Sikabaluan adalah tentang
pentingnya merawat terumbu karang. f.
Mentawai
Mentawai merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau besar. Pulau yang paling besar ada empat, yakni Pulau
Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan. Keempat pulau tersebut selain pulau terbesar juga pulau yang
berpenghuni. Memiliki sumber kekayaan hayati seperti pohon bakau, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terumbu karang, rumput laut, berbagai jenis ikan dan hasil hutan. Kekayaan tersebut menjadi sumber mata pencaharian masyarakat
Mentawai pada umumya.
1.6 Spesifikasi Produk yang Diharapkan