3.3.1 Potensi dan Masalah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi dan masalah tentang terumbu karang yang ditemukan oleh peneliti melalui observasi dan analisis kebutuhan kepada
22 anak dan 14 orang guru yang berada di SDK. St.Fransiskus Sikabaluan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner. Pembagian lembar
kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak dan guru membutuhkan sebuah buku cerita tentang terumbu karang dalam meningkatkan pemahaman mereka
akan pentingnya memelihara terumbu karang.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara membagikan lembar kuesioner kepada 22 orang anak dan 14 orang guru di SDK. St.Fransiskus Sikabaluan, untuk
analisis kebutuhan, pada bulan Februari 2015. Pengumpulan data ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengetahui bentuk perencanaan buku cerita yang akan
dibuat sehingga produk yang dihasilkan dapat membantu pemahaman anak-anak dan guru di SDK. St.Fransiskus Sikabaluan terhadap terumbu karang. Pengumpulan data
untuk pembuatan buku cerita sebagai media, juga dilakukan dengan studi pustaka, mencari bahan melalui internet dan mengumpulkan jenis-jenis cerita dari berbagai
sumber.
3.3.3 Desain
Prototype
Dari data hasil kuesioner yang berkaitan dengan kurang adanya kesadaran anak maupun guru sebagi bagian dari masyarakat Mentawai yang kurang peduli
terhadap kelestarian terumbu karang, peneliti menentukan desain prototype adalah sebuah buku cerita. Buku tersebut diperuntukkan untuk anak usia 9-12 tahun.
Setelah menentukan cerita dan membuat cerita yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak, peneliti mencoba menggambar ilustrasi dalam setiap bagian cerita
dengan tujuan memberikan efek visual pada anak dengan begitu anak akan lebih mudah untuk mengimajinasi realita kehidupan di dalam komunitas terumbu karang.
Seperti yang dinyatakan oleh Lynch-Brown dalam Astuti 2012: 18 buku bergambar adalah buku-buku yang banyak mengandung ilustrasi, untuk mendeskripsikan sesuatu
hal baik itu pesan atau pun situasi di dalam cerita. Untuk alasan ini, ilustrasi gambar dalam buku-buku cerita sangat penting keberadaannya sebagai elemen yang
memberikan efek visual dalam cerita dan terlebih lagi akan membantu anak memahami situasi cerita dengan baik. Ilustrasi dalam buku-buku bergambar
menyediakan plot aktual atau informasi konsep serta petunjuk untuk jalan tokoh, setting, dan suasana hati. Pada tahap ini, peneliti merancang dan menyusun prototype
buku cerita tentang terumbu karang agar ilustrasi yang terkandung di dalam buku tersebut dapat meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap terumbu karang.
Peneliti mendesain prototype buku cerita tentang terumbu karang untuk anak 9-12 tahun dalam konteks empowering.
3.3.4 Validasi Desain