Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Data kualitatif Data kuantitatif

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah berupa uji coba produk prototipe buku cerita dan pembagian kuesioner. Hasil pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 22 orang anak dan 14 orang guru. Teknik pembagian kuesioner bertujuan untuk membantu peneliti dalam melakukan revisi ulang atas pengembangan prototipe buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil” tersebut. Data atau informasi yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan siswa terhadap pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

a. Data kualitatif

Data kualitatif dapat berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli kelautan dan perikanan, guru, dan siswa yang dikumpulkan dan disarikan untuk memperbaiki produk pengembangan prototipe buku mewarnai. Selain itu diperoleh komentar terhadap kuesioner yang disebarkan. Adapun komentar tersebut diperoleh dari komentar para pakar yang akan memberikan masukan terhadap kelayakan prototipe buku cerita “Derita Aat Si Gurita Kecil” yang sudah dirancang oleh peneliti. Jumlah item pada kuesioner tersebut adalah 15 item. Data dianalisis sebagai dasar untuk mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor dari hasil pra penelitian anak dan guru serta validasi ahli kelautan dan perikanan. Data dianalisis sebagai dasar dari kuesioner diubah menjadi data interval. Peneliti dalam hal ini akan memberikan rentan skor atas komentar para pakar dan siswa sehingga data yang awalnya berupa kuesioner akan menjadi data interval. Skala penilaian terhadap pengembangan prototype buku cerita anak, seperti sangat baik 5, baik 4, tidak baik 2, dan sangat tidak baik 1. Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif menggunakan tabel konversi nilai skala lima berdasarkan penilaian acuan patokan PAP atau skala Likert Widoyoko, 2012: 112 sebagai berikut: Tabel 3.9 Skala Likert Rentang Skor Jawaban Klasifikasi Kelayakan Sikap 4,2 sd 5,0 Sangat Baik SB 3,4 sd 4,2 Baik B 1,8 sd 2,6 Tidak Baik TB 1,0 sd 1,8 Sangat Tidak Baik STB Skala Likert sebenarnya ada tiga alternatif model, yaitu model tiga pilihan skala tiga, empat pilihan skala empat, dan lima pilihan skala lima. Dari ketiga alternatif model yang digunakan untuk mengukur, masing-masing memiliki kelemahan. Pada penelitian ini, peneliti lebih memilih menggunakan skala empat seperti yang terlihat pada tabel di atas dari pada skala tiga atau pun skala lima. Ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pun alasan kenapa peneliti menggunakan skala empat adalah variabilitas respon yang memungkinkan responden tidak memiliki ruang untuk bersikap netral dan bisa memaksa responden untuk menentukan sikap terhadap fenomena sosial yang ditanyakan atau dinyatakan dalam instrumen Widoyoko, 2012: 105. Maka untuk penelitian ini, peneliti akan lebih terbantu untuk bisa melihat sejauh mana kualitas prototype buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” tanpa ada usur ragu-ragu. Bagus atau tidaknya kualitas prototype tersebut responden akan dipaksa untuk memberikan jawaban yang pasti tanpa ada jawaban netral atau ragu-ragu yang dapat mempengaruhi akurasi terhadap produk yang dikembangkan. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan: Hasil penelitian yang berisi tentang: 1 prosedur pengembangan prototype buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” tentang terumbu karang dalam konteks empowering masyarakat Mentawai untuk anak 9-12 tahun, 2 deskripsi kualitas prototype buku cerita “Derita Aat si Gurita Kecil” membantu persepsi anak 9-12 tahun tentang pentingnya mencintai lingkungan sekitar empowering. Pembahasan berkaitan dengan hasil penelitian. Semua itu akan peneliti uraikan berikut ini. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Prosedur Pengembangan Prototype Buku Cerita Prototype buku cerita berjudul “Derita Aat si Gurita Kecil” peneliti kembangkan dengan mengadopsi tujuh langkah dari sepuluh yang ditawarkan oleh Sugiyono. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Mentawai sebagai kabupaten yang terdiri dari pulau-pulau memiliki salah satu sumber daya alam yaitu terumbu karang yang sangat dibutuhkan oleh manusia ataupun biota laut. Keberadaan terumbu karang yang tersebar diseluruh pulau-pulau yang berpenghuni seperti Pulau Siberut dan Pulau Pagai sangat mempengaruhi perekonomian masayarakat setempat. Sebagai pulau terbesar, Siberut tergolong memiliki banyak ragam terumbu karang dengan ukuran yang bervariasi. Ada yang