41
f. Rekasi dan ekspresi emosi labil;
g. Mulai mengembangkan standard harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia sosial; h.
Kecenderunagn minat dan pilihan karier relatif sudah jelas.
3. Tugas Perkembangan Remaja sebagai Peserta Didik SMP
Tugas perkembangan remaja difokuskan pada perubahan sikap dan perilaku kekanak-kanakan dan berusaha mencapai kemampuan
bersikap dan berperilaku secara dewasa. Tugas –tugas perkembangan
remaja menurut Hurlock Ali Ashori, 2009, sebagai berikut. a.
Mampu menerima keadaan fisik b.
Mampu menerima dan memahami peran seks usia remaja c.
Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d. Mencapai kemandirian emosional
e. Mencapai kemandirian ekonomi
f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat g.
Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa i.
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
j. Memahami dan mempersiapkan sebagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
4. Perkembangan Karakter Ksatria pada Remaja
Karkater ksatria dapat membentuk remaja menjadi pribadi yang berani mengakui kesalahan yang dilakukan, menghargai orang lain, serta memiliki
sikap mawas diri. Akan tetapi, dalam perkembangannya tidak selalu berjalan dengan baik, sebagai remaja yang berada pada masa transisi anak-
anak menuju dewasa, mereka mengalami perubahan dari berbagai aspek yang mempengaruhi nilai-nilai karakter dalam diri.
Fathurrahman, dkk 2013 mengungkapkan bahwa terdapat tiga komponen karakter yang baik yaitu pengetahuan tentang moral, perasaan
atau penguatan emosi dan perbuatan
moral knowling, moral feeling, dan moral action
. Sejalan dengan pedapat Lickona 2013, komponen pembentukan karakter baik memiliki keterkaitan antara pengetahuan moral,
perasaan moral dan tindakan moral. Remaja SMP yang sedang mengalami transisi moralitas. Transisi ini adalah peralihan dari moralitas anak yang
berorientasi menghindari hukuman dan berorientasi mengejar ganjaran
preconventional reasonng
ke arah moralitas yang lebih dewasa
post conventional reasoning.
Sering kali, dalam transisi moralitas ini terjadi pelanggaran terhadap standar norma lingkungan sosial, baik pelanggaran
aturan di rumah, sekolah maupun pelanggaran hukum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Dengan ini diharapkan dapat menjadi
perhatian bagi seluruh pihak baik orang tua maupun guru di sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
F. Kerangka Pikir