45
G. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian pendidikan terintegrasi Barus 2015 SMP di 5 kota menemukan bahwa hasil implementasi pendidikan karakter
terintegrasi efektivitasnya belum menggembirakan. Temuan evaluatif secara empirik menunjukan 36,4 dari 653 siswa SMP di 5 kota yang terteliti masih
berada pada kategori kurang baik dan beberapa di antaranya buruk dalam capaian skor karakternya. Hanya 12,3 dari 653 siswa yang masuk kategori
baik dengan capaian skor ≥ 7 pada skala
stannine.
Melihat hasil yang kurang maksimal maka Ervin Aprilianti 2016 melakukan penelitian di SMP Negeri 4 Wates menemukan bahwa pemahaman
karakter berjiwa besar terdapat perkembangan semakin membaik dengan menggunakan metode dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam
permainan. Serta terdapat peningkatan karkater berjiwa besar secara signifikan senilai Sig 2 tailed sebesar 0,002 ˂ 0,05 sebelum dan sesudah diberikan
tindakan. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitiaan tentang peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan
experienatial learning.
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan, maka hipotesis
tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Karakter Ksatria tidak dapat ditingkatkan melalui pendidikan
karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 20152016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Hi : Karakter Ksatria dapat ditingkatkan melalui pendidikan karakter
berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 20152016.
47
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan beberapa hal yang akan diteliti meliputi: jenis penelitian penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling PTBK. Penelitian tindakan
bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pemberian layanan bimbingan di dalam kelas dan upaya memecahkan
masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang sesuai Hidayat Badrujaman, 2012. Penelitian ini tergolong dalam PTBK karena
penelitian ini mengkaji masalah karakter ksatria yang masih rendah sehingga ingin ditingkatkan dengan tindakan bimbingan klasikal. Tindakan tersebut
menggunakan pendekatan
experiantial learning
untuk meningkatkan karakter ksatria pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis Mc. Taggart Hidayat, 2012. Pelaksanaan penelitian tindakan model ini terdiri
dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam satu siklus. Siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada setiap tindakan. Model Kemmis Mc. Taggart digambarkan sebagai berikut.