Validitas Validitas dan Reliabilitas Instrumen

61 pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter ksatria sehingga diketahui keefektifannya berdasarkan penilaian siswa.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang artinya ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut Azwar, 2009:5. Uji validitas Tes Karakter Ksatria dan Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria menggunakan validitas isi dan validasi empiris. Validitas isi merupakan validitas yang dinilai melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional yang dilakukan oleh penilai yang kompeten atau expert judgment Azwar, 2009:45. Peneliti menyusun instrumen berdasarkan aspek karakter ksatria, konstruk pengembangan instrumen kemudian dikonsultasikan kepada ahli, yaitu Dr. Gendon Barus, M. Si. Instrumen yang telah dianalisis oleh ahli dan dinyatakan layak untuk dipakai, langsung diberikan kepada subjek penelitian, sehingga tidak dilakukan uji coba terlebih dahulu karena keterbatasan waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Peneliti melakukan uji coba terpakai pada instrumen yang dibuat. Uji coba terpakai adalah instrumen diberikan langsung kepada subjek penelitian bersamaan dengan waktu pelaksanaan penelitian. Uji validitas Tes Karakter Ksatria dan Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dianalisis menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut: = � ∑ −∑ ∑ √� ∑ − ∑ .√� ∑ − ∑ Keterangan : koefisien korelasi : skor item : skor total � : banyaknya subjek Nilai koefisien validitas yang kurang dari 0,30 dianggap tidak memuaskan. Koefisien yang berkisaran antara 0,30 sampai 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga penelitian Azwar 2009: 158. Bersadarkan perhitungan SPSS 16.0 pada korelasi product-moment dengan subjek N sebanyak 22 siswa diperoleh uji validitas dari 20 item Tes Karakter Ksatria, sebanyak 9 item memiliki nilai koefisien validitas di bawah 0,30, dan sebanyak 11 item memiliki nilai koefisien validitas sama dengan atau lebih besar dari 0,30. Walaupun tidak semua item Tes Karakter Ksatria memiliki nilai koefisien validitas sama atau lebih besar dari 0,30 berdasarkan konsultasi dengan ahli, semua item Tes Karakter Ksatria PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 tetap digunakan sebagai item instrumen penelitian. Hasil uji validitas empiris Tes Karakter Ksatria dapat dilihat pada lampiran 13. Berdasarkan uji validitas empiris pada Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria menggunakan korelasi product moment diperoleh hasil 7 item memiliki nilai koefisien validitas di bawah 0,30 dan 18 item sama dengan atau lebih dari 0,30. Dengan demikian 18 item dinyatakan valid dan 7 item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan pertimbangan hasil konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji validitas empiris Skala Karakter Ksatria dapat dilihat pada lampiran 14. Sedangkan untuk mengetahui Validitas Kuesioner Model digunakan teknik Korelasi Point Biserial, karena skor yang diperoleh instrumen tersebut berbentuk dikotomi Mansyur, Rasyid, Suratno 2015:321. Adapun rumus Korelasi Point Biserial adalah sebagai berikut. r pbis = �� ̅̅̅ − �� ̅̅̅̅ � � √ Keterangan : ̅̅̅ = Mean skor subjek yang dapat nilai 1 pada butir i ̅̅̅̅ = Mean skor seluruh subjek S t = Deviasi standar skor seluruh subjek P = Proporsi subjek yang dapat dinilai 1 pada butir 64 Q = 1- P Berdasarkan uji validitas empiris pada Validitas Kuesioner Model menggunakan digunakan teknik Korelasi Point Biserial, diperoleh hasil 29 item memiliki nilai koefisien validitas di bawah 0,423 dan 1 item kurang dari 0,423. Dengan demikian 29 item dinyatakan valid dan 1 item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan pertimbangan hasil konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item digunakan teknik Korelasi Point Biserial digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji validitas empiris Validitas Kuesioner Model dapat dilihat pada lampiran 21.

2. Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24