56
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning.
2. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 5 instrumen yaitu Tes Karakter Ksatria, Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria, Wawancara,
Observasi dan Kuesioner Validasi Model. Penjelasan 5 instrumen adalah sebagai berikut.
a. Tes Karakter Ksatria
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Tes Karakter Ksatria yang disebarkan dalam bentuk
multiple-choice question.
Supratiknya 2015 mengemukakan bahwa
multiple-choice question
adalah pertanyaan pilihan ganda yang menyajikan lebih dari dua alternatif jawaban. Tes karakter ksatria memiliki alternatif jawaban
pilihan ganda yang bergradasi mulai dari 1 sampai 4. Keempat jawaban tersebut memiliki nilai kebenaran masing-masing alternatif
pilihan jawaban. Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh mewakili pengaplikasian nilai karakter ksatria. Sedangkan
skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai karakter ksatria.
Tes Karakter Ksatria disusun oleh peneliti sendiri dengan arahan tim dosen Strategi Nasional, dalam hal ini berperan Dr.
Gendon Barus, M.Si. Tes Karakter Ksatria diberikan kepada 22 siswa kelas VIII A sebelum kegiatan bimbingan klasikal
pre-post
57
dan diberikan sesudah kegiatan bimbingan klasikal
post-test. Pre-
test
dimaksud untuk mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan karakter ksatria siswa. Sedangkan
post- test
dimaksud untuk mencari data yang diperlukan guna mengetahui efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
dalam usaha meningkatkan karakter ksatria bagi siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat. Berikut ini kisi-
kisi Tes Karakter Ksatria pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Karakter Ksatria
No Aspek
Indikator Item
Jumlah
1 Berani
mengakui kesalahan
a. Mau mengakui
kesalahan 1, 2, 6, 17
4
b. Berani meminta
maaf 3, 8,13,14,
16
5
2 Menghargai
orang lain a.
Mampu bersikap jujur
10 1
b. Mau menerima
kekalahan 12
1
c. Mengakui
keunggulan orang lain
15, 19 2
3 Mawas diri
a. Berani mengambil
keputusan 4, 20
2
b. Mampu
mengungkapkan pendapat
5, 7, 9, 18 4
c. Menerima
konsekuensi dari keputusan yang di
ambil 11
1
Total 20
58
b. Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria
Skala penilaian diri karakter ksatria dalam penelitian ini berbentuk pernyataan
checklist
dengan menggunakan skala liket. Sugiyono 2013:134, menjelaskan bahwa skala liket digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam Skala
Karakter Ksatria ini memiliki gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat sering ss, sering s,
jarang jr, tidak pernah tp. Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dibagikan kepada
peserta didik setiap akhir siklus. Skala ini digunakan untuk melihat pengaruh dari model pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
terhadap karakter ksatria yang menjadi fokus penelitian. Berikut Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dalam tabel 3.6
Tabel 3.6
Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria
No Aspek
Indikator No item Jumlah
1 Berani
mengakui kesalahan
a. Mau mengakui
kesalahan 1, 2, 6,13
4 b.
Mau menerima kritik dari orang lain
8 1
2 Menghargai
orang lain a.
Bersikap jujur 3
1 b.
Menghargai orang lain 19,21,22 3
c. Menerima keunggulan
4, 7 2
59
orang lain d.
Mau memberi maaf kepada orang lain
9,10,11, 12,14,15
3 3
3 Mawas diri
a. Menerima
konsekuensi dari keputusan yang
diambil 5, 25
2
b. Berani
mengungkapkan pendapat
16,17,18, 20,23,24
6
Total
25 c.
Wawancara Tidak Terstruktur Sugiyono 2013 mengatakan wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar tentang karakter ksatria
tampak sebagai berikut.
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara
No Narasumber
Pertanyaan
1 Wali Kelas
1. Menurut ibu apa yang membuat
siswa menjadi aktif dan manfaat apa yang siswa peroleh?
2 Siswa
1. Apa yang kamu dapatkan setelah
mengikuti bimbingan klasikal dari awal hinga akhir ini?
d. Observasi
Hadi Sugiyono 2013:203 menjelaskan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Observasi yang di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
lakukan peneliti adalah observasi terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang
apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya.
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Panduan Observasi
Aspek Indikator
Jumlah
Nilai karakter ksatria yang
muncul selama proses
kegiatan bimbingan
berlangsung a.
Perilaku siswa
yang menunjukan nilai karakter
ksatria selama kegiatan bimbingan berlangsung
5,6,10,11, 12,13,15,
b. Perilaku siswa yang tidak
menunjukan nilai karkater ksatria selama kegiatan
bimbingan berlangsung
1,2,3,4, 7,8,9,14,16,
17,18,19,20
Total 20
e. Kuesioner Validasi Efektivitas Model
Kuesoner Validasi Model dengan responden siswa berbentuk pernyataan
checklist with guttman scale.
Sugiyono 20013:141 menjelaskan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan
jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan alternatif jawaban “ya-tidak”.
Guttman scale
digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh
peneliti. Validasi Efektivitas Model dengan responden siswa. Tujuan
menggunakan kuesioner efektivitas model agar peserta didik memberikan
penilaian mengenai
efektivitas implementasi
61
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning
untuk meningkatkan karakter ksatria sehingga diketahui keefektifannya berdasarkan penilaian
siswa.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen