Upaya Pengembangan Karakter Ksatria Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Klasikal

28 b. Menghargai orang lain Individu yang memiliki karakter ksatria akan menghargai orang lain dengan cara terbiasa menyadari kelebihan orang lain dan tidak segan belajar dari contoh yang ada baik dalam ilmu maupun pengalaman menghindari sikap angkuh, bersikap jujur, dan bertanggung jawab, selalu mengatakan yang benar dengan benar dan yang salah tetap salah. c. Mawas diri Individu yang memiliki karakter ksatria memiliki sikap mawas diri dengan berani melakukan intropeksi dan bertanggung jawab terhadap segala yang dilakukan baik di sekolah, dalam pergaulan, organisasi maupun masyarakat luas, dan selalu menghindari sikap dan tindakan licik.

3. Upaya Pengembangan Karakter Ksatria

Buchori Fathurrahman, dkk, 2013, menyebutkan bahwa upaya pengembangan karakter salah satunya karakter ksatria seharusnya mampu membawa siswa ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, akhirnya ke pengalaman nilai secara nyata dalam kehidupan sehari- hari. Menurut Fathurrahman, dkk 2013, karakter dikembangkan melalui tahap pengalaman knowling, pelaksanaan, acting, kebiasaan habit. Pengalaman karakter dalam suatu sistem pendidikan keterkaitan antar komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat dilakukan atau tidak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk 29 melaksanakannya baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara. C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal 1. Pengertian Bimbingan Klasikal Depdiknas 2008, menjelaskan bahwa layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar yang dirancang konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas secara terjadwal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemberian materi bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik itu sendiri. Menurut Makhrifah Nuryono 2014:1, mengemukakan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang di berikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. Bimbingan diberikan untuk mencegah preventif terjadinya masalah dan pengembangan developmental kemampuan peserta didik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, bimbingan klasikal adalah satu pelayanan dasar yang dirancang konselor dengan memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam satuan kelas.

2. Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Klasikal

Winkel Sri Hastuti 2004:31-32, menjelaskan bahwa tujuan penyelenggaraan layanan bimbingan yaitu, supaya sesama manusia mengatur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, menggunakan kebebasannya sebagai manusia dewasa dengan 30 berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan. Layanan bimbingan mempunyai tujuan supaya orang yang dilayani dapat mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri akibat dan konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tujuan bantuan itu diberikan yaitu supaya orang atau kelompok yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara dasar dan bebas. Menurut Makhrifah dan Nuryono 2004:2, tujuan penyelenggaraan bimbingan yaitu untuk meluncurkan aktifitas-aktifitas pelayanan yang mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas-tugas perkembangannya sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan penyelenggaraan bimbingan klasikal adalah supaya sesama manusia dapat mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri secara optimal dan dapat mengembangkaan potensi siswa. 3. Tahapan Layanan Bimbingan Klasikal Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016, langkah-langkah bimbingan klasikal sebagai berikut. a. Persiapan 1 Mempersiapkan topik materi bimbingan klasikal, yang dirumuskan berdasarkan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 SKKPD Ditjen PMPTK, 2007, masalah yang dihadapi peserta didik diungkap melalui instrumen yang relevan. 2 Menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang akan diberikan 3 Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang akan diberikan b. Pelaksanaan 1 Melaksanakan layanan bimbingan klasikal sesuai jadwal dan materi yang telah dirancang 2 Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang telah diberikan 3 Mencatat peristiwa dan hal-hal yang perlu perbaikan dan tindak lanjut setelah layanan bimbingan klasikal dilaksanakan c. Evaluasi 1 Melakukan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal 2 Melakukan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal yang telah diberikan

D. Hakikat Pendekatan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24