Analisis Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto

5.3. Analisis Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB adalah kontribusi yang diberikan oleh sektor kehutanan terhadap Produk Domestik Bruto. Dalam kurun waktu tahun 2000 sampai dengan 2006 rata-rata kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Lampung Barat adalah sebesar 3,14. Kontribusi tertinggi adalah sebesar 4 dicapai pada tahun 2004 dan yang terendah pada tahun 2000 sebesar 2. Kontribusi dari sub sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Lampung Barat selama kurun waktu tahun 2000 sampai dengan tahun 2006 disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Lampung Barat Tahun 2000 -2006 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun PDRB dari Sub Sektor Kehutanan Rp Total PDRB Rp Kontribusi 2000 22.363.250.000 966.956.630.000 2 2001 25.594.300.000 998.350.030.000 3 2002 30.192.310.000 1.039.184.650.000 3 2003 32.500.770.000 1.066.213.160.000 3 2004 39.896.490.000 1.123.285.930.000 4 2005 41.724.570.000 1.174.761.950.000 4 2006 48.409.510.000 1.203.905.670.000 4 Rata-rata 3,14 Tabel 15. Tingkat Pertumbuhan Sub Sektor Kehutanan dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lampung Barat Tahun 2000-2006 Tahun PDRB dari Sub Sektor Kehutanan Total PDRB Rp Pertumbuhan Sub Sektor Kehutanan Pertumbuhan Ekonomi Rp 2000 22.363.250.000 966.956.630.000 - - 2001 25.594.300.000 998.350.030.000 14,45 3,25 2002 30.192.310.000 1.039.184.650.000 17,96 4,09 2003 32.500.770.000 1.066.213.160.000 7,65 2,60 2004 39.896.490.000 1.123.285.930.000 22,76 5,35 2005 41.724.570.000 1.174.761.950.000 4,58 4,58 2006 48.409.510.000 1.203.905.670.000 16,02 2,48 Rata-rata 13,90 3,73 Dari Tabel 15. laju pertumbuhan sektor kehutanan rata-rata sebesar 13,90 sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat dalam kurun waktu 2000-2006 rata-rata 3,73. Artinya tingkat pertumbuhan sektor kehutanan cukup signifikan persentase kenaikannya setiap tahun. Pertumbuhan suatu wilayah dapat dilihat dengan menggunakan salah satu indikator ekonomi yaitu laju pertumbuhan ekonomi. Indikator ini dapat menggambarkan peningkatan kinerja ekonomi suatu wilayah, dimana semakin tinggi angka laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditunjukkan diharapkan semakin tinggi pula produktifitas dan pendapatan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi di Kabupaten Lampung Barat cenderung berkembang dan membaik, hal ini ditunjukkan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak naik. Gambar 6 menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun 2001 hingga tahun 2006 di Kabupaten Lampung Barat dan Propinsi Lampung. Terhitung sejak tahun 2001 hingga tahun 2006 pertumbuhan ekonominya pertahun adalah 3.2 di tahun 2001 naik 4.1, pada tahun 2002 turun 2.6 di tahun 2003 naik kembali menjadi 5.4 tahun 2004, di tahun 2005 sebesar 4.6 dan turun hingga 2.5 di tahun 2006. Berdasarkan angka-angka pertumbuhan tersebut dapat dihitung rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat yaitu 3.73 pertahun atau telah terjadi peningkatan sebesar 22.35 sejak tahun 2000 hingga tahun 2006. Angka laju pertumbuhan ini menunjukkan perekonomian Kabupaten Lampung Barat terus bergerak naik dan terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Gambar 7 Laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lampung Barat dan Propinsi Lampung Tahun 2001-2006. Laju pertumbuhan pada tahun 2006 lebih rendah 2.1 dibandingkan dengan tahun 2005 disebabkan karena turunnya produksi beberapa komoditas utama penyumbang ntb nilai tambah bruto terbesar yaitu pada sub sektor perkebunan kopi turun hingga 40, tabama kubis, wortel, cabe, labu siam, dan beberapa komoditas lainnya, dan turunnya hasil peternakan sapi, kambing yang mengakibatkan ntb sektor pertanian turun dan karena pertanian selalu memberikan sumbangan di atas 60 pada PDRB Kabupaten Lampung Barat maka turunnya ntb sektor pertanian berakibat pada turunnya laju pertumbuhan ekonomi kabupaten. Walaupun ntb sektor pertanian turun yang di tandai dengan menurunnya produksi subsektor tanaman perkebunan kopi dan subsektor tanaman bahan makanan tabama, tidak demikian dengan subsektor perikanan yang mengalami peningkatan 9.66 pada tahun 2006. Dalam PDRB, sektor pertanian dibagi menjadi 5 subsektor yaitu sub sektor tabama, perkebunan, perikanan, kehutanan dan peternakan. Gambar 8 dibawah ini menunjukkan PDRB adhb 5 subsektor pertanian pada tahun 2005 dan tahun 2006. Dari ke-5 subsektor pertanian tersebut 3 subsektor mengalami penurunan ntb yaitu perkebunan sebesar 5.37 yaitu dari 331 496.21 juta rupiah menjadi 313 691.55 juta rupiah. Tabama 1.97 yaitu 298 771.71 juta rupiah menjadi 292 900.01 juta rupiah dan sub Pe rs e n Pe rtu m b u h a n sektor peternakan turun 1.96 dari 33 095 juta rupiah menjadi 32 445.09 juta rupiah. Dan dua sub sektor lainnya mengalami kenaikan 9.66 pada sektor perikanan dan 16.02 pada sektor kehutanan. Gambar 8. PDRB atas dasar harga berlaku adhb sektor pertanian tahun 2005-2006. Dilihat dari besarnya kontribusi masing-masing subsektor tersebut dalam pembentukan ntb dalam PDRB adhk sektor pertanian tahun 2006, sektor perkebunan walaupun mengalami penurunan cukup besar pada ntb yang dibentuknya di tahun 2006 masih tetap metupakan penyumbang ntb terbesar bagi sektor pertanian yaitu 41.97, diikuti oleh sub sektor tanaman bahan makanan tabama 39.19, selanjutnya adalah sub sektor perikanan 8.03, kehutanan 6.48 dan yang terkecil berasal dari subsektor peternakan sebesar 4.34. Berarti pendukung utama pada sektor pertanian di Kabupaten Lampung Barat adalah perkebunan dan tabama, sedangkan 3 subsektor lainnya yaitu perikanan, peternakan dan kehutanan adalah pendukung pelengkap yang tetap harus diperhatikan. Gambar 9, menunjukkan kontribusi 5 subsektor pertanian dalam pembentukan PDRB adhb 2006 sektor pertanian yang sedikit berbeda dengan persentase pembentukan PDRB adhk 2006. Penyebabnya adalah karena memang faktor harga sangat menentukan selain jumlah dari produksi dari masing-masing subsektor. Keterangan : adhk = atas dasar harga konsumen, adhb = atas dasar harga berlaku. Gambar 9. Persentase kontribusi sub sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB adhk dan adhb sektor pertanian Kabupaten Lampung Barat tahun 2006. Besarnya sektor pertanian dalam pembentukan ntb Kabupaten Lampung Barat sejak tahun 2001-2006 yang memberikan sumbangan lebih dari 60 setiap tahunnya mengisyaratkan bahwa peningkatan produktifitas di sektor pertanian sangat penting dan berarti bagi kemajuan masyarakat, serta berarti juga bagi meningkatnya ketahanan pangan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan perkapita Kabupaten Lampung Barat yang menjadi salah satu indikator ekonomi yang dapat menunjukkan kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan. Namun di balik kerusakan hutan yang terus meningkat, namun kontribusi Dinas kehutanan Kabupaten Lampung Barat terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD cukup besar berkisar antara 4 sampai 24 dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Kontribusi Sektor Kehutanan dalam Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Barat TAHUN PAD Kab. Lampung Barat dalam rupiah Kontribusi PAD Dinas Kehutanan dalam rupiah Persentase 2001 2.054.018.302 400.000.000 24 2002 3.978.839.062 500.000.000 13 2003 5.593.406.854 550.000.000 9 2004 5.201.674.212 645.766.237 12 2005 6.197.940.712 700.804.766 12 2006 11.438.171.459 720.804.766 7 2007 19.448.251.978 760.804.766 4 Sumber Data : Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Barat, 2008 Termasuk Galian C Artinya sektor kehutanan dapat menjadi salah satu sektor unggulan. Sebaliknya alokasi dana anggaran untuk Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Barat berkisar dibawah 2 dari total APBD Kabupaten Lampung Barat dapat dilihat pada Tabel 17. Ini terjadi karena masih adanya konflik kepentingan dalam pengalokasian anggaran APBD meski dukungan pemerintah daerah terhadap sektor kehutanan sudah cukup bagus dan signifikan. Tabel 17. Besaran Anggaran APBD Dinas Kehutanan terhadap APBD Kabupaten Lampung Barat TAHUN APBD dalam rupiah Anggaran Dinas Kehutanan dalam rupiah Persentase 2001 132.011.915.693 496.364.800 0,376 2002 191.085.940.640 718.483.134 0,376 2003 226.777.326.255 1.623.725.654 0,716 2004 210.749.341.145 2.516.347.131 1,194 2005 243.670.455.974 2.724.235.686 1,118 2006 376.621.284.269 4.011.016.674 1,065 2007 443.368.146.359 8.423.994.774 1,919 Sumber : Dari berbagai sumber, diolah penulis 2008

5.4. Substansi Permasalahan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat dalam sektor