2004 210.749.341.145
2.516.347.131 1,194
2005 243.670.455.974
2.724.235.686 1,118
2006 376.621.284.269
4.011.016.674 1,065
2007 443.368.146.359
8.423.994.774 1,919
Sumber : Dari berbagai sumber, diolah penulis 2008
5.4. Substansi Permasalahan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat dalam sektor
kehutanan adalah ”Terwujudnya Kelestarian Fungsi Hutan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam secara optimal Menuju Masyarakat Sejahtera” dengan 3 Misi
yaitu : 1. Meningkatkan perlindungan dan pengamanan hutan serta mempercepat
dan rehabilitasi hutan dan lahan dengan memberdayakan masyarakat. 2. Mengoptimalkan fungsi dan pemanfaatan hutan dan hasil hutan.
3. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis masyarakat.
Saat ini kondisi hutan di Kabupaten Lampung Barat, baik Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS, Hutan Lindung maupun Hutan Produksi
Terbatas HPT sudah sangat memprihatinkan mencapai kurang lebih 60.. Sebagian besar kawasan hutan mengalami kerusakan, hal ini dicirikan dengan
kehilangan tegakan, tumbuhnya belukar, alang-alang dan semak, terkonversi menjadi pemukiman talang-talang, perkebunan kopi, coklat dan tanaman
hortikultura lainnya. Data statistik Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, kondisi kerusakan
hutan di kawasan hutan dijumpai seluas 46. 842.000 s.d 74.500,5 ha yang tersebar di Hutan Lindung 29.273 ha, Hutan Produksi Terbatas 20.000 ha dan
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan 25.227,5 ha dengan jumlah perambah sebanyak 12.292 kk, dan kecenderungannya meningkat sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan dan ketergantungan ekonomi masyarakat terhadap
hutan. Dengan citralandsat Dono.TNBBS,2008, kawasan hutan di Kabupaten
Lampung Barat pada tahun 2000 tersisa 200.419 Hektar, 2002 tersisa 195.798, 2004 tersisa 193.128 Hektar dan di tahun 2006 tersisa 191.087 hektar.
Ini pun dengan belum efektifnya pola pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah yang disebabkan karena keterbatasan sumber daya manusia :rasio
polisi kehutanan dengan luas hutan yang harus dijaga 1: 8000 ha, penyuluh kehutanan seluruhnya berada di Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
Perkebunan dan Kehutanan BP4K Kabupaten Lampung Barat, belum lagi penegakkan hukum yang belum optimal karena penuh dengan kepentingan
politis dan koordinasi yang kurang antar instansi terkait penegakkan hukum.
5.5 Analisis Kebijakan dan Posisi Pengelolaan Hutan