Tekhnik A’WOT Landasan Teori .1 Konsep Strategi

b. Comparative Judgement, yaitu membuat penilaian tentang kepentingan relatif di antara dua elemen pada suatu tingkatan tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari PHA, karena akan berperngaruh terhadap prioritas elemen-elemen yang disajikan dalam bentuk Matriks Pairwise Comparison. c. Synthesis of Priority, yaitu melakukan sintesis prioritas dari setiap matriks Pairwise Comparison “vector eigen” ciri-nya untuk mendapatkan prioritas lokal. Matriks Pairwise Comparison terdapat pada setiap tingkat, oleh karena itu untuk melakukan prioritas global harus dilakukan sintesis di antara prioritas lokal. d. Logical Consistency, yang dapat memiliki dua makna, yaitu 1 obyek-obyek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai keseragaman dan relevansinya; dan 2 tingkat hubungan antara obyek-obyek yang didasarkan pada kriteria tertentu. Menurut Suryadi 2000 dalam Sahwan 2002 dalam Nurul Fajri 2006 kelebihan AHP dibandingkan dengan yang lainnya adalah : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, pada sub kriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validasi sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan k eputusan. 4. Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dalam setiap elemen dalam hirarki.

2.2.7 Tekhnik A’WOT

Teknik A’WOT merupakan penggabungan antara analisis AHP dan SWOT Strength, Weakness, Opportunities, Threats yang telah dikembangkan untuk perencanaan hutan di Finlandia oleh Kangos, Pesonen, Kurtila dan Kajanus 1996 dalam Falatehan, 2008. Secara ringkas dan terstruktur dapat dilihat pada Gambar 1. TAHAP PERTAMA Gambar 1. Struktur Hirarki Gabungan AHP dan SWOT yang dinamakan A’WOT Penggabungan ini dikarenakan analisis SWOT banyak memilik kelemahan seperti terlalu kualitatif apabila dikuantifikasikan tidak jelas berapa bobot antara faktor masing-masing komponen SWOT. Demikian juga bobot antara faktor dari masing-masing komponennya perlu dibuat prioritas sehingga dalam penentuan strategi mana yang menjadi prioritas akan lebih muda jika menggabungkan SWOT dengan AHP. Penentuan faktor-faktor dari setiap PENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF Strengths A Weakness Oppotunities Threats B E I H L K J G D C Strategi 1 Strategi 2 Strategi 5 Strategi 4 Strategi 4 komponen SWOT dan pembobotan diperoleh dari hasil wawancara dengan responden. Keputusan alternatif juga dapat dievaluasi dengan respek untuk masing-masing faktor SWOT dengan menggunakan AHP. Dalam hal ini analisis SWOT menyediakan frame dasar yang akan menghasilkan keputusan situasional, sedangkan AHP akan membantu meningkatkan analisis SWOT dalam mengkorelasikan hasil analisis, sehingga keputusan strategi alternatif dapat diprioritaskan. Prinsip dasar perhitungan A’WOT sama dengan metode AHP, yaitu diawali dengan : 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi masalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor dominan apa saja yang mempengaruhi proses kebijakan. 2. Membuat struktur hirarki ada yang berbeda dengan AHP pada umumnya dalam A’WOT. Struktur hirarki setelah menentukan tujuan langsung dilanjutkan dengan memasukkan komponen SWOT pada level 2 dan faktor-faktor dari masing-masing komponen SWOT pada level 3, selanjutnya alternatif strategi pada level 4. 3. Membuat matriks berpasangan 4. Melakukan perbandingan berpasangan 5. Menghitung Vektor Ciri 6. Perhitungan consistency ratio CR

2.2.8 Kajian Lingkungan Strategis KLS