BAB. IV KEADAAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT
4. 1. Kondisi Wilayah
Kabupaten Lampung Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 dan merupakan salah satu dari 14 kabupatenkota yang ada di
Propinsi Lampung. Dengan luas 4.950,40 km
2
, secara geografis wilayah Kabupaten Lampung Barat terletak pada 40° 47’ 16” – 50° 56’ 42” LS dan 103°
35’ 08” – 104° 33’ 51” BT dengan batas -batas wilayah Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu dan Kabupaten OKU Selatan Propinsi Sumatera Selatan di sebelah
utara, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung
Tengah, di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda dan Kabupaten Tanggamus, dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Secara topografi dibagi menjadi daerah dataran rendah dengan ketinggian 0- 600 m dari permukaan laut, daerah berbukit dengan ketinggian
600-1.000 m dari permukaan laut, dan daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000-2.000 m dari permukaan laut. Keadaan wilayah sepanjang pantai pesisir
barat umumnya datar sampai berombak dengan kemiringan berkisar 3-5. Beberapa gunung yang ada di Kabupaten Lampung Barat adalah Gunung
Pugung 1.808 m, Gunung Sekincau 1.718 m, Pegunungan Labuan Balak 1.313 m, Gunung Pesagi 2.127 m dan Gunung Subhanallah 1.623 m.
Berdasarkan data iklim yang terdapat di stasiun klimatologi Balik Bukit dan Belalau, diketahui banyaknya curah hujan di Kabupaten Lampung Barat
berkisar antara 2.500 – 3.000 mm per tahun. Regim kelembaban tergolong
basah udic, dengan kelembaban berkisar antara 50 – 80. Regim suhu
berkisar dari panas isohypothermic pada dataran pantai di bagian barat sampai dingin isomesic di daerah perbukitan. Menurut Oldeman, Irsal Darwis
1979, akibat pengaruh rantai pegunungan Bukit Barisan memiliki 2 zone iklim yaitu :
a. Zone A dengan jumlah bulan basah +9 bulan, terdapat di bagian Barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, termasuk Krui dan Bintuhan.
b. Zone BL dengan jumlah bulan Basah 7 - 9 bulan, terdapat dibagian Timur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Secara geologi Kabupaten Lampung Barat dilalui oleh Sesar Semangka yang merupakan salah satu sesar utama di Pulau Sumatera. Adanya patahan ini
mengakibatkan seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat merupakan daerah rawan gempa dan tanah longsor.
Secara administrasi, Kabupaten Lampung Barat terdiri dari 17 kecamatan, 6 kelurahan dan 195 desa pekon. Ibukota Kabupaten Lampung
Barat terletak di Liwa Kecamatan Balik Bukit. Kecamatan-kecamatan lainnya beserta luasnya dapat dilihat pada tabel 4. berikut ini.
Tabel 4. Luas Wilayah Kabupaten Lampung Barat menurut Kecamatan No.
Kecamatan Luas
km
2
1. Pesisir Selatan
699,52 14,13
2. Bengkunat
634,44 12,82
3. Ngambur
131,99 2,66
4. Bengkunat Belimbing
634,44 12,82
5. Pesisir Tengah
110,01 2,22
6. Karya Penggawa
62,46 1,26
7. Pesisir Utara
307,18 6,21
8. Lemong
327,25 6,61
9. Balik Bukit
195,50 3,95
10. Sukau
218,48 4,41
11. Belalau
395,06 7,89
12. Sekincau
270,90 5,47
13. Suoh
231,62 4,68
14. Batu Brak
189,67 3,83
15. Sumber Jaya
295,12 5,96
16. Gedong Surian
61,34 1,24
17. Way Tenong
185,48 3,75
Lampung Barat 4.950,40
100,00 Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat 2008a
Secara keseluruhan daerah ini merupakan hulu dari sungai-sungai besar
di Propinsi Lampung. Oleh sebab itu, daerah ini memegang peranan penting dalam sistem hidrologi Propinsi Lampung, yaitu sebagai daerah tangkapan air
catchment area dari sungai-sungai besar, antara lain Way Besay, Way Umpu,
Way Semangka, Way Sekampung, Way Seputih, Way Tulang Bawang dan Way Mesuji. Danau Ranau yang terletak di Kecamatan Sukau mempunyai luas sekitar
2.300 ha atau sepertiga dari luas Danau Ranau seluruhnya. Sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Barat sekitar 57,14
merupakan kawasan lindung sekaligus merupakan daerahkawasan resapan air dan paru-paru bagi Provinsi Lampung. Berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 256Kpts-II2000 tanggal 23 Agustus 2000, total luas hutan di Kabupaten Lampung Barat tidak termasuk Cagar Alam Laut
seluas 77.281 ha adalah 362.811 ha atau 73,0 dari luas kabupaten. Berdasarkan fungsinya, Kabupaten Lampung Barat memiliki 3 kawasan hutan,
yaitu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS, Taman Suaka berupa Cagar Alam Laut CAL, Hutan Lindung HL, dan Hutan Produksi Terbatas
HPT Bappeda, 2007. Penggunaan lahan Kabupaten Lampung Barat didominasi oleh hutan
kurang lebih 48,9 dari luas wilayah, disusul kebun campuran 29,1, dan belukar 18,8. Komposisi penggunaan lahan tersebut menunjukkan bahwa telah
terjadi perubahan penggunaan lahan yang signifikan di wilayah ini, dimana seharusnya terdapat 73,0 luas wilayah tertutup oleh hutan sebagai kawasan
lindung. Namun pada kenyataannnya penutupan hutan hanya tinggal 48,9, dengan kondisi rusak di berbagai tempat. Berikut Penggunaan Lahan dan Ruang
di Kabupaten Lampung Barat pada Tabel 5.
Tabel 5. Penggunaan Lahan dan Ruang di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2007
No Jenis Penggunaan Luasan ha
1 Lahan basah sawah
7.538,75 2
Permukiman 7.076,25
3 Tegalan Kebun
20.251,11 4
Ladang dan padang rumput 18.862,00
5 Perkebunan
15.356,23 6
Kolam empang 4.909,00
7 Hutan
331.842,52 8
Lain-lain 89.204,14
J U M L A H 495.040,00
Sumber : Lampung Barat dalam Angka 2007
4. 2. Keadaan Penduduk