Hutan Produksi Terbatas HPT seluas 33.358 ha, yang penyebarannya di Jenis, Sumber dan CaraMetode Pengumpulan Data

No.71Kpts-II1990 ditetapkan Cal BBS seluas kurang lebih 21.600 Ha, yang memiliki fungsi konservasi yaitu sebagai kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan, kawasan pengawetan keanekaragaman , pada Juli 2004 UNESCO menetapkan Taman Nasioanl BBS TNBBS sebagai Tapak Warisan Dunia dengan nama The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera TRHS. b. Hutan Lindung HL sekitar 39.191 ha, yang penyebarannya di Gunung Seminung Register 9B, Bukit Serarukuh Register 17 B, Krui Utara Register 43 B, Way Tenong Kenali Register 44 B, Bukit Rigis Register 45 B dan Palakiah Register 48B.

c. Hutan Produksi Terbatas HPT seluas 33.358 ha, yang penyebarannya di

wilayah pesisir barat. d. Hutan Marga dan atau Repong Damar.

3.5 Jenis, Sumber dan CaraMetode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam kajian ini meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan secara langsung dari Stakeholders lewat kuisioner sebagai panduan dan dilakukan wawancara langsung, lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Tujuan, Jenis, Sumber, dan Metode Analisis Data No TUJUAN DATA METODE ANALISIS JENIS SUMBER 1 Mengidentifikasi potensi kehutanan Literatur yang terkait Pihak terkait Deskriptif dan kuantitatif 2 Mengetahui Substansi dan Mengevaluasi Pelaksanaan Program Kebijakan Pembangunan Sektor Kehutanan Sekunder - Data-data Luas Hutan - Kerusakan Hutan - Renstra Kehutanan - Data kasus - Perdakebijakan - Sejarah Kawasan Hutan Dinas Kehutanan dan SDA, BPS Bappeda, PMD, Dinas Sosial Deskriptif dan kuantitatif 3 Manfaat Ekonomi Sekunder - PDRB - PAD - APBD BPS Lampung Barat Deskriptif 4. Nilai Kerusakan - Luas Hutan yang rusak Ha -Fungsi Hidrologi - Erosi Tanah Unsur Hara - Keanekaragaman hayati -Hasil Hutan Non Kayu -Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Barat -Hasil Penelitian Analisis Ekonomi, Valuasi Ekonomi 5. Merumuskan strategi dan program pembangunan kehutanan di Kabupaten Lampung Barat Primer Bupati, Bappeda, Dinas Kehutanan dan SDA, TNBBS, BPLH, LSM, Swasta, Perguruan Tinggi, Kelompok Masyarakat Pengelola Hutan, DPRD Analisis SWOT, AHP Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden untuk mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sektor kehutanan. Teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaankuesioner yang telah disediakanResponden adalah pihak-pihak yang memahami tentang kehutanan, kebijakan dan program-program pembangunan serta pihak-pihak yang terlibat langsung atau berhubungan dengan masyarakat, seperti dinas teknis. Sementara itu data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait baik dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Lampung Barat antara lain Dinas Kehutanan dan SDA Kabupaten Lampung Barat, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat, Bappeda Daerah Kabupaten Lampung Barat berupa dokumen- dokumen kebijakan, publikasi hasil penelitian dan berbagai referensi lainnya yang terkait dengan kajian ini.

3.6 Analisis Data