Industri Pengolahan PKO di Indonesia

dengan Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 117PMK.062006 yang selanjutnya ditanggapi oleh Kementerian Pertanian melalui dikeluarkannya Peraturan Menteri Petanian Nomor 33PermentanOT.14072006 tentang subsidi kredit untuk pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit melalui revitalisasi perkebunan. Selanjutnya kebijakan ini untuk penyalurannya bekerjasama dengan pihak perbankan melalui perjanjian Kerjasama Pendanaan antara Menteri KeuanganDirjen Perbendaharaan dengan 16 Bank Pelaksana PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri, PT BUKOPIN, PT BNI, PT BPD Sumatera Utara, BPD Sumatera Selatan, BPD Sumatera BaratBank Nagari, BPD Riau, BPD NAD, BPD Papua, PT Bank Niaga, PT Bank Agro, Bank Mega, Bank Artha Graha, PT BII, dan BPD Kalimantan Timur . Revitalisasi Perkebunan yang dimaksudkan dalam upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung kredit investasi perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah. Selanjutnya pemerintah bekerjasama dengan melibatkan perusahaan di bidang usaha perkebunan sebagai mitra dalam pengembangan perkebunan, pengolahan hilir hasil perkebunan yang bernilai tambah dan pemasaran hasil. Pendanaan pembiayaan 100 persen berasal dari dana perbankan dengan subsidi bunga dari pemerintah. Secara umum, pembiayaan investasi tergantung kepada adanya kredit dan iklim usaha yang berlaku. Keperluan kredit pun tidak hanya terbatas kepada kreditpembiayaan investasi di on farm tetapi juga kepada investasi pada pengolahan, perdagangan dan asuransi. Kebutuhan akan dana investasi dilatarbelakangi oleh adanya kepentingan untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu sektor dalam perekonomian. Dana investasi yang dibutuhkan berjumlah besar jika ingin menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan catatan tidak ada masalah efisiensi dari suatu perekonomian dalam menggunakan barang modal. Kebijakan percepatan pembangunan perkebunan tidak terlepas dari keberadaan sumber dana investasi, ketersediaan dana investasi dan tingkat bunga pinjaman untuk dana investasi. Mencermati kondisi pembiayaan hulu sampai hilir perkebunan di atas, pembiayaan perkebunan untuk keperluan investasi dan modal kerja pembangunan perkebunan dapat dikatakan masih lemah. Kelangkaan modal, sistem penyaluran biaya secara komersial, dan kurangnya perhatian dari lembaga keuangan terhadap perkebunan merupakan kelemahan pembangunan perkebunan di Indonesia. Pembiayaan perkebunan juga masih dihadapkan pada permasalahan klasik pembiayaan melalui kredit, yaitu masalah sumber dan akses kredit terutama untuk petani. Selain itu, daya saing investasi juga lebih lemah dibandingkan negara- negara produsen komoditas perkebunan lainnya.

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan berbagai literatur untuk memperkuat landasan dalam pemecahan permasalahan. Penelitian mengenai kelapa sawit telah banyak dilakukan dan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian ini, yaitu penelitian Novindra 2011, Zulkifli 2000, Kiki Wira Kurniadi 2013, Singgih Widhosari 2013, dan Donald Siahaan dan Hasrul A. Hasibuan. Penelitian ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang disajikan pada Tabel 9. Penelitian ini mengenai analisis dampak kebijakan pemerintah terhadap penawaran dan permintaan palm kernel oil PKO. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai produk turunan kelapa sawit. Penelitian sebelumnya terpusat kepada minyak nabati dari kelapa sawit yaitu Crude Palm Oil CPO dan turunannya baik ketersediaannya dan ekspor impor komoditas tersebut. Penelitian ini lebih spesifik mengenai PKO dan turunannya tanpa dikaitkan dengan perdagangan CPO. Persamaan yang dibangun dalam model ekonometrika dalam penelitian ini secara agregat tanpa diagregasi berdasarkan propinsi ataupun status kepemilikan. Produk hilir yang diteliti hanya mencakup cocoa butter substitute CBS. Penelitian ini juga melakukan simulasi untuk mengetahui dampak dari kebijakan subsidi suku bunga investasi dan peningkatan penawaran PKO terhadap penawaran dan permintaan PKO di Indonesia dan produk turunannya yaitu CBS.