permintaan PKO oleh industri CBS mengalami peningkatan sebesar 1.12911 persen.
Melimpahnya ketersediaan PKO dalam industri PKO di Indonesia tidak berpengaruh terhadap peningkatan produksi PKO Indonesia, malah terjadi
penurunan produksi yaitu sebesar 0.0488 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan harga riil PKO dan pembatasan ekspor untuk memenuhi kebutuhan
industri CBS tidak akan ada artinya bila tidak diikuti dengan pengembangan industri CBS sebagai industri hilirnya.
Penurunan harga riil PKO berdampak terhadap peningkatan permintaan PKO Indonesia untuk industri CBS yaitu 1.1291 persen dan permintaan total PKO
di Indonesia yaitu sebesar 1.03551 persen. Peningkatan permintaan PKO terhadap industri CBS berdampak terhadap peningkatan produksi CBS Indonesia sebesar
0.6905 persen. Hal ini menyebabkan produsen CBS Indonesia mendapatkan bahan baku industri dengan harga riil yang lebih rendah sehingga produsen CBS
dapat menekan biaya produksinya.
6.3. Pemberian Subsidi Suku Bunga Kredit Investasi dan Peningkatan Penawaran PKO Indonesia
Tabel 16 menunjukkan subsidi suku bunga kredit investasi sehingga suku bunga kredit investasi yang diterima investor sebesar 10 persen dan peningkatan
penawaran PKO di Indonesia sebesar 10 persen. Peningkatan penawaran 10 persen yang merupakan bahan baku dalam industri CBS, berdampak terhadap
peningkatan produksi CBS yaitu sebesar 0.7580 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya pemberian subsidi suku bunga kredit investasi maka dapat
meningkatkan investasi pada industri CBS. Meningkatnya investasi pada industri CBS akan meningkatkan kapasitas produksi pada industri CBS dengan cara
peningkatkan teknologi yang digunakan dan penambahan jumlah industri CBS karena didukung oleh ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan dalam industri
CBS. Menurut Perloff 2008, beberapa faktor yang mempengaruhi produksi
adalah harga barang itu sendiri dan harga bahan baku yang dibutuhkan dalam industri. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan harga riil PKO Indonesia
sebesar 7.6576 persen menyebabkan peningkatan produksi CBS Indonesia sebesar
0.7580 persen. Selanjutnya penurunan harga riil PKO akan meningkatkan permintaan PKO Indonesia yaitu 1.1371 persen dan meningkatkan permintaan
PKO oleh industri CBS yaitu sebesar 1.2404 persen. Peningkatan ini turut meningkatkan penawaran CBS yaitu sebesar 1.6206 persen. Harga riil CBS turun
sebagai akibat dari tingginya penawaran CBS yaitu penurunan harga riil CBS yang terjadi adalah sebesar 0.2455 persen. Harga riil CBS yang turun selanjutnya
mengakibatkan peningkatan permintaan CBS sebesar 0.0909 persen.