Persamaan Produktivitas PKO Indonesia Persamaan Produksi PKO Indonesia

variabel proksiinstrumental dan 2SLS merupakan estimator yang konsisten, sederhana dan lebih mudah. Metode 3 SLS dan FIML cenderung lebih sensitif terhadap kesalahan pengukuran dan kesalahan spesifikasi model Gujarati, 2006. Untuk mengetahui dan menguji apakah variabel penjelas secara bersama- sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka pada setiap persamaan digunakan uji statistik F, dan untuk menguji apakah masing-masing variabel penjelas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka pada setiap persamaan digunakan uji statistik t. 4.4.3. Pengujian Model Model dapat dikatakan baik jika hasil estimasi model yang telah didapat kemudian diuji. Uji yang dilakukan meliputi uji ekonomi, statistik dan ekonometrika.

4.4.3.1. Uji Ekonomi

Uji ekonomi dilakukan berdasarkan tanda yang ada pada setiap variabel bebas dalam model pendugaan. Terdapat variabel yang memiliki tanda bernilai positif dan terdapat pula yang bernilai negatif. Tanda positif artinya penambahan satu satuan variabel penjelas akan meningkatkan penawaran atau permintaan PKO. Tanda negatif artinya penambahan satu satuan variabel penjelas akan mengurangi penawaran atau permintaan PKO.

4.4.3.2. Uji Statistik

Pengujian model dengan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik-F dan uji statistik-t.

a. Uji Statistik-F

Uji statistik-F adalah persamaan yang digunakan untuk mengetahui dan menguji apakah variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen Koutsoyiannis 1977. Hipotesis: H : β 1 = β 2 ….. = β i = 0 H 1 : minimal ada satu β i ≠ 0 Keterangan: i = banyaknya variabel bebas dalam suatu persamaan Apabila nilai peluang P-value uji statistik- F taraf α = β0 persen maka tolak H . Tolak H berarti variabel penjelas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel endogen. Pada software SAS, hasil uji statistik-t bisa dilihat dari nilai Pr. Nilai ini merupakan probabilitas untuk uji dua arah, sehingga untuk pengujian satu arah nilai probabilitas harus dibagi dua.

b. Uji Statistik-t

Uji statistik-t adalah persamaan yang digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel penjelas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen Koutsoyiannis, 1977. Hipotesis: H : β i = 0 H 1 : Uji satu arah a β i 0; b β i Uji dua arah c β i ≠ 0 Kriteria uji jika: H1: a βi 0, bila P-value uji t α maka disimpulkan terima H H1: b β i 0, bila P-value uji t α maka disimpulkan tolak H H1: c β i ≠ 0, bila P-value uji t α2 maka disimpulkan tolak H Pada penelitian ini menggunaka n uji satu arah dan taraf α = β0 persen sehingga jika nilai peluang P-value uji statistik- t taraf α = β0 persen maka tolak H . Tolak H berarti suatu variabel penjelas berpengaruh nyata terhadap variabel endogen.

4.4.3.3. Uji Ekonometrika Uji Statistik Durbin-h

Uji ekonometrika yang dilakukan terhadap model yaitu merupakan pengujian ada tidaknya serial korelasi dengan menggunakan statistik Dw Durbin Watson Statistic . Namun, apabila dalam persamaan terdapat variabel bedakala lag endogenous variable maka uji serial korelasi dengan menggunakan statistik dw Durbin-Waston Statistics tidak valid untuk digunakan Pindyck dan Rubinfeld, 1998. Sebagai penggantinya untuk mengetahui apakah terdapat serial korelasi autocorrelation atau tidak dalam setiap persamaan maka digunakan statistik dh Durbin-h statistics.