pengusaha perkebunan mengenai tingkat produktivitasnya karena pengusaha tidak menggantungkan pemenuhan kebutuhan dana pinjaman komersial, tetapi lembaga
keuangan lainnya, misalnya pasar modal bursa efek maupun akumulasi penyusutan dan penggunaan laba ditahan return earning.
Upah riil sub sektor perkebunan berpengaruh secara negatif terhadap produktivitas PKO Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa upah riil sub sektor
perkebunan dijadikan acuan oleh pengusaha perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas PKO Indonesia. Produktivitas PKO Indonesia t-1
tidak berpengaruh
terhadap produktivitas
PKO Indonesia.
Hal ini
mengindikasikan bahwa tenggang waktu satu tahun tidak cukup bagi produktivitas PKO Indonesia untuk menyesuaikan diri dalam merespon perubahan
ekonomi yang terjadi. 5.2.2. Produksi PKO Indonesia
Produksi PKO Indonesia merupakan persamaan identitas dari luas areal kelapa sawit menghasilkan dikalikan dengan produktivitas PKO Indonesia. Hal
tersebut menunjukan bahwa setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi luas areal kelapa sawit menghasilkan PKO dan produktivitas
PKO Indonesia akan mempengaruhi produksi PKO Indonesia. Selanjutnya perubahan produksi jagung Indonesia akan memberikan pengaruh kepada variabel
endogen lain baik secara langsung maupun tidak langsung
.
5.2.3. Penawaran PKO Indonesia
Penawaran PKO Indonesia merupakan persamaan identitas dari produksi ditambah impor dikurangi ekspor dan ditambah stok PKO t-1. Hal tersebut
menunjukan bahwa setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi produksi, impor, ekspor, dan stok PKO t-1 akan mempengaruhi
penawaran PKO Indonesia. Selanjutnya perubahan penawaran PKO Indonesia akan memberikan pengaruh kepada variabel endogen lain baik secara langsung
maupun tidak langsung
.
5.2.4. Permintaan PKO Indonesia
Permintaan PKO Indonesia merupakan persamaan identitas dari permintaan PKO oleh industri CBS dan permintaan PKO untuk industri lain. Permintaan
PKO untuk industri lain ini dikhususkan pada industri fatty acid, karena selain
untuk pangan, PKO juga banyak digunakan untuk bahan baku perusahaan oleokimia yaitu industri fatty acid PPKS, 2010. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi permintaan PKO untuk CBS dan permintaan PKO untuk industri lain akan
mempengaruhi perminyaan PKO Indonesia. Selanjutnya perubahan permintaan PKO Indonesia akan memberikan pengaruh kepada variabel endogen lain baik
secara langsung maupun tidak langsung.
5.2.5. Permintaan PKO oleh Industri CBS Indonesia
Permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia yang telah diestimasi mempunyai nilai R
2
yang sangat tinggi, yaitu 0.98 Tabel 11. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat
menjelaskan dengan baik variabel endogennya. Sebesar 98 persen produktivitas PKO Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil PKO Indonesia t-
1, produksi CBS Indonesia, tren waktu dan permintaan PKO oleh Industri CBS Indonesia t-1. P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan
produktivitas PKO Indonesia nyata pada taraf α sebesar 20 persen.
Tabel 11. Hasil Estimasi Parameter Permintaan PKO oleh Industri CBS Indonesia
Variabel Parameter
Estimasi Elastisitas
Prob |T| Label
Variabel SR
LR
Intercept 69.12612
0.43535 Intersep LHRPKOI
-0.01873 -0.076571
-0.240959 0.3123 Harga
riil PKO
Indonesia t-1 QCBSI
8.774019 0.322951
1.0162874 0.05105 Produksi
CBS Indonesia
T 13.27710
0.094744 0.2981493
0.33875 Tren waktu LDKOICBS
0.682225 0.0009 Permintaan PKO oleh
industri CBS t-1 R-squared: 0.97926
Prob |F| .0001 Dh: -0.148698
Keterangan : Taraf α = 0.β0 Sumber : Data diolah 2013
Perubahan harga riil PKO tidak berpengaruh terhadap permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan harga riil
PKO tidak dijadikan acuan pelaku industri CBS untuk menggunakan PKO dalam memproduksi CBS. Perubahan harga riil PKO juga tidak responsif dalam jangka
pendek dan panjang karena nilai elastisitasnya kurang dari satu. Sehingga peningkatan perubahan harga riil PKO sebesar satu persen akan menurunkan
permintaan PKO oleh industri CBS kurang dari satu persen.