Simulasi Historis Uji Statistik-t

untuk pangan, PKO juga banyak digunakan untuk bahan baku perusahaan oleokimia yaitu industri fatty acid PPKS, 2010. Hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi permintaan PKO untuk CBS dan permintaan PKO untuk industri lain akan mempengaruhi perminyaan PKO Indonesia. Selanjutnya perubahan permintaan PKO Indonesia akan memberikan pengaruh kepada variabel endogen lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

5.2.5. Permintaan PKO oleh Industri CBS Indonesia

Permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia yang telah diestimasi mempunyai nilai R 2 yang sangat tinggi, yaitu 0.98 Tabel 11. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan baik variabel endogennya. Sebesar 98 persen produktivitas PKO Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil PKO Indonesia t- 1, produksi CBS Indonesia, tren waktu dan permintaan PKO oleh Industri CBS Indonesia t-1. P-value untuk uji F-statistik yang diperoleh dari persamaan produktivitas PKO Indonesia nyata pada taraf α sebesar 20 persen. Tabel 11. Hasil Estimasi Parameter Permintaan PKO oleh Industri CBS Indonesia Variabel Parameter Estimasi Elastisitas Prob |T| Label Variabel SR LR Intercept 69.12612 0.43535 Intersep LHRPKOI -0.01873 -0.076571 -0.240959 0.3123 Harga riil PKO Indonesia t-1 QCBSI 8.774019 0.322951 1.0162874 0.05105 Produksi CBS Indonesia T 13.27710 0.094744 0.2981493 0.33875 Tren waktu LDKOICBS 0.682225 0.0009 Permintaan PKO oleh industri CBS t-1 R-squared: 0.97926 Prob |F| .0001 Dh: -0.148698 Keterangan : Taraf α = 0.β0 Sumber : Data diolah 2013 Perubahan harga riil PKO tidak berpengaruh terhadap permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan harga riil PKO tidak dijadikan acuan pelaku industri CBS untuk menggunakan PKO dalam memproduksi CBS. Perubahan harga riil PKO juga tidak responsif dalam jangka pendek dan panjang karena nilai elastisitasnya kurang dari satu. Sehingga peningkatan perubahan harga riil PKO sebesar satu persen akan menurunkan permintaan PKO oleh industri CBS kurang dari satu persen. Berpengaruhnya produksi CBS Indonesia terhadap permintaan PKO Indonesia oleh industri CBS memiliki arah yang positif. Berarti setiap kenaikan produksi CBS indonesia 1 ton akan meningkatkan permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia sebesar 8.77 ton begitu juga sebaliknya, ceteris paribus. Produksi CBS Indonesia responsif terhadap permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia dalam jangka panjang. Hal ini berarti setiap kenaikan produksi CBS Indonesia satu persen maka akan meningkatkan permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia sebesar 1.02 persen. Tren waktu tidak berpengaruh terhadap permintaan PKO Indonesia untuk industri CBS Indonesia, ini mengindikasikan bahwa pola konsumsi PKO sebagi alternatif pembuatan cokelat mulai diminati oleh pelaku industri makanan cokelat, kue dan roti. sedangkan permintaan PKO oleh industri CBS tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara positif terhadap permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa tenggang waktu satu tahun cukup bagi permintaan PKO Indonesia untuk industri CBS dalam menyesuaikan diri untuk merespon perubahan ekonomi yang terjadi.

5.2.6. Harga PKO Indonesia

Hasil estimasi persamaan permintaan PKO oleh industri CBS Indonesia mempunyai nilai R 2 yang sangat tinggi, yaitu 0.63 Tabel 12. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan baik variabel endogennya. Sebesar 63 persen harga PKO Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel-variabel selisih permintaan PKO Indonesia, permintaan PKO Indonesia dan harga PKO dunia. P-value untuk uji F- statistik yang diperoleh dari persamaan produktivitas PKO Indonesia nyata pada taraf α sebesar 20 persen. Variabel selisih permintaan PKO berpengaruh secara positif sebesar 1.413, yang berarti apabila terjadi peningkatan permintaan PKO Indonesia sebesar seribu ton, maka harga riil PKO akan meningkat 1 413 rupiah per ton. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan permintaan PKO Indonesia sebesar seribu ton, maka akan terjadi penurunan harga riil PKO Indonesia 1 413 rupiah, ceteris paribus. Variabel penawaran PKO indonesia berpengaruh negatif terhadap harga PKO Indonesia sebesar 0.322. Adapun artinya adalah apabila terjadi kenaikan penawaran PKO sebesar seribun ton maka akan meningkatkan harga riil PKO sebesar 322 rupiah per ton, begitu juga sebaliknya, ceteris paribus. Harga PKO dunia berpengaruh positif terhadap harga PKO Indonesia. Kenaikan yang terjadi pada harga PKO dunia akan menaikkan harga PKO Indonesia. Hal ini dikarenakan integrasi harga sehingga perubahan pada harga PKO dunia akan diikuti oleh peningkatan harga PKO Indonesia. Selain itu, hal ini juga mengindikasikan bahwa produsen PKO Indonesia lebih suka mengekspor PKO ke luar negeri daripada memasarkannya di Indonesia. Tabel 12. Hasil Estimasi Parameter Harga PKO Indonesia Variabel Parameter Estimasi Elastisitas Prob |T| Label Variabel SR LR Intercept 4783.671 .0001 Intersep SDPKOI 1.412871 0.036225 - 0.17665 Selisih permintaan PKO Indonesia SPKOI -0.32202 -0.09420 - 0.0796 Penawaran PKO Indonesia HRPKOW 3.059041 0.385107 - 0.00005 Harga riil PKO dunia R-squared: 0.62526 Prob |F| 0.0004 Durbin-w stat: 1.207765 Keterang an : Taraf α = 0.β0 Sumber : Data diolah 2013

5.3. Keragaan Blok CBS

Palm kernel oil PKO merupakan bahan baku yang penting dalam pengembangan hard-butters seperti produk pengganti cocoa butter Cocoa Butter Substitutes CBS dan produk sejenis cocoa butter Cocoa Butter EquivalentCBE, Cocoa Butter ReplacerCBR . Hal ini dikarenakan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil PKO memiliki rantai karbon yang mirip dengan minyak kelapa. Keduanya memiliki karakteristik fisik yang juga serupa satu dengan yang lain, sehingga PKO dapat juga digunakan dalam pembuatan CBS. Aplikasi CBS pada umumnya digunakan untuk campuran coklat sebagai moulding, coating untuk biskuit, wafer, chocolate bar, dan lain sebagainya. Produk CBS yang di produksi di PT Cahaya Kalbar Tbk diantaranya Fonta CK Spesial, Sania Ultra Choco, Sania Ultra Choco 368, Prime Choco, Fonta Supreme 335, dan Fonta Supreme 320 Manurung, 2009. Blok CBS ini digunakan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran PKO di Indonesia. Blok ini terdiri dari 5 persamaan, yaitu produksi CBS di Indonesia, permintaan CBS di Indonesia, penawaran CBS di Indonesia, dan harga CBS di Indonesia.