50 menggambarkan kondisi aktual. Perumusan model pertidaksamaan untuk fungsi
kendala bahan baku susu segar selama periode amatan adalah sebagai berikut: B_10,48X11+0,48X21+0,48X31 = 768,75
B_20,48X12+0,48X22+0,48X32 = 762,56 B_30,48X13+0,48X23+0,48X33 = 812,5
B_40,48X14+0,48X24+0,48X34 = 725 B_50,48X15+0,48X25+0,48X35 = 831,31
B_60,48X16+0,48X26+0,48X36 = 918,75
6.2.2 Kendala Ketersediaan Bahan Baku Penolong
Bahan baku penolong yang dimasukkan ke dalam model adalah bahan baku penolong seperti susu skim, gula, starter yoghurt, plastik vakum, dan plastik
es mambo. Bahan baku penolong tersebut dipilih menjadi variabel kendala karena keberadaannya merupakan pembatas bagi Rinadya Yoghurt dalam melakukan
produksi yoghurt. Selain itu, kontribusi bahan penolong tersebut ke dalam biaya produksi relatif tinggi mengingat untuk setiap kali pemesanan Rinadya Yoghurt
melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk menjaga ketersediaan di gudang.
6.2.2.1 Kendala Ketersediaan Susu Skim
Susu skim merupakan bahan baku penolong yang cukup penting dalam produksi yoghurt. Koefisien susu skim diperoleh dengan cara membandingkan
penggunaan susu skim dengan jumlah yoghurt yang dihasilkan setiap bulannya. Susu skim yang dibutuhkan untuk memproduksi satu liter yoghurt adalah 0,005
kilogram. Sehingga nilai koefisien untuk susu skim sebesar 0,005. Hal ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak manajemen Rinadya Yoghurt.
Koefisien sebelah kiri merupakan penggunaan bahan baku penolong susu skim untuk tiap liter produk yang dihasilkan. Sedangkan, nilai sebelah kanan RHS
merupakan persediaan bahan baku penolong susu skim yang dialokasikan oleh manajemen Rinadya Yoghurt setiap bulannya. Nilai ketersediaan RHS kendala
diperoleh dengan menghitung nilai persediaan ditambah dengan 25 persen dari total penggunaan susu skim pada periode waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk
membuat model sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan kondisi aktual.
51 Penggunaan serta ketersediaan bahan baku susu skim pada Rinadya Yoghurt
selama periode bulan November 2010 – April 2011 dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11.
Penggunaan Bahan Baku Susu Skim Bedasarkan Jenis Yoghurt serta Ketersediaan Susu Skim pada Rinadya Yoghurt Periode Bulan
November 2010
– April 2011
Bulan Penggunaan Bahan Baku Susu Skim
Jumlah Liter
Ketersediaan Liter
Plastik Stroberi
Liter Plastik
Leci Liter
Es Mambo
Liter November
1,48 1,24
3,43 6,15
7,69 Desember
1,43 1,18
3,49 6,10
7,63 Januari
1,58 1,32
3,60 6,50
8,13 Februari
1,40 1,02
3,39 5,80
7,25 Maret
1,61 1,33
3,70 6,65
8,31 April
1,82 1,56
3,96 7,35
9,19
Total Produksi
9,32 7,66
21,57 38,55
48,19
Dari Tabel 11 dapat diformulasikan fungsi kendala ketersediaan bahan baku susu skim pada Rinadya Yoghurt selama periode enam bulan adalah sebagai
berikut: C_10,005X11+0,005X21+0,005X31 = 7,69
C_20,005X12+0,005X22+0,005X32 = 7,63 C_30,005X13+0,005X23+0,005X33 = 8,13
C_40,005X14+0,005X24+0,005X34 = 7,25 C_50,005X15+0,005X25+0,005X35 = 8,31
C_60,005X16+0,005X26+0,005X36 = 9,19
6.2.2.2 Kendala Ketersediaan Gula