Kendala Ketersediaan Gula Kendala Ketersediaan Bahan Baku Penolong

51 Penggunaan serta ketersediaan bahan baku susu skim pada Rinadya Yoghurt selama periode bulan November 2010 – April 2011 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Penggunaan Bahan Baku Susu Skim Bedasarkan Jenis Yoghurt serta Ketersediaan Susu Skim pada Rinadya Yoghurt Periode Bulan November 2010 – April 2011 Bulan Penggunaan Bahan Baku Susu Skim Jumlah Liter Ketersediaan Liter Plastik Stroberi Liter Plastik Leci Liter Es Mambo Liter November 1,48 1,24 3,43 6,15 7,69 Desember 1,43 1,18 3,49 6,10 7,63 Januari 1,58 1,32 3,60 6,50 8,13 Februari 1,40 1,02 3,39 5,80 7,25 Maret 1,61 1,33 3,70 6,65 8,31 April 1,82 1,56 3,96 7,35 9,19 Total Produksi 9,32 7,66 21,57 38,55 48,19 Dari Tabel 11 dapat diformulasikan fungsi kendala ketersediaan bahan baku susu skim pada Rinadya Yoghurt selama periode enam bulan adalah sebagai berikut: C_10,005X11+0,005X21+0,005X31 = 7,69 C_20,005X12+0,005X22+0,005X32 = 7,63 C_30,005X13+0,005X23+0,005X33 = 8,13 C_40,005X14+0,005X24+0,005X34 = 7,25 C_50,005X15+0,005X25+0,005X35 = 8,31 C_60,005X16+0,005X26+0,005X36 = 9,19

6.2.2.2 Kendala Ketersediaan Gula

Gula merupakan bahan baku penolong yang cukup penting selain susu skim. Gula digunakan untuk memberikan rasa manis pada produk yoghurt yang 52 dihasilkan. Koefisien gula diperoleh dengan cara membandingkan penggunaan gula dengan jumlah yoghurt yang dihasilkan setiap bulannya. Gula yang dibutuhkan untuk memproduksi satu liter yoghurt adalah 0,005 kilogram. Sehingga nilai koefisien untuk gula sebesar 0,005. Hal ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak manajemen Rinadya Yoghurt. Koefisien sebelah kiri merupakan penggunaan bahan baku penolong gula untuk tiap liter produk yang dihasilkan. Sedangkan, nilai sebelah kanan RHS merupakan persediaan bahan baku penolong gula yang dialokasikan oleh manajemen Rinadya Yoghurt setiap bulannya. Nilai kendala ketersediaan RHS diperoleh dengan menghitung nilai persediaan ditambah dengan 25 persen dari total penggunaan gula pada periode waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk membuat model sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan kondisi aktual. Penggunaan serta ketersediaan bahan baku gula pada Rinadya Yoghurt selama periode bulan November 2010 – April 2011 dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Penggunaan Bahan Baku Gula Bedasarkan Jenis Yoghurt serta Ketersediaan Gula pada Rinadya Yoghurt Periode Bulan November 2010 – April 2011 Bulan Penggunaan Bahan Baku Gula Jumlah Liter Ketersediaan Liter Plastik Stroberi Liter Plastik Leci Liter Es Mambo Liter November 1,55 1,31 3,60 6,46 8,07 Desember 1,50 1,24 3,66 6,41 8,01 Januari 1,66 1,39 3,78 6,83 8,53 Februari 1,47 1,07 3,56 6,09 7,61 Maret 1,69 1,40 3,89 6,98 8,73 April 1,92 1,64 4,16 7,72 9,65 Total Produksi 9,79 8,04 22,65 40,48 50,60 53 Bedasarkan informasi yang terdapat pada Tabel 12 serta uraian sebelumnya dapat dirumuskan formulasi kendala ketersediaan bahan baku gula pada Rinadya Yoghurt selama periode enam bulan adalah sebagai berikut: D_10,005X11+0,005X21+0,005X31 = 8,07 D_20,005X12+0,005X22+0,005X32 = 8,01 D_30,005X13+0,005X23+0,005X33 = 8,53 D_40,005X14+0,005X24+0,005X34 = 7,61 D_50,005X15+0,005X25+0,005X35 = 8,73 D_60,005X16+0,005X26+0,005X36 = 9,65

6.2.2.3 Kendala Ketersediaan Starter Yoghurt